PBB Ultimatum Israel, Akankah Palestina Merdeka?

PBB Ultimatum Israel Akankah Palestina Merdeka?

Jika kita berkaca pada resolusi-resolusi yang ditawarkan PBB sebelumnya, resolusi terbaru PBB kali ini belum menunjukkan titik terang.

Oleh. Ledy Ummu Zaid
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Sudah hampir satu tahun lamanya, Gaza, sebuah kota di Palestina menjadi bulan-bulanan Israel. Agresi militer yang dilakukan tentara Zionis Yahudi Israel tersebut telah meluluhlantakkan hampir seluruh bagian Kota Gaza. Tercatat lebih dari 40.000 warga telah syahid sejak agresi besar-besaran yang dimulai 7 Oktober 2023 silam. Melihat kebrutalan Israel menghabisi ribuan nyawa tak bersalah di jalur Gaza, lembaga internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentu tidak tinggal diam. Akhirnya PBB memberikan ultimatum kepada Israel. Namun, akankah Palestina merdeka?

PBB Ultimatum Israel untuk Angkat Kaki dari Palestina

Dilansir dari laman merdeka.com (19-09-2024), Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) menyetujui sebuah resolusi yang menyerukan penghentian pendudukan Israel terhadap Palestina. Resolusi tersebut mendesak Israel angkat kaki dari Palestina paling lambat dalam waktu 12 bulan. Dengan mengantongi suara mayoritas pada Rabu (18-09), negara yang menyatakan setuju sejumlah 124 negara. Sedangkan yang menentang sejumlah 14 negara dan abstain atau tidak memberikan suara sejumlah 43 negara. Adapun negara yang abstain ini meliputi Inggris, Ukraina, dan Kanada.

Dalam hal ini, tuntutan Majelis Umum PBB kepada Israel adalah untuk segera mengakhiri keberadaannya yang melanggar hukum di wilayah Palestina. Kemudian Israel juga harus memberikan ganti rugi atas kerusakan yang diderita warga setempat akibat agresi militernya.

Sementara itu, dilansir dari laman yang berbeda, news.detik.com (19-09-2024), negara-negara yang menyetujui resolusi PBB terbaru ini juga mendorong adanya sanksi jika resolusi tersebut tidak dipatuhi Israel. Resolusi yang bersifat tidak mengikat tersebut didasarkan pada advisory opinion dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang sebelumnya menetapkan bahwa pendudukan Israel atas Palestina sejak tahun 1967 adalah suatu tindakan yang melanggar hukum.

Resolusi yang pertama kali diajukan oleh delegasi Palestina berdasarkan hak-hak baru yang diperoleh tahun ini, langsung mengultimatum pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Lebih dalam lagi, resolusi ini juga menuntut penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina, penghentian pembangunan permukiman baru, pengembalian tanah dan properti yang disita, dan kemungkinan pemulangan warga Palestina yang telantar.

Sejatinya, isi resolusi tersebut menyerukan negara-negara untuk mengambil langkah-langkah menuju penghentian penyediaan senjata kepada Israel. Khususnya ketika ada alasan-alasan yang masuk akal untuk mencurigai bahwa senjata tersebut mungkin digunakan di wilayah pendudukan Palestina.

Resolusi Terbaru PBB tentang Pendudukan Palestina Ditentang

Seperti yang dilansir dari laman merdeka.com (19-09-2024), pada konsensus Majelis Umum PBB yang dihelat Rabu (18-09), Amerika Serikat bersama Ceko, Hungaria, Argentina, dan beberapa negara kecil di kepulauan Pasifik bergabung dengan Israel. Mereka sepakat untuk menolak resolusi yang diajukan oleh Palestina. Hal ini menunjukkan kekuatan negara adidaya Amerika Serikat dan sekutunya berada di pihak penjajah Zionis Yahudi Israel. Walhasil, ultimatum yang diberikan PBB hanya menjadi angin lalu karena Amerika Serikat selalu menjadi garda terdepan bagi Israel. 

Baca: Zionis Yahudi Tegak di Bawah Perlindungan AS

Negara yang menjadi tempat bercokolnya sistem kapitalisme terbesar di dunia itu telah menjadikan Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang seolah-olah ditakuti oleh negara lain. Inilah gambaran riil sistem kapitalisme yang menjadikan para pemilik modal memiliki peran penting untuk mengatur sistem yang ada. Bayangkan saja, bagaimana bahayanya jika banyak negara takut kepada Amerika Serikat dan akhirnya bersedia menuruti segala permintaan negara adidaya tersebut. Tak terkecuali ajakan untuk berpihak kepada Zionis Yahudi Israel. 

Sistem Islam yang Mampu Memerdekakan Palestina

Dalam sistem Islam, negeri-negeri muslim akan bersatu di bawah kepemimpinan yang sama yaitu Khilafah Islamiah. Negara Islam yang biasa disebut Daulah Islamiah akan menjadi pusat pemerintahan dari negeri-negeri muslim tersebut. Segala aspek kehidupan akan diatur berdasarkan hukum syariat yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah. Adapun ketaatan pada Al-Khaliq, Allah subhanahu wa ta’ala menjadi acuan dalam setiap perbuatan. 

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (TQS Al-Baqarah: 30)

Setiap individu rakyat akan berlomba-lomba dalam amar makruf nahi mungkar sehingga terbentuklah masyarakat yang islami. Hal ini didukung pula dengan adanya pemerintahan yang makruf dalam menjalankan amanah pengaturan urusan rakyat. Selanjutnya, peradaban Islam yang mulia akan hadir di tengah-tengah umat. Jadi, memang benar bahwa Islam sebagai rahmatan lil-'alamin atau rahmat bagi seluruh alam yang mana kebaikannya dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia, tak terkecuali kaum kafir.

Baca: https://narasipost.com/world-news/04/2024/resolusi-dk-pbb-dan-mimpi-palestina/

Dengan adanya Khilafah Islamiah seperti yang terjadi pada masa sepeninggal Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, pemimpin negara (khalifah) tentu akan menyelesaikan persoalan umat, tak terkecuali persoalan genosida seperti yang terjadi di tanah suci Palestina hari ini. Karena khalifah akan memerintahkan pasukan kaum muslimin dari negeri-negeri muslim untuk bersatu melawan penjajah dan mengusir mereka. Tidak hanya itu, pasukan kaum muslimin yang memiliki tekad dan keimanan yang kuat tentu tidak mudah gusar dalam membela tanah suci kaum muslimin. Dibekali dengan persenjataan yang canggih dan para ahli di setiap bidangnya, makin menambah kekuatan di tubuh kaum muslimin.

Khatimah

Sayangnya, apa yang terjadi hari ini masih jauh dari impian kaum muslimin, khususnya mereka yang berada di Palestina. Jika kita berkaca pada resolusi-resolusi yang ditawarkan PBB sebelumnya, resolusi terbaru PBB kali ini belum menunjukkan titik terang. Apalagi kaum penjajah Zionis Yahudi Israel berada di belakang negara adidaya Amerika Serikat yang notabene juga sebenarnya punya andil besar dalam PBB. Maka dari itu, resolusi PBB mengultimatum Israel untuk segera angkat kaki dari Palestina belum bisa diharapkan keberhasilannya. 

Sudah seharusnya kaum muslimin hanya berharap pada kemenangan di tubuh kaum muslimin sendiri, yakni melalui kepemimpinan yang tak kalah kuat, Khilafah Islamiah. Jika Khilafah yang mengultimatum Israel, dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala Palestina akan benar-benar merdeka dan terlepas dari belenggu kaum kafir penjajah.

Wallahualam bissawab.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Ledy Ummu Zaid Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Denting Nasihat Kehidupan
Next
Moderasi Beragama Diaruskan dengan Masif, Ada Apa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram