
Pemimpin sejati adalah pelayan rakyat yang amanah dan melindungi. Dirinya akan memastikan kebutuhan pokok rakyat terpenuhi, termasuk pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
Oleh. Ummu Aini
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Di Indonesia, semakin banyak kasus kezaliman yang dilakukan oleh oligarki terhadap rakyat. Mereka menguasai sumber daya negara, sementara masyarakat kecil menjadi korban. Negara tampak tidak bertindak tegas dan justru lebih berpihak kepada kepentingan segelintir elit dari pada kesejahteraan rakyat.
Contoh Nyata Kezaliman
Salah satu contoh nyata adalah sektor tambang. Alih-alih digunakan untuk kepentingan masyarakat, tambang lebih banyak dikuasai oleh oligarki yang mengeksploitasi sumber daya tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial. Akibatnya, masyarakat sekitar mengalami pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, dan konflik agraria.
Selain itu, ada fenomena pemagaran laut yang semakin meluas, seperti di Tangerang dan Bekasi (CNNIndonesia.com, 23-01-2025). Laut yang seharusnya menjadi milik publik kini dikuasai pihak tertentu demi kepentingan bisnis. Hal ini merugikan nelayan yang bergantung pada sumber daya laut serta mengganggu keseimbangan ekologi.
Penggusuran lahan secara paksa juga marak terjadi. Warga yang telah menetap puluhan tahun terpaksa pergi tanpa kompensasi yang layak demi pembangunan proyek besar. Kasus PIK 2 menjadi contoh nyata bagaimana kepentingan oligarki lebih diutamakan daripada hak-hak masyarakat. (Kompas.com, 01-01-2025)
Bahkan, negara sendiri turut memberlakukan kebijakan yang merugikan rakyat. Contoh terbaru adalah larangan penjualan LPG 3 kg langsung ke pengecer. Kebijakan ini memicu kesulitan bagi masyarakat kecil dalam mendapatkan bahan bakar rumah tangga. Meskipun akhirnya dibatalkan, ini menunjukkan kurangnya kepekaan pemerintah terhadap kebutuhan rakyat. (CNNIndonesia.com, 01-02-2025)
Pemimpin Sejati Melayani
Dalam Islam, pemimpin sejati adalah pelayan rakyat. Rasulullah saw. menegaskan dalam salah satu sabdanya bahwa pemimpin bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya, "Pemimpin (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus." (HR. Al-Bukhari)
Pemimpin sejati juga adalah sosok yang amanah dan melindungi rakyatnya. Dirinya akan memastikan kebutuhan pokok rakyat terpenuhi, termasuk pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Mereka juga harus melindungi rakyat dari eksploitasi dan gangguan pihak lain, termasuk oligarki.
Rasulullah saw. bersabda bahwa pemimpin seharusnya seperti pelayan bagi rakyatnya, bukan malah menindas mereka (HR. Abu Nu’aim). Sebaliknya, pemimpin yang zalim akan mendapat celaan dari Rasulullah saw. Mereka disebut sebagai pemimpin yang dibenci Allah, tidak mengikuti Sunnah Nabi, serta lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya (HR. Muslim).
Baca juga: Pemimpin Harapan Umat
Sayangnya, sistem pemerintahan demokrasi-kapitalis saat ini justru melahirkan pemimpin yang lebih loyal kepada pemodal daripada rakyatnya sendiri (Syamsuddin Ramadhan, 2023, Krisis Kepemimpinan Islam).
Seorang pemimpin sejati harus memiliki beberapa sifat utama:
- Kuat dan berwibawa. Pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat, baik dalam pola pikir maupun sikap. Ia harus berpikir dan bertindak sesuai dengan ajaran Islam serta memiliki keberanian dalam mengambil keputusan yang benar (HR. Muslim).
- Bertakwa. Ketakwaan penting agar pemimpin selalu sadar bahwa ia diawasi oleh Allah. Seorang pemimpin yang bertakwa tidak akan berani menindas rakyatnya karena ia tahu bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat (HR. Al-Bukhari).
- Tegas dalam menegakkan kebenaran. Pemimpin harus berani menindak segala bentuk kemaksiatan dan ketidakadilan. Namun, ketegasan ini harus tetap adil dan tidak semena-mena (HR. Ahmad).
- Lembut terhadap rakyat. Rasulullah saw. mendoakan agar pemimpin yang menyulitkan rakyatnya dipersulit hidupnya oleh Allah. Sebaliknya, pemimpin yang memperlakukan rakyat dengan lembut akan dipermudah urusannya oleh Allah (HR. Muslim dan Ahmad).
Selain itu, seorang pemimpin harus berhati-hati terhadap orang-orang di sekelilingnya. Rasulullah saw. menyebutkan bahwa setiap pemimpin pasti memiliki dua jenis penasihat, satu yang mengajak kepada kebaikan dan satu lainnya yang mengajak kepada kejahatan (HR. Al-Bukhari). Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu membedakan mana penasihat yang tulus dan mana yang hanya mencari keuntungan pribadi.
Dalam Islam, kepemimpinan tidak sekadar soal individu yang memegang kekuasaan, tetapi juga sistem yang diterapkan. Seorang pemimpin yang baik tidak akan cukup jika sistem pemerintahan yang berlaku tetap sekuler dan kapitalis. Sistem pemerintahan yang benar haruslah bersumber dari aturan Allah, yaitu sistem Khilafah yang diwariskan oleh Rasulullah saw. (Taqiyuddin an-Nabhani, 2001, Nizhamul Hukm fil Islam)
Penutup
Tanggung jawab pemimpin dalam Islam sangat besar. Jika seorang pemimpin tidak bersungguh-sungguh dalam mengurus rakyatnya dan tidak menasihati mereka dengan baik, maka ia tidak akan masuk surga bersama rakyatnya.
Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum muslim, kemudian tidak bersungguh-sungguh untuk mengurusi mereka dan tidak menasihati mereka, kecuali dia tidak akan masuk surga bersama mereka." (HR. Muslim)
Oleh karena itu, seorang pemimpin harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Wallahualam bissawab.[]
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Benar pemimpin itu melayani
Barakallah mbak Ummu