Mereformasikan Diri Dengan Tauhid

Meraih hidayah itu tidak mudah, butuh pengorbanan dan usaha keras. Artinya untuk menjadi hamba Allah yang baik tidak cukup hanya menunggu keajaiban saja. Karena kita dituntut untuk memilih jalan yang baik atau buruk. Jalan Allah atau jalan setan. Mau taat atau maksiat, mau Muslim atau kafir. Semua pasti ada pilihannya karena setiap jalan tentu akan ada konsekuensinya.


Oleh Siti Muslikah, Amd.Kes

Judul Buku : Mereformasikan Diri Dengan Tauhid
Penulis. : Muhammad Rahmad Kurnia
Penerbit : Al-Azhar Press
ISBN : 979-3118-09-1
Tebal : 167 halm; 21cm

NarasiPost.com - Sungguh, kehidupan dunia adalah fana. Setiap yang hidup pasti akan mati. Seperti halnya manusia, ketika nyawa lepas dari badan semua yang kita miliki tak akan dibawa, hanya iman dan amal yang akan membawa kita masuk ke dalam rida Allah Robbul 'alamiin atau terjerumus ke dalam kemurkaaan-Nya.

Alangkah meruginya jika kita tidak terikat dengan hukum syara' atas dasar akidah tauhid. Memang benar, terkadang manusia lalai. Namun tak perlu frustasi. Karena Muslim yang baik selalu menyadari kesalahannya dan mengubahnya dengan ketaatan terhadap Rabb-Nya atas landasan akidah tauhid.

Buku ini menggambarkan bagaimana sikap sebagai seorang Muslim untuk selalu siap mereformasi diri dengan tauhid. Kapanpun, di manapun, jika merasa jauh bersegera mendekati diri kepada Allah. Tidak ditunda-tunda, mulai di sini dan sekarang juga. Ketaatan tanpa tapi tanpa nanti. Sebelum terlambat betul-betul kita berusaha mereformasi diri dengan menjaga akidah kita untuk selalu terikat terhadap hukum Allah dalam segala hal, bukan hanya dalam perkara ritual saja.

Penulis dalam buku ini, Ustaz MR Kurnia akan menguraikan jawabannya sampai tuntas. Pada intinya beliau ingin menunjukkan bahwa hidup dalam rida Allah itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Sulitnya kita menjadi hamba yang baik sebetulnya hanyalah lantaran ketidakpahaman kita terhadap hidup dan ajaran Allah.

Di buku ini juga menggambarkan ternyata, Allah telah menurunkan hidayah kepada manusia. Hidayah itu diberikan Allah kapada semua manusia tanpa pilih-pilih, baik Muslim maupun kafir. Persoalannya, apakah mau dipelajari atau tidak, apakah mau diikuti atau ditolak. Digambarkan juga jenis-jenis hidayah yang diberikan Allah, sehingga kita menjadi tahu hidayah mana yang sudah kita raih dan yang belum.

Meraih hidayah itu tidak mudah, butuh pengorbanan dan usaha keras. Artinya untuk menjadi hamba Allah yang baik tidak cukup hanya menunggu keajaiban saja. Karena kita dituntut untuk memilih jalan yang baik atau buruk. Jalan Allah atau jalan setan. Mau taat atau maksiat, mau Muslim atau kafir. Semua pasti ada pilihannya karena setiap jalan tentu akan ada konsekuensinya. Mau pahala atau dosa, mau surga atau neraka.

Oleh karena itu, sudah saatnya bagi kita untuk tunduk total kepada Allah Subhanahu Wa ta'aala atas dasar tauhid, sehingga keridaan-Nya akan mudah kita raih. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'aala menjadikan kita orang yang senantiasa mereformasi diri dengan tauhid sehingga menjadi pelaksana Islam dan pembelanya. Insya Allah.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Longing for The Lost Caliphate
Next
Hidup Sebagai Perjuangan, Bukan Penderitaan
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram