Swedia-Finlandia Gabung NATO, di Mana Posisi Negeri Muslim?

"Hal tersebut akan memicu meletusnya Perang Dunia III. Ini pasti akan berdampak pada goyahnya perekonomian global. Termasuk perekonomian negeri-negeri muslim yang saat ini masih sangat bergantung pada impor dan ekspor dari kawasan Eropa dan Rusia."


Oleh. drh. Lailatus Sa’diyah
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Invasi Rusia atas Ukraina menjadi bayang-bayang menakutkan bagi sejumlah negara Eropa lainnya. Bagaimana tidak, invasi ini telah memorakperandakan Ukraina dan tak ada yang mampu memprediksi kapan akan berakhir. Inilah yang menjadi alasan Swedia dan Finlandia untuk bersegera berlari dalam dekapan NATO.

Berharap mencari pelindungan atas invasi Rusia, akankah NATO mampu menjamin keamanan bagi Swedia dan Finlandia?

Menjalin Persekutuan

Akrobat politik dunia internasional terus bergulir. Tidak satu pun negara yang bisa menebak apa yang akan terjadi. Kapitalisme yang digawangi AS terus mengukuhkan hegemoninya dengan menghimpun kekuatan politik. Sedangkan Rusia, tak mau kalah dengan terus unjuk gigi melakukan invasi di negara-negara bagian Eropa. Tak mau bernasib sama dengan Ukraina, Swedia dan Finlandia pun tak mau salah langkah, bersekutu dengan NATO menjadi pilihan.

Ketakutan akan invasi Rusia, nyatanya telah berhasil meruntuhkan komitmen netralitas Swedia dan Finlandia setelah menahan diri tidak bergabung pada NATO pasca Perang Dunia II. Netralitas ini terus dipertahankan untuk menghindari ancaman Moscow di masa lalu, yaitu adanya konsekuensi yang akan ditanggung serta ketidakstabilan di Nordik jika Finlandia bergabung pada NATO saat itu.

Namun kini, Swedia dan Finlandia bercermin dari situasi di Ukraina menjadikan invasi Rusia sebagai pertimbangan untuk bergabung dalam aliansi militer yang dipimpin oleh AS dan negara-negara Eropa Barat tersebut. Perdana Menteri Pertahanan Finlandia, Sanna Marin dalam konferensi pers Rabu (13/04) mengatakan kehancuran yang terjadi di Ukraina dalam hitungan minggu. Marin juga menunjukkan pentingnya menjadi anggota NATO yang sepenuhnya matang, bukan hanya mitra, yang merupakan statusnya saat ini (liputan6.com, 17/04/2022).

Bagi Swedia dan Finlandia, menjadi anggota NATO adalah untuk mendapatkan jaminan keamanan. Sebagaimana yang tertera pada pasal 5 NATO, di mana aliansi NATO mewujudkan keamanan kolektif bagi sekutunya. Hal ini berarti, menyerang salah satu negara anggota NATO dianggap sebagai serangan kepada semua sekutu.

Suatu langkah pertahanan keamanan yang seakan sangat logis dalam kondisi saat ini. Namun perlu dipahami, bahwa ini sebenarnya bukanlah keputusan tanpa konsekuensi. Faktanya, Rusia tak tinggal diam atas hal ini. Ancaman nuklir pun mulai digulirkan, hingga terkuak bahwa sebenarnya Rusia telah menanam nuklir di kawasan NATO sebelum krisis ini bergejolak.

Naskah selengkapnya:
https://narasipost.com/2022/04/22/swedia-finlandia-gabung-nato-di-mana-posisi-negeri-muslim/world-news/


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayagkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Para Penulis Ideologi Islam
Next
Istirahatlah Sebentar, Bu
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram