Apa Bentuk Komitmen Saya kepada Islam

Judul Buku : Apa Bentuk Komitmen Saya kepada Islam
Penulis: DR. Fathi Yakan
Penerjemah: Asep Sobari, Lc.
Penyunting: Abdul Halim, S. Hum.
Penerbit: Al-I'tishom Cahaya Umat
Tahun Terbit: Cetakan I, Januari 2006
Cetakan II, Juni 2007
Cetakan III, Juli 2008
Cetakan VI, Mei 2011
Cetakan VII, Mei 2012
ISBN: 978-979-3071-45-9
Tebal: 189 Halaman
Dimensi: 14 x 21 cm
Peresensi: Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com )


NarasiPost.Com-Banyak orang yang menganut Islam sebatas identitas diri atau Islam KTP atau menganut Islam karena lahir dari orang tua yang muslim. Kedua model muslim ini sama-sama tidak mengerti apa arti keberadaannya sebagai muslim. Mereka tidak tahu konsekwensi yang harus ditanggung ketika menyatakan diri sebagai muslim, sehingga wajar jika kebanyakan dari mereka hidup di suatu wilayah kehidupan yang jauh dari Islam yang hakiki atau yang sebenarnya.

Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana kedudukan kita sebagai seorang muslim sekaligus menjelaskan apa yang dituntut Islam dari setiap pemeluknya. Buku ini menginginkan agar setiap muslim menjadi lurus dan murni keberadaannya. Selain itu, buku ini juga menjelaskan kewajiban berjuang untuk menegakkan Islam dan bergabung dengan harakah Islam. Buku ini juga menerangkan karakteristik gerakan Islam, lengkap dengan segenap tujuan, sarana, filosofi, cara kerja, dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang bergabung di dalam harakah Islam tersebut.

Bagian pertama buku ini memaparkan poin-poin tentang: Saya Harus Mengislamkan Akidah Saya, Saya Harus Mengislamkan Ibadah Saya, Saya Harus Mengislamkan Akhlak Saya, Saya Harus Mengislamkan Keluarga dan Rumah Tangga Saya, Saya Harus Mampu Mengalahkan Nafsu Saya, dan Saya Harus Yakin bahwa Hari Esok Milik Islam.

Untuk menjadi muslim sejati, maka setiap muslim harus menjalankan ibadah dengan penuh makna dan bersambung dengan Allah, melakukan ibadah dengan khusyu' sehingga terasa hangatnya hubungan hamba dengan Sang Pencipra, yakni Allah Swt., serta menjadikan doa sebagai tangga menuju Allah dalam setiap urusan sebab doa adalah intisari ibadah. Dengan memeluk Islam, maka setiap muslim memiliki misi dalam menjalani kehidupan ini. Bahkan, seluruh sisi kehidupannya harus diarahkan sesuai dengan petunjuk Islam, termasuk mengislamkan seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya (menjadi masyarakat muslim).

Bagian kedua buku ini memaparkan poin-poin: Saya Harus Mempersembahkan Hidup Saya untuk Islam, Saya Harus Meyakini Kewajiban Berjuang untuk Islam, Harakah Islamiyah: Tugas, Karakteristik, dan Bekal, Saya Harus Memahami Lika-Liku Perjuangan Islam, Saya Harus Memahami Pilar-pilar Perjuangan Islam, dan Saya Harus Memahami Syarat-syarat Baiat dan Keanggotaan.

Oleh karena itu, setiap muslim selayaknya menjadikan kehidupan dunia sebagai ladang bagi kehidupan akhirat. Mereka inilah orang-orang beriman yang memahami hakikat kehidupan. Dunia lantas tidak membuat mereka terlena dan lalai dari tujuan besar hidupnya. Mereka akan sungguh-sungguh memandang dunia sebagai arena perlombaan untuk melakukan ketaatan kepada Allah Swt. serta untuk menggapai rida-Nya.

Buku ini juga mengajarkan bagaimana cara mengabdikan hidup untuk Islam. Setiap muslim harus mengetahui tujuan mereka diciptakan, mengetahui nilai dunia jika dibandingkan dengan nilai akhirat, mengetahui bahwa mati adalah sebuah kepastian dan mengambil nasihat darinya, mengetahui hakikat Islam dengan berusaha tafaqquh dan ta'allum seputar ajaran Islam. Selain itu, mereka memberikan perhatian penuh terhadap kemaslahatan Islam dan kaum muslim, teguh memegang kebenaran, dan percaya pada Allah Swt. Mereka juga harus berkomitmen dengan perjuangan Islam sebab status mereka sebagai muslim yang mengharuskan mereka berjuang untuk Islam, yakni berdakwah di jalan Allah dengan misi amar makruf nahi mungkar. Baik kepada individu, keluarga, masyarakat, hingga negara yang memberikan kehidupan yang Islami, yakni hidup dengan standar dan aturan syariat Islam.

Buku ini sangat cocok bagi mereka yang tengah berjuang untuk Islam dan hendak menerapkan syariat Islam di muka bumi. Mereka tidak hanya dituntut memberikan dedikasi terbaik mereka untuk kemuliaan Islam, namun jauh sebelum itu, mereka harus memahami bentuk komitmen mereka terhadap Islam. Dimulai dari yang paling mendasar yakni mengislamkan akidah mereka, hingga pada memahami pilar-pilar perjuangan Islam yang mereka perjuangkan saat ini.
Wallaahu a'lam bi ash-shawab.[]

Photo : Koleksi Pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Ketika Rasulullah Harus Berperang
Next
Hadhanah (Risalah Agung Pengasuhan Anak dalam Islam)
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram