Risalah Jomlo

"Banyak hal menarik yang patut dikhatamkan dibaca dalam buku ini, khususnya pada bagian Akhwat's Section, yakni mengontrol gharizah, tujuan menikah, memperbanyak edukasi dan literasi pernikahan, siap menjadi ibu, siap menjadi menantu, menjunjung tinggi iffah, izzah, serta berusaha mensalehkan diri, serta pengorbanan yang akan memberikan hasil yang indah"


Judul Buku: Risalah Jomlo
Penulis: Qonuun dan Iranti Mantasari
Penyunting: Agoy Tama
Penerbit: Kaffah Penerbit
Tahun Terbit: 2021
ISBN: 978-623-91961-2-7
Tebal: 136 Halaman
Dimensi: 14 x 20,5 cm
Peresensi: Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Menikah muda telah menjadi tren masa kini. Menikah muda tidak salah, hanya saja harus mempersiapkan bekal ilmu yang mencukupi ketika memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Sebagai seorang muslim, harus memahami bahwa menikah bukan hanya lahir atas dorongan seksual semata, akan tetapi salah satu jalan untuk menyempurnakan ibadah serta menghindarkan diri dari fitnah.

Ketika seseorang menikah tidak menjadikan akidah Islam sebagai pondasi pernikahan, yang terjadi bukan lagi pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah, melainkan pernikahan yang membawa pada keresahan dan kegelisahan. Kaum muslim harus memahami betul tujuan pernikahan sebagai wasilah ketaatan pada Allah Swt. agar visi dan misi pernikahan tercapai di dalam rumah tangga. Di sinilah pentingnya memperbanyak bekal ilmu pernikahan sebelum para jomlo memutuskan untuk menikah.

Buku Risalah Jomlo adalah salah satu bekal ilmu bagi mereka yang ingin memantapkan diri untuk menikah. Di dalamnya memuat pesan dan nasihat agar tidak serta merta menikah tanpa tujuan yang jelas dan bekal ilmu yang cukup. Selain itu, buku ini mengajak para pembaca memahami lika-liku jomlo dengan membagi dua section, yakni Ikhwan's Section dan Akhwat's Section.

Di dalam buku ini terdapat nasihat Rasulullah saw. terhadap para jomlo yang dimuat dalam hadis riwayat Abu Dawud, "Karena sesungguhnya serigala hanya akan menerkam domba yang sendirian." Hadis ini mengandung pesan penting bagi para jomlo agar mulai mencari teman hidup dalam kebaikan. Sebab, ancaman dan godaan setan lebih manjur bekerja terhadap orang-orang yang sendiri, tidak punya teman taat, apalagi tidak aktif dalam komunitas jemaah dakwah.

Selain memotivasi orang menikah, buku ini juga memberi pesan bahwa menikah tidak hanya sekadar ikrar, namun juga pada perkara mampu atau tidaknya seseorang dalam memutuskan untuk menikah. Mampu di sini tidak hanya dalam persoalan fisik dalam menghasilkan keturunan, akan tetapi juga persoalan finansial, yakni dalam memberi nafkah kepada yang menjadi tanggungannya.

Di dalam buku ini juga dijelaskan bahwa pernikahan seorang muslim adalah ibadah, maka pelaksanaannya harus dengan kesadaran bahwa semuanya berada dalam pengawasan Allah Swt. Seorang jomlo dikatakan fatal bila menikah hanya dipupuk dengan kesadaran "yang penting naluri seksual dapat tersalurkan" atau kesadaran dengan hanya mengambil pertimbangan-pertimbangan dunia semata, seperti cantik, kaya, tanpa mempertimbangkan dari sisi agama.

Seorang jomlo muslim yang baik tentu menggunakan kesadaran ruhiyah dalam memenuhi hajat menikahnya. Berproses dengan jalur halal taaruf-khitbah-akad nikah sebagai pilihannya, bukan jalur perzinaan seperti pacaran tiada guna. Kesadaran ruhiyah ini akan menjadikan agama (Islam) sebagai tameng dan sebagai bentuk ketaatan serta kecintaannya kepada Sang Pencipta.

Banyak hal menarik yang patut dikhatamkan dibaca dalam buku ini, khususnya pada bagian Akhwat's Section, yakni mengontrol gharizah, tujuan menikah, memperbanyak edukasi dan literasi pernikahan, siap menjadi ibu, siap menjadi menantu, menjunjung tinggi iffah, izzah, serta berusaha mensalehkan diri, serta pengorbanan yang akan memberikan hasil yang indah. Buku ini sangat cocok bagi para jomlo agar mereka menikah tidak hanya modal naluri seksual dan cinta semata, melainkan modal ketakwaan serta ilmu dalam mengarungi bahtera pernikahan.

Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai peristiwa yang berangkat dari pengalaman hidup penulis dalam menjalani kehidupan pranikah hingga ke jenjang pernikahan. Gaya bahasa yang digunakan di dalam buku ini super santai, ringan dan sangat mudah dicerna dan dipahami oleh para pembaca. Buku ini sangat bermanfaat untuk umat khususnya bagi para jomlo yang memutuskan ingin menikah agar tak salah arah dan mempunyai visi pernikahan yang sesuai koridor syariat. Wallaahu a'lam[]


Photo : Koleksi pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Konsep Baku Khilafah Islamiyyah
Next
Ketika Rasulullah Harus Berperang
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram