Dunia Pendidikan Dibayangi Awan Gelap

dunia pendidikan dibayangi awan

Dunia pendidikan Islam tidak hanya fokus pada menciptakan individu cerdas secara intelektual, tetapi juga membentuk pribadi berakhlak mulia.

Oleh. Ummu Aini
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Dunia pendidikan di Indonesia tengah dibayangi awan gelap. Beberapa waktu belakangan, krisis besar dihadapi dan dicerminkan dengan sejumlah permasalahan serius. Dua isu utama yang menonjol adalah meningkatnya angka bunuh diri di kalangan remaja serta rendahnya penghargaan terhadap profesi pendidik.

Fenomena ini menunjukkan adanya permasalahan mendalam dalam sistem pendidikan yang diterapkan saat ini yang tampak kehilangan arah dan nilai-nilai mendasar.

Permasalahan dalam Dunia Pendidikan

Salah satu contoh nyata dari permasalahan di dunia pendidikan adalah kasus bunuh diri seorang remaja di Bekasi pada Oktober 2024 (Kompas.id, 24-10-2024). Insiden ini telah menambah panjang daftar kasus serupa yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data yang dihimpun selama 11 tahun terakhir, hampir setengah dari total kasus bunuh diri di Indonesia dilakukan oleh remaja. Survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 bahkan mencatat bahwa sebagian remaja sudah memiliki ide bunuh diri di benaknya, membuat rencana, dan bahkan mencoba melakukannya. (ugm.ac.id, 24-10-2024)

Penyebab utama dari fenomena ini adalah gangguan kesehatan mental. Survei yang sama menunjukkan bahwa 5,5% remaja berusia 10–17 tahun di Indonesia didiagnosis dengan gangguan mental. (unicef.org, 23-5-2021)

Kondisi ini diperburuk oleh faktor-faktor eksternal seperti tekanan akademik, perubahan sosial, pengaruh media sosial, serta ekspektasi yang terlalu tinggi dari orang tua. Tekanan ini menciptakan lingkungan yang sulit bagi remaja untuk menemukan jati diri sehingga mereka rentan terhadap stres, depresi, dan rasa putus asa.

Baca juga: Bunuh Diri,Potret Kegagalan Sistem Pendidikan Sekuler

Sementara itu, para pendidik yang seharusnya menjadi garda terdepan pendidikan juga menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugas mereka. Banyak pendidik di Indonesia tidak dihormati sebagaimana mestinya, bahkan kerap dikriminalisasi karena tindakan disiplin yang diberikan kepada siswa.

Beberapa kasus menunjukkan bagaimana pendidik harus menghadapi kasus hukum karena mencubit, memotong rambut atau menegur siswa yang melanggar aturan. Fenomena ini memperlihatkan bahwa profesi pendidik yang seharusnya dihormati dan dijadikan teladan justru tidak mendapatkan tempat yang layak di masyarakat.

Kedua permasalahan ini menggambarkan potret buram dunia pendidikan nasional yang kehilangan arah dan nilai-nilai spiritual yang seharusnya menjadi fondasi. Sistem pendidikan sekuler yang diterapkan selama ini hanya berfokus pada pencapaian materi dan duniawi, tanpa memberikan dasar spiritual yang kuat kepada peserta didik. Akibatnya, siswa tidak hanya kehilangan arah, tetapi juga kehilangan pemahaman tentang tujuan hidup yang lebih besar.

Pendidikan dalam Sistem Islam

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengadopsi sistem pendidikan berbasis Islam. Sistem ini telah terbukti selama lebih dari 1.300 tahun menjadi pilar utama dalam kemajuan peradaban Islam.

Dalam sistem pendidikan Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dengan ilmu, seseorang tidak hanya mampu memahami dunia di sekitarnya, tetapi juga memahami tujuan hidupnya sebagai hamba Allah. Sebagaimana terdapat dalil dalam Al-Qur’an yang berbunyi, "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Hadis pun menyatakan bahwa, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah, no. 224)

Pendidikan dalam sistem Islam tidak hanya berfokus pada menciptakan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga membentuk pribadi yang memiliki akhlak mulia. Keistimewaan sistem ini terletak pada pengembangan pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pola pikir peserta didik didasarkan pada pemahaman syariat, sedangkan pola sikap mereka diarahkan sesuai dengan adab dan akhlak Islam. Dengan pendekatan ini, siswa dibekali kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup tanpa kehilangan nilai-nilai agama.

Sistem pendidikan Islam juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap pendidik. Pendidik menempati posisi yang sangat mulia dalam Islam karena mereka adalah pembimbing ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, menghormati dan menghargai pendidik bukan hanya menjadi kewajiban moral, tetapi juga bagian dari ibadah. Dalam sejarah Islam, penghormatan terhadap pendidik dan ilmu pengetahuan menjadi kunci keberhasilan pendidikan yang mampu melahirkan generasi emas.

Perlu Kerangka Akidah

Namun, untuk menerapkan sistem pendidikan Islam secara menyeluruh, diperlukan kerangka negara yang juga berlandaskan pada akidah Islam. Dunia pendidikan dalam sistem berbasis Islam hanya dapat berjalan efektif dalam negara yang menjadikan Islam sebagai asas kehidupan. Pada sistem ini, kurikulum pendidikan disusun untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berkepribadian sesuai nilai-nilai Islam.

Dengan meninggalkan sistem pendidikan sekuler yang cenderung materialistis, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki keteguhan iman dan ketakwaan. Generasi inilah yang akan mampu berkontribusi besar dalam membangun peradaban yang mulia, sekaligus memberikan solusi nyata bagi berbagai permasalahan bangsa.

Pendidikan Islam dalam sistem hidup Islam bukan hanya alternatif, tetapi sebuah keharusan untuk membawa perubahan nyata dalam sistem pendidikan nasional. Dengan landasan akidah Islam, dunia pendidikan akan mampu menciptakan generasi emas yang memiliki akhlak mulia, kecerdasan intelektual, dan keteguhan iman. Pendidikan seperti inilah yang mampu menjawab tantangan zaman dan menciptakan peradaban yang lebih baik di masa depan.

Alhasil, sudah saatnya Indonesia mengambil langkah besar dengan mengadopsi sistem pendidikan Islam dan meninggalkan pendekatan sekuler yang tidak memberikan solusi jangka panjang. Dunia pendidikan berbasis Islam tidak hanya menjadi solusi, tetapi juga harapan baru untuk masa depan generasi muda yang lebih baik. Wallahualam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Logo NaLi website-
Ummu Aini Kontributor NarasiLiterasi.Id
Previous
Liberalisasi di Perguruan Tinggi
Next
Pesona Khilafah Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yuli Sambas
Yuli Sambas
1 month ago

Barakallah Ummu Aini naskahnya SDH tayang

trackback

[…] Baca: Kekerasan dan Wajah Buram Sistem Pendidikan […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram