Indonesia Akan Menjadi Negara Maju, Benarkah?

Indonesia Akan Menjadi Negara Maju Benarkah?

Menjadi negara maju tidak hanya dilihat dari kepemilikan perusahaan-perusahaan besar, kolaborasi para pemimpin tertinggi, dan pengadaan hilirisasi industri saja, tetapi negara maju harus memiliki standardisasi tertentu

Oleh. Tutik Haryanti
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, menyatakan optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara kelas menengah atas. Pernyataan ini semakin diyakininya setelah mendapat validasi dari sejumlah negara, yang menyatakan bahwa Indonesia akan menuju status negara maju. Indonesia akan bersaing dengan Korsel dan Cina. (Liputan6.com, 24-09-2024)

Kesiapan Indonesia Menuju Negara Maju

Menuju persaingan dengan Korsel dan Cina, Indonesia memerlukan adanya kesiapan untuk menjadi negara maju. Hal ini juga disampaikan oleh Mendag, bahwasanya Indonesia sudah memiliki kesiapan lebih awal dari Cina. Persiapan yang dimaksud adalah adanya perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki Indonesia, seperti Palapa, Batan, IPTN, PAL, dan Pindad di Bandung yang beberapa waktu lalu sudah mampu mengembangkan nuklir.

Ditambah pula, adanya kolaborasi yang apik dari para pemimpin tertinggi negara, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, dan Prabowo Subianto. Ketiga pemimpin ini akan menjadi tim yang solid dan saling bersinergi dalam upaya tercapainya Indonesia menjadi negara maju. Negara Indonesia sebenarnya sudah maju, hanya saja negara lain berkembang lebih cepat. Pertimbangan inilah yang menjadi alasan Mendag bahwa Indonesia mampu menjadi negara maju dan bersaing dengan negara maju lainnya.

Berhasil Ekspor Bahan Mentah

Kesiapan Indonesia menjadi negara maju juga terlihat dari pencapaian ekspor bahan mentah dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini disampaikan pula oleh Presiden Joko Widodo saat peresmian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Jokowi mengatakan, Indonesia sudah lama melakukan ekspor SDA berupa bahan mentah dalam jumlah yang sangat besar. Pada kenyataannya negara pengimpor sudah berubah menjadi negara maju, sedangkan Indonesia masih kesulitan untuk berkembang. Untuk itu, ekspor bahan mentah dialihkan presiden ke ekspor lainnya.

Mulai tahun 2020 Indonesia telah melakukan pengolahan tambang sendiri dengan menggalakkan hilirisasi industri. Barang tambang tersebut di antaranya nikel, tembaga, dan bauksit. Harapannya, dengan hilirisasi mampu membangkitkan perekonomian Indonesia.

Standar Negara Maju

Menjadi negara maju tidak hanya dilihat dari kepemilikan perusahaan-perusahaan besar, kolaborasi para pemimpin tertinggi, dan pengadaan hilirisasi industri saja, tetapi negara maju harus memiliki standardisasi tertentu. Di antaranya, adanya pengusaha sebesar 4% dari populasi penduduk, pendapatan per kapita tinggi, pendidikan dan ilmu pengetahuan teknologi yang mumpuni, kesehatan berkemampuan, kemiskinan rendah, keamanan terjamin, dsb. Dengan adanya kriteria tersebut, mungkinkah Indonesia memenuhi standar sebagai negara maju?

Jauh dari Standar

Bila melihat kondisi Indonesia saat ini, masih sangat jauh untuk mencapai predikat negara maju. Indonesia harus banyak mengejar ketertinggalan. Beberapa ketertinggalan yakni:

Pertama, keberadaan pengusaha yang mampu menopang perekonomian nasional sangat terbatas. Kebanyakan masyarakat lebih memilih menjadi karyawan swasta, pegawai sipil, dan buruh daripada menjadi wirausaha. Untuk mengatasinya, negara mengizinkan masuknya investor asing secara terbuka ke dalam negeri padahal hal ini bisa membahayakan kedaulatan negeri.

Kedua, pendapatan per kapita Indonesia masih sangat jauh dari pendapatan per kapita yang ditetapkan negara maju, yakni sebesar 11,906 dolar AS. Sedangkan Indonesia berada di angka 5271 dolar AS. Pendapatan per kapita sekian menunjukkan masyarakat miskin masih tergolong tinggi.

Ketiga, pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi masih rendah. Terbukti dari perguruan tinggi yang sulit dijangkau masyarakat dikarenakan biayanya yang sangat mahal. Generasi juga banyak yang putus sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan masih rendah.

Keempat, jaminan kesehatan masyarakat masih rendah. Meski ada BPJS gratis, tidak semua masyarakat dapat menikmatinya. Akses pelayanan kesehatan juga masih sangat terbatas, terutama di daerah terpencil.

Kelima, kemiskinan di Indonesia tergolong tinggi. Minimnya lapangan kerja, ditambah PHK massal secara besar-besaran menjadi penyumbang angka kemiskinan terbesar.

Keenam, keamanan dan keselamatan masyarakat sangat rendah. Terbukti, dengan masih maraknya kriminalitas, seperti pembunuhan, pencurian, penipuan, dsb di berbagai penjuru negeri.

Hegemoni Penjajah

Beberapa hal tersebut di atas, menunjukkan bahwa Indonesia masih belum mampu untuk menjadi negara maju. Penyebabnya yakni diterapkannya sistem kapitalisme di negeri ini. Dengan prinsip ekonomi kapitalisme-neoliberal, Indonesia berada dalam cengkeraman penjajah.

Sumber daya alam di Indonesia yang melimpah berada dalam genggaman kapitalis. Sebab, negara mengalihkan pengelolaannya kepada asing dan swasta, yaitu para kapital tersebut. Akhirnya, SDA dikuasai oleh mereka (penjajah). Maka wajar, sebagai pengelola, mereka menginginkan hasil yang lebih banyak, sedangkan negara mendapat ala kadarnya saja. Itu pun sering dikorupsi para pejabat tinggi, sementara rakyat hanya tinggal gigit jari. Impian menjadi negara maju pun hanya sebatas ilusi.

Baca juga: Demokrasi Kian Ringkih Inilah Kondisi Darurat Negeri

Padahal, dijelaskan di dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3, yang isinya seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Anehnya, hal ini tidak direalisasikan oleh negara. Hanya segelintir orang saja yang dapat menikmati hasil SDA, yakni mereka yang menjadi kepanjangan tangan kepentingan dari para kapital dan oligarki. Inilah yang menyebabkan adanya kesenjangan sosial di tengah masyarakat, sehingga kian menghambat Indonesia menjadi negara maju.

Sementara, untuk menutup kekurangan anggaran belanja, negara mengandalkan utang luar negeri. Padahal, utang itu berbasis riba yang bunganya sangat tinggi, yang menyebabkan Indonesia terjebak pada titik rawan tergadainya kedaulatan negeri. Bila demikian, negara tidak akan memikirkan kesejahteraan rakyat, justru rakyat dipalak melalui pajak untuk meringankan beban negara yang sudah memuncak. Lantas, dengan sistem saat ini benarkah Indonesia akan menjadi negara maju?

Islam Mampu Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Maju

Islam memiliki mekanisme yang sangat unggul dalam mewujudkan negara maju melalui sistem ekonomi Islam yang berbasis syariah. Sistem ekonomi Islam memiliki tujuan yang berlandaskan pada Al-Qur'an. Di antaranya, mengembangkan moral setiap individu, mengajak persatuan seluruh elemen masyarakat, pendistribusian secara merata, tercapainya kesejahteraan umat yang berkeadilan sosial, serta menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar umat manusia.

Mekanisme ini akan dijalankan oleh negara demi mencapai target negara maju. Inilah pentingnya keberadaan negara, agar dapat mengawasi seluruh pergerakan perekonomian. Bukan hanya satu wilayah, tetapi perekonomian seluruh dunia. Negara akan mengawasi dan mengatur pengelolaan SDA, agar hasilnya dapat dipergunakan untuk kemaslahatan umat. Kebutuhan dasar dan fasilitas umat dapat terpenuhi secara merata, baik sandang, papan, pangan, kesehatan, pendidikan, keamanan, dan lainnya. Tanpa memandang kaya ataupun miskin, semua mempunyai hak yang sama.

Negara juga akan mengajak para pengusaha-pengusaha kaya untuk saling membantu perekonomian negara dan memperhatikan masyarakat sekitarnya, agar tidak terjadi praktik utang. Contohnya pada zaman Rasulullah saw. sahabat beliau, Abdurahman bin Auf dan Utsman bin Affan yang terkenal kaya dan dermawan. Kedua sahabat ini menginfakkan seluruh hartanya untuk kepentingan syiar Islam dan kesejahteraan kaum muslim. Bukan seperti pada pengusaha di sistem kapitalisme, yang hanya menumpuk harta untuk kepentingan pribadi saja. Negara Islam juga melarang adanya praktik riba, baik dilakukan oleh negara ataupun kaum muslim. Sebab, riba akan menjerat pelakunya, mengantarkan manusia pada lingkaran setan yang tak berpangkal dan berujung.

Beginilah, mekanisme Islam yang mampu meningkatkan pendapatan negara. Menciptakan kesejahteraan umat manusia dan mengantarkan kaum muslim pada negeri yang maju dengan ketakwaan kepada Allah Swt.. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah ayat 126 yang artinya,

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa: Wahai Rabbku, jadikanlah negeri ini negeri aman sentosa dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka dan hari kemudian."

Khatimah

Indonesia benar-benar akan menjadi negara maju bila negara ini menerapkan sistem Islam secara kaffah. Menjadikan negeri ini diberkahi seluruh alamnya dan mendapat ampunan Allah Swt.. Oleh karenanya, bila menginginkan Indonesia ini menjadi negara maju, seluruh umat Islam harus sama-sama berjuang, agar syariat Islam segera tegak dalam institusi Daulah Khilafah Islamiah.

Wallahu'alam bishawab.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tutik Haryanti Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Investasi Hilirisasi Meningkatkan Kesejahteraan, Benarkah?
Next
Resolusi PBB, Solusi Konflik Palestina?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Aniyatul Ain
Aniyatul Ain
1 month ago

Cengkraman asing begitu nyata di negeri ini. Bagaimana mungkin akan melesat menjadi negara yang maju kalau masih dicengkram oleh negara2 pengadopsi kapitalisme?

Buang dan lepaskan dulu jerat kapitalismenya, baru bisa melesat maju negeri ini.

Barakallah mba, smg umat makin tercerahkan

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
1 month ago

Betul sekali Indonesia akan lepas dari cengkraman para kapitalis saat Indonesia maju dengan landasan syariat Islam

trackback

[…] Baca juga: Indonesia Akan Menjadi Negara Maju, Benarkah? […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram