"Jika sedang menulis cepat, maka kosakata atau tanda baca yang saya ragu betul tidaknya, saya beri tanda tanya di belakangnya. Misalnya, saya ragu dengan kata "kuretasi". Maka, saya tulis seperti ini: kuretasi(?) Setelah selesai menulis, saya cek di kamus. Ternyata yang benar "kuretase".
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kenikmatan khususnya nikmat iman dan Islam yang tidak ternilai harganya. Salawat dan salam juga tercurah kepada junjungan kita Baginda Rasulullah saw., keluarga, sahabat, tabiin, tabi'ut tabiin dan kepada juga umatnya yang mengikuti Beliau. Aamiin yaa Rabbal 'aalamin.
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk sharing ilmu malam ini. Sebenarnya, apa yang akan saya sampaikan ini bukan merupakan hal yang baru. Apalagi bagi para mastah yang ada di sini. Jadi, ini hanya sebagai pengingat saja, khususnya bagi saya pribadi. Tapi, semoga tetap menjadi sharing yang istimewa.
Saya akan menyampaikan tema Menyelami EYD Menjadikan Tulisan Makin Kece.
Nah, kita akan membahas beberapa poin berikut:
Apa itu EYD?
Mengapa harus menggunakan EYD?
Hal-hal apa yang harus kita lakukan agar tulisan kita sesuai EYD?
Pertama, Apa itu EYD?
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah pedoman resmi yang dapat digunakan oleh instansi pemerintah maupun swasta, serta masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pedoman ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Awalnya yang digunakan adalah Ejaan Van Ophuijsen (1901). Kemudian berubah menjadi Ejaan Soewandi (1994), Ejaan Yang Disempurnakan (1972), dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015). Pemerintah kembali menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan edisi kelima pada tahun 2022.
Perubahan-perubahan ini terjadi sebagai akibat dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya, pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Misalnya, terkait penggunaan huruf, kata, tanda baca, maupun unsur serapan. Dipilihnya istilah EYD ini, karena istilah ini sudah melekat dengan bangsa Indonesia.
Kedua, Mengapa harus menggunakan EYD?
Sebab, tulisan yang kita buat kita tujukan untuk seluruh bangsa Indonesia. Sedangkan di Indonesia terdapat banyak sekali suku dengan bahasa daerahnya masing-masing. Agar tulisan kita dipahami oleh semua kalangan dan tidak menimbulkan kesalahpahaman, tentu kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Di samping itu, tulisan yang kita buat merupakan karya tulis ilmiah, sehingga harus menggunakan bahasa resmi.
Ketiga, Hal-hal apa yang harus kita lakukan agar tulisan sesuai EYD?
- Mempelajari EYD, mencatatnya, dan menerapkannya dalam tulisan kita. Semakin sering kita menulis, semakin mudah bagi kita untuk mengingatnya.
- Rajin membuka catatan dan kamus.
Bisa jadi, kita tidak bisa langsung mengingat apa yang sudah kita pelajari. Bisa juga kita lupa dengan materi tersebut. Dalam kondisi seperti ini, jangan segan-segan untuk membuka kembali materi yang lupa itu. Kita dapat melihat kembali catatan kita.
Demikian pula dengan kosakata yang asing bagi kita. Kita dapat mencatatnya di buku tersendiri. Jika kita lupa, kita dapat langsung membukanya kembali. Jika kita tidak mencatatnya, maka kita cek langsung di kamus.
Saya sendiri termasuk orang yang sering lupa. Jika sedang menulis cepat, maka kosakata atau tanda baca yang saya ragu betul tidaknya, saya beri tanda tanya di belakangnya. Misalnya, saya ragu dengan kata "kuretasi". Maka, saya tulis seperti ini: kuretasi(?) Setelah selesai menulis, saya cek di kamus. Ternyata yang benar kuretase.-
Hal yang sama juga saya lakukan pada tanda baca, penggunaan huruf kapital, atau yang lainnya. Jadi, rahasia saya agar tulisan saya sesuai EYD adalah rajin menyontek.
Tanya Jawab
1. Firda Umayah
Izin tanya. Kalau cek KBBI insyaallah saya sudah paham. Kalau cek EYD itu, cara ceknya di mana?
Jawaban:
Bisa buka link di bawah ini:
https://ejaan.kemdikbud.go.id/
Nanti di sini sudah ada penjelasannya tiap topik. Ada 4 topik besar.
- Penggunaan huruf
- Penulisan kata
- Penggunaan tanda baca
- Penulisan unsur serapan
2. Afiyah Rasyad
Apakah ada trik khusus menaklukkan EYD?
Jawaban:
Kalau trik khusus, secara pribadi tidak ada. Perbanyak jam terbang saja saat membaca. Kalau itu sering kita praktikkan saat menulis, insyaallah kita akan ingat.
3. Ragil Rahayu
Pertama, mengenai ragam cak, aturan bakunya ditulis miring atau tidak? Di NP tidak dicetak miring, tetapi di media lain dicetak miring. Standar yang baku apa?
Kedua, terkait kutipan, kenapa di NP dicetak miring?
Jawaban:
Terkait pertanyaan dari Mbak Ragil, ini pertanyaan untuk Admin. Mewakili Tim Redaksi NP, kami sampaikan bahwa:
Perlu diketahui bahwa setiap media baik online maupun cetak punya hak prerogatif terhadap medianya. Termasuk di dalamnya gaya penulisan atau teknis penulisannya.
Pertanyaan pertama, di NP menyepakati bahwa setiap ragam cak yang sudah masuk dalam KBBI (meskipun ada keterangan "cak") tidak kita miringkan atau tidak italic. Kecuali bila ragam cak tersebut belum masuk dalam KBBI, maka dimiringkan.
Pertanyaan kedua, semua kutipan, termasuk di dalamnya perkataan/pernyataan langsung dari seorang tokoh dalam berita, maupun tidak langsung dari perkataan seorang ulama, penulis, penyair yang dikutip penulis dalam naskahnya, hadis, ayat Al-Qur'an, dsb. dimiringkan atau italic.
Tugas
Manakah yang benar di bawah ini?
Di mana kamu tinggal?
Atau
Dimana kamu tinggal?
Pergi lah ke sekolah.
Atau
Pergilah ke sekolah!
Pada zaman dulu atau Pada zaman dahulu
Jawaban yang benar:
Di mana kamu tinggal?
Pergilah ke sekolah!
Pada zaman dahulu
Â
Sekian dan terima kasih.[]
Photo : Pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com