Gaza Belum Baik-Baik Saja

Gaza belum baik-baik saja

Keberhasilan narasi yang disampaikan tentang Gaza pascagencatan senjata merupakan propaganda yang dibuat oleh media Barat di bawah kendali Amerika Serikat.

Oleh. Setyorini
(Kontributor Narasiliterasi.id & Komunitas Ibu Peduli Negeri)

Narasiliterasi.id-Musim hujan telah tiba. Warga Gaza yang sebagian besar masih ada di tenda-tenda pengungsian diterpa oleh badai banjir sejak pertama kali hujan. Air yang mengguyur deras, hawa dingin yang menyengat tubuh, dan perlengkapan hidup seadanya, menambah berat kehidupan mereka. Tenda-tenda yang digunakan pun tak mampu menahan derasnya air hujan mengakibatkan banyak tenda sobek dan roboh. (aa.com, 15-11-2025)

Menurut UNRWA, Badan Pengungsi PBB untuk Palestina mengatakan bahwa musim hujan dan udara dingin telah menambah penderitaan warga Gaza. Meskipun ada persediaan material sebagai alat perlindungan seperti tenda dan rumah mobil, tetapi bantuan kemanusian ini tetap saja tidak bisa disalurkan karena sikap Zionis yang terus memblokir masuknya material perlindungan.

Derita Warga Gaza dan Ilusi Genjatan Senjata

Meski gencatan senjata telah berlangsung sejak 10 Oktober kemarin. Namun, sikap arogan Zionis tidak pernah berubah. Sedikitnya sudah tercatat ada 260 warga Palestina yang meninggal dunia dan 630 lainnya mengalami luka-luka parah.

Apalagi adanya garis kuning (yellow line) sebagai batas penempatan militer Zionis dari kesepakatan gencatan senjata tersebut membuat warga Gaza dalam kondisi wilayah yang lebih sempit lagi untuk beraktivitas.

Warga Gaza masih dalam keadaan memprihatinkan dan tidak jauh dari bahaya yang mengancam kehidupan mereka. Zionis selalu siap dengan tank dan drone yang mereka miliki untuk merobohkan dan menghancurkan segala sesuatu milik warga Gaza.

Gaza belum baik-baik saja. Perjuangan mereka melawan Zionis tidak bisa dilakukan sendiri, butuh usaha bersama yang serius terutama penguasa negeri-negeri muslim dalam memerangi dan melenyapkan keberadaan penjajah di bumi penuh berkah tersebut.

Krisis kemanusian di Gaza ini menunjukkan bahwa sejatinya gencatan senjata bukanlah solusi karena tidak menyentuh sama sekali akar permasalahannya, yaitu penjajahan atas bumi Gaza.

Gencatan senjata yang dipresentasikan Barat dan diyakini oleh kaum muslim terutama penguasa sebagai solusi atas penjajahan di Gaza, hanyalah ilusi dan khayalan yang akan menambah penderitaan rakyat Gaza.

Pada kenyataannya, warga Gaza tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Blokade tetap dijalankan, bantuan kemanusian dibatasi karena Zionis penjajah selalu mengingkari janji.

Meskipun begitu, dunia internasional menilai bahwa Gaza dalam kondisi baik-baik saja. Keberhasilan narasi yang disampaikan tentang Gaza pascagencatan senjata merupakan propaganda yang dibuat oleh media Barat di bawah kendali Amerika Serikat.

Penjajahan ala Barat

Amerika Serikat berusaha menutupi kenyataan sesungguhnya bahwa kondisi di Gaza semakin terpuruk. Dominasi negara adidaya ini dalam membentuk opini global telah meyakinkan banyak pihak tentang Gaza.

Kegagalan solusi yang ditawarkan Barat selama ini tidak pernah bertujuan untuk menyelesaikan ataupun menghilangkan penjajahan yang ada. Semisal perundingan damai, proposal dua negara, hingga perjanjian-perjanjian internasional tidak pernah membawa perubahan yang nyata untuk Gaza, justru memperkuat posisi penjajah.

Barat dengan status quo yang dimilikinya tetap jemawa dalam menjaga kepentingan yang ingin diraih dengan adanya konflik ini. Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan. Baik keuntungan politik, militer, dan tentu saja kepentingan ekonomi mereka.

Ini bisa dilihat dari dukungan yang terus diberikan kepada Zionis berupa bantuan logistik, pembekalan, dan persediaan persenjataan hingga perlindungan diplomatik.

Oleh karena itu, bergantung solusi dari Barat dalam menyelesaikan penjajahan di Gaza tidak akan pernah terwujud. Solusi yang Barat tawarkan sebenarnya hanyalah untuk melanggengkan ideologi kapitalisme mereka yang rusak dan merusak. Sistem kapitalisme ini akan terus dipaksakan, dan akan berdampak pada warga Gaza dengan penderitaannya yang terus berkepanjangan.

Solusi sejati atas penjajahan ini akan didapatkan jika akar permasalahan yang berupa penjajahan di Gaza dihapus sepenuhnya.

Baca juga: Prancis Negeri Pusat Mode Terancam Mati Suri

Solusi Islam atas Permasalahan Gaza

Krisis di Gaza yang terjadi hampir tujuh dekade ini seharusnya menyadarkan umat Islam, khususnya para pemimpin negeri-negeri kaum muslim. Bahwa mereka membutuhkan solusi yang mendasar dan menyeluruh. Solusi yang sesuai dengan jati diri umat Islam dan bersumber pada wahyu, bukan pada otak manusia yang terbatas, apalagi dari musuh-musuh mereka sendiri.

Allah Swt. memberikan peringatan dan menyindir kaum muslim dalam menyelesaikan urusannya, ketika melepaskan diri dari tuntunan dan petunjuk hidupnya di dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah : 50,

”Apakah hukum jahiliah yang kalian kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum bagi orang-orang yang meyakini agamanya?”

Islam menegaskan bahwa penjajahan fisik yang dialami oleh saudara kita di Gaza berupa genosida dan perebutan wilayah hanya bisa diselesaikan dengan jihad fisabililah sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah [190] yang berbunyi:

”Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Semenjak awal, warga Gaza telah melakukan perlawanan terhadap Zionis penjajah dengan segala kekuatan yang mereka punya. Namun, kekuatan mereka tidak seimbang dengan kekuatan Zionis yang didukung Barat, khususnya Amerika sebagai sekutunya, sehingga perlawanan tersebut belum bisa mengantarkan pada kemenangan hakikinya.

Hal inilah yang seharusnya menyadarkan kaum muslim akan kebutuhan dan keberadaan Khilafah yang telah lama runtuh. Khilafah merupakan sebuah institusi politik sebagai junnah (perisai) bagi seluruh umat Islam dunia. Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya imam itu junnah, orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” ( HR. Muslim)

Khilafah bukanlah sekadar struktur pemerintahan, tetapi merupakan mekanisme nyata yang akan menghilangkan segala bentuk penjajahan. Dengan kekuatan yang terpusat, kebijakan luar negeri yang independen dan persatuan wilayah kaum muslim yang strategis, tentu akan mampu menolak dominasi global dan melindungi keselamatan nyawa kaum muslim.

Solusi hakiki ini tidak akan lahir begitu saja, dibutuhkan perjuangan yang serius dan harus terus disuarakan melalui dakwah Islam ideologis. Dakwah yang menyampaikan Islam secara menyeluruh di semua aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, pertahanan, hubungan luar negeri, dan militer, bukan sekadar menyampaikan ajaran ritual ibadah semata. Karena tugas dakwah ideologis adalah untuk menyampaikan penerapan Islam secara menyeluruh di bawah naungan negara Islam, yakni Khilafah.

Kedua solusi ini hanya akan lahir dari kepemimpinan yang berlandaskan akidah Islam yang memandang bahwa penjajahan adalah bentuk kezaliman yang harus dihapuskan. Dengan ini, umat akan mendapatkan kehormatan dan kemuliaannya kembali.
Wallahualam bishowab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Rini
Rini Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Alam Murka akibat Keserakahan Manusia
Next
Lautan Kayu: Tanda Kerusakan yang Diabaikan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram