Kala Tindak Kriminal Remaja Dianggap Biasa!

kala tindak kriminal remaja

Remaja keren itu adalah remaja yang selalu dekat sama Allah, berdoa kepada Allah, dan yang menjadikan temen keluh kesahnya hanyalah Allah semata.

Oleh. Ghaziah El-Mezha
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Halo Guys, kira-kira Kalian masih pada nyaman gak nih, hidup di zaman sekarang yang banyak banget kasus kejahatan tapi malah dianggap biasa aja? Asal kalian tahu ya Guys, kasus kejahatan itu gak cuma menimpa orang tua aja, tapi kawula muda juga ikutan diembat. Di ranah remaja sendiri ada yang namanya kenakalan remaja, yang meskipun namanya 'kenakalan' nyatanya hampir mendekati ke arah kriminalitas. Kasus kenakalan remaja sendiri punya banyak macamnya, di antaranya pergaulan bebas, miras, bullying, dsb.

Fakta Remaja Saat Ini

Salah satu kabar terbaru perihal kenakalan remaja yang muncul akhir-akhir ini adalah berita tentang bullying yang dilakukan oleh seorang laki-laki berinisial (S) yang tewas dikeroyok di jalan Kramat, Pulo Dalam, Gang X RT 007 RW 004, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Korban meninggal setelah dihajar dua orang terduga pelaku, yakni YAS dan R yang masih dalam penyelidikan.

Polisi menerima laporan itu pada hari Jumat (6-9-2024), sekitar pukul 01.00 WIB. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Ade Ary Syam Indradi, yang menyelidiki kasus ini pun mengonfirmasi bahwa telah diamankan laki-laki YAS terduga salah satu pelakunya. (Sabtu, 7-9-2024)

Cekcok itu dipicu permasalahan antara terduga pelaku (R) dan korban. Namun korban lari dan dikejar pelaku sampai korban dianiaya secara bersamaan dengan menggunakan kayu dan senjata tajam. Aksi tersebut menyebabkan luka pada punggung dan telinga korban. Diduga aksi pengeroyokan itu terjadi lantaran pelaku mempunyai dendam pribadi dengan korban.

Adapun setelah melakukan perbuatannya, kedua terduga pelaku, melarikan diri dan perkara ditangani oleh Polsek Senen Polres Metro untuk diselidiki.

Nah Guys, miris banget 'kan? Masalah bunuh membunuh sesama teman sudah dianggap sepele, bahkan dibodo amatin. Sebenarnya masalah pribadi apa sih yang membuat pelaku ngeroyok korban? Sebenarnya kalau dibicarakan baik-baik dan diselesaikan dengan kepala dingin akhirnya gak bakal sampai sesadis itu 'kan? Semua masalah pasti ada ujung dan solusinya. Tinggal bagaimana cara kita menghadapi masalah itu. Apakah dengan mencari solusi atau malah menggunakan emosi?

Fitrah Manusia

Mempunyai emosi itu wajar, sebab memang itulah fitrah manusia. Emosi pada dasarnya adalah sesuatu yang netral. Ia bisa jadi baik atau buruk sesuai dengan penggunaannya. Sama seperti kemampuan berbicara, bisa membawa manfaat atau mudarat. Tapi kebanyakan orang sekarang malah salah mengekspresikan amarahnya dengan merusak barang atau bahkan membunuh orang lain, seperti contohnya pada kasus ini. Meluapkan amarah cuma karena masalah pribadi aja, bahkan sampai buat nyawa melayang. Astagfirullah.

Baca juga: geng art tawuran muruah wanita hilang

For your information aja ya Guys, zaman sekarang itu yang namanya kejahatan udah gak lagi dianggap sebagai sesuatu yang buruk, malahan dianggap wajar, dan sah-sah aja. Nah hal ini, menunjukkan bahwa ada kesalahan dalam memandang keburukan. Kesalahan dalam memandang keburukan ini mengindikasikan bahwa ada kesalahan dalam proses berpikir. Makanya hal buruk bisa dianggap wajar, karena sirkuit berpikirnya ada yang salah.

Negara yang saat ini berasas kapitalis-liberal, membiarkan konten-konten media yang mengajarkan kekerasan tersebar dan bebas diakses oleh siapa aja. Jadi gak heran lagi kalau yang terbentuk hanyalah manusia-manusia yang minim empati dan tega menyakiti orang lain, bahkan merenggut nyawa tidak lagi menjadi hal tabu. Ditambah lagi dengan sistem sanksi yang minim efek jera, membuat kemaksiatan makin merajalela.

Ngeri ya Guys, kalau negara ini dibiarkan gini aja. Tanpa adanya pemimpin yang bisa memimpin, membuat negeri yang udah hancur bakalan makin hancur.

Remaja Sekuler

Nah, kebanyakan remaja zaman sekarang itu pemikirannya sekuler. Remaja sekarang menganggap remaja yang keren itu, remaja yang pakaiannya bermerk, yang baju sama aksesorisnya harus matching, yang kalau gak pake atribut kagak gaul. Padahal 'kan, yang namanya remaja gaul gak begitu prinsipnya.

Remaja sekarang juga menerima lawan jenis tanpa batasan apa pun. Kata mereka nih, gak pacaran gak keren. Yang gak punya circle sama lawan jenis, bestie lawan jenis, temen lawan jenis, gak kece plus gaul.

Penerimaan teman sebaya juga ternyata secara gak langsung memengaruhi satu sama lain. Di zaman yang sudah amburadul ini, remaja menganggap kalo yang keren itu yang suka main motor trek-trekan, balap liar, mabuk-mabukan, bergaul bebas, dan paling parahnya lagi meluapkan emosi atau menyelesaikan masalahnya dengan cara membunuh atau malah bunuh diri.

Remaja keren itu adalah remaja yang selalu dekat sama Allah, berdoa kepada Allah, dan yang menjadikan temen keluh kesahnya hanyalah Allah semata.

Remaja keren yang sebenarnya itu, yang gaulnya dengan orang yang baik, mengajak kita jadi lebih baik, dan bisa membawa kita ke surga-Nya nanti (Aamiin ya Allah).

Guys, kriteria remaja yang keren itu ada 3 nih:

  1. Diamnya berpikir, itu diamnya bukan hanya diam yang tidak berfaedah, tapi coba pikirkanlah tentang masa depan, cita-cita yang mau digapai, jadi diamnya gak sia-sia.
  2. Lisannya berzikir, perbanyak zikir setiap harinya atau di waktu kosongnya, agar Allah makin sayang ke kita.
  3. Pandangan penuh dengan ibroh, kebaikan, dan ketakwaan.

Guys, generasi seperti ini hanya dapat terwujud di bawah naungan sistem Islam. Generasi yang berkualitas dan membangun peradaban mulia yang jauh dari kenakalan atau bahkan kejahatan hanya terwujud dalam sistem kehidupan yang terbaik dan diridai Allah Subhanahu wa ta'ala, yakni negara yang menerapkan aturan Islam kaffah.

Islam akan mencegah perilaku buruk di tengah masyarakat dengan menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Dengan pendidikan Islam ini akan terbentuk individu-individu berkepribadian Islam, memiliki pola sikap, dan pola pikir yang Islami. Kepribadian Islam yang dibentuk untuk generasi akan menjauhkan dari kenakalan dan kejahatan remaja, sebab standar perbuatannya adalah syariat Islam. Maka solusinya hanyalah sistem Islam. Terapkan dulu sistem Islam agar yang kita harapkan sekarang bisa terwujud dengan tegaknya Khilafah. Allahu Akbar! []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Ghaziah El-Mezha Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Harga Beras Terus Naik, Petani Sejahtera?
Next
Ilusi Sekolah Gratis di Alam Kapitalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram