Fitrah Perempuan Terkikis dalam Sistem Kapitalis

fitrah perempuan terkikis

Fitrah seorang perempuan adalah memiliki sifat kelembutan dan penuh kasih sayang. Begitu pula peran seorang perempuan sangat mulia, mulai dari mengandung, melahirkan, merawat, hingga mendidik anak-anaknya.

Oleh. Fuji
(Kontributor Narasiliterasi.id & Aktivis Dakwah)

Narasiliterasi.id-Karena rasa cemburu, seorang ibu berinisial YW berusia 33 tahun tega menggorok leher bayi laki-lakinya yang masih berusia 18 hari. Ia menggunakan sebuah parang dan memukul kepala korban dengan gagang kampak. Peristiwa ini terjadi di Dusun III, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Na lX-X, Labuhanbatu Utara. (detiksumut.com, 24-9-2024).

Hal serupa terjadi juga di Makassar, Sulawesi Selatan. Terjadi penganiayaan yang dilakukan seorang anak perempuan terhadap ibu kandungnya. Pelaku dengan tega membacok ibu kandungnya dengan menggunakan sebilah parang, hanya karna korban meminta kepada anak perempuannya untuk melakukan pekerjaan rumah. Peristiwa itu dilakukan di halaman rumah dan disaksikan beberapa warga sekitar (detiksulsel.com, 24–9–2024)

Tercabutnya Fitrah Ibu

Fakta yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini menunjukkan bahwa fitrah seorang perempuan yang memiliki sifat kasih sayang, lemah lembut, dan dapat melindungi malah menjadi kejam di sistem sekuler kapitalisme saat ini. Mereka berubah bagaikan monster yang kapan saja siap menghabisi nyawa orang lain, bahkan nyawa orang-orang terdekat mereka yang seharusnya mereka sayangi dan lindungi.

Berbagai kasus tadi menegaskan bahwa dalam sistem sekuler saat ini, fitrah seorang ibu dan fitrah seorang perempuan sudah sedemikian rusaknya. Bukan sekali dua kali terjadi kasus yang melibatkan seorang ibu dan perempuan, melainkan sudah sering terjadi bahkan terus berulang.

Perempuan dalam sistem kapitalisme telah didorong untuk bebas melakukan apa saja sesuai dengan kehendaknya. Inilah yang menjadi penyebab makin banyaknya perempuan yang tidak paham dalam menjalankan peran utamanya sesuai fitrah. Banyaknya rentetan kasus terjadi di tengah-tengah masyarakat yang melibatkan perempuan baik sebagai pelaku ataupun menjadi korban. Hal ini akan berimbas pada rusaknya tatanan kehidupan dalam keluarga, masyarakat, bahkan sampai pada negara.

Perempuan adalah tonggak awal dan utama sebagai madrasah al-ula, darinyalah akan lahir generasi yang akan melanjutkan peradaban. Seorang ibulah yang akan mengajarkan kepada anak akan ketundukan seorang hamba kepada Sang Khalik, mengajarkan anak akan makna kehidupan. Seorang ibu juga mengajarkan akidah yang kuat dalam menjalankan kehidupan sebagai seorang muslim, mencetak generasi yang berkepribadian Islam, yaitu pola pikir dan sikap hanya bersandarkan Islam saja.

Islam Menyelamatkan Fitrah Perempuan

Islam adalah agama sempurna yang memiliki seperangkat aturan terperinci dan paripurna, mencakup seluruh aspek kehidupan. Sistem Islam lahir dari Yang Maha Mengetahui makhluk ciptaan-Nya sehingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan sesuai fitrah manusia, memuaskan akal manusia yang pada akhirnya akan menenteramkan jiwa dan tidak ada yang dirugikan.

Baca: Tawuran ART di Singapura, Hilangnya Muruah Wanita

Dengan menerapkan aturan dari Sang Khalik, setiap individu akan mendapatkan kebahagiaan dan terhindar dari kerusakan dan keburukan. Dengan menjalankan aturan Islam secara menyeluruh, maka akan terwujud keberkahan dalam keluarga dan ketenteraman dalam hidup bermasyarakat.

Fitrah seorang perempuan adalah memiliki sifat kelembutan dan penuh kasih sayang. Begitu pula peran seorang perempuan sangat mulia, mulai dari mengandung, melahirkan, merawat, hingga mendidik anak-anaknya. Dalam Islam perempuan memiliki kedudukan yang mulia dan kehormatannya wajib di jaga. Ditambah fungsi keluarga sebagai penguat dan berperan penting dalam keberlangsungan hidup di tengah-tengah masyarakat. Sejarah telah membuktikan bahwa perempuan di dalam Islam berperan sangat penting dalam melahirkan generasi yang cerdas dan berpengaruh, generasi pemimpin dan bertakwa.

Penting bagi seorang ibu senantiasa mengkaji Islam secara menyeluruh agar dapat menjadikan suasana keluarga yang bertakwa, sehingga dapat melahirkan generasi berkualitas, bermanfaat untuk masyarakat, dan berakhlak baik.

Dalam Islam keluarga adalah salah satu aspek penting, sehingga dalam sebuah keluarga hendaknya memiliki ketakwaan kepada Sang Khalik dalam menjalankan seluruh aspek kehidupan. Kesuksesan dalam sebuah keluarga tergantung dari peran perempuan sebagai ibu dalam menjalankan seluruh perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.

Ketakwaan yang melahirkan rasa takut atas murka Allah azza wa jalla menjadikan setiap anggota keluarga senantiasa taat kepada syariat Islam sehingga tolok ukur dalam setiap perbuatannya berdasarkan halal dan haram. Akhirnya, perbuatan yang dapatkan merugikan orang lain dan penganiayaan dapat dihindari bahkan dijauhi.

Wallahu'alam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Demokrasi Kian Ringkih, Inilah Kondisi Darurat Negeri
Next
Harga Beras Terus Naik, Petani Sejahtera?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram