Apakah seorang muslim memahami, jika saat ini mereka diuji dengan ujian keterasingan dan bersabar dengan ujian itu, maka mereka akan mendapatkan dua kebaikan yaitu kebaikan dunia dan akhirat. Pahalanya dilipatgandakan dan kedudukannya akan ditinggikan sampai ke jenjang kedudukan para sahabat bahkan lebih. Mereka berposisi sebagai pembenar petunjuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang mendinginkan dan menyejukkan dada serta menguatkan keteguhan.
Judul Buku: Islam yang Terasingkan
Penulis: Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah
Penerbit: Pustaka Thariqul Izzah
Tebal: 58 hlm
Peresensi: Minah
NarasiPost.Com-Islam merupakan agama yang sempurna dan telah memberikan pemecahan secara menyeluruh atas semua problematika hidup manusia.
Namun, di akhir zaman nanti, Islam akan kembali asing. Orang yang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Hadis serta mengamalkan secara menyeluruh dikatakan radikal. Orang yang beriman ketika menentang kemaksiatan dikatakan tidak toleran.
Inilah fitnah di akhir zaman, yang salah akan dibela mati-matian sedangkan orang yang benar dicela habis-habisan bahkan ada yang dipersekusi serta dianiaya. Sangat nyata siapa penyeru kebathilan dan siapa penyeru kebenaran. Astaghfirullah.
Zaman saat ini seperti terbalik, orang yang baik disalahkan, yang benar ditentang, menutup aurat dengan sempurna dianggap aneh, tetapi yang berpakaian seksi dibiarkan. Menjaga pergaulan dibilang kuper, sedangkan yang gaul bebas didiamkan bahkan didukung.
Di sisi lain, keterasingan Islam di tengah-tengah umat manusia termasuk umatnya sendiri. Sekelompok kaum Muslim yang tetap berpegang teguh dengan ajaran Islam dan menjalankannya sesuai dengan metode yang pernah dijalani oleh Rasulullah Shallallahu ' Alaihi Wasallam malah di cap 'asing dan esktrim.'
Inilah zaman yang di mana Islam dianggap terasing, namun berbahagialah orang-orang yang terasing. Karena kebahagiaan orang yang berpegang teguh dengan Islam pada saat keterasingannya.
Bukan berarti jika Islam telah menjadi asing, orang yang berpegang teguh dengan Islam berada dalam kesulitan. Akan tetapi, dia adalah orang yang paling bahagia.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut” (HR. Muslim).
Apakah seorang muslim memahami, jika saat ini mereka diuji dengan ujian keterasingan dan bersabar dengan ujian itu, maka mereka akan mendapatkan dua kebaikan yaitu kebaikan dunia dan akhirat. Pahalanya dilipatgandakan dan kedudukannya akan ditinggikan sampai ke jenjang kedudukan para sahabat bahkan lebih. Mereka berposisi sebagai pembenar petunjuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang mendinginkan dan menyejukkan dada serta menguatkan keteguhan.
Abu Dawud dan lainnya telah meriwayatkan sebuah hadis. Sabda Rasulullah:
"Setelah engkau akan datang masa kesabaran. Sabar pada masa itu seperti menggenggam bara api. Orang-orang yang bersabar akan mendapatkan pahala sebagaimana lima puluh orang laki-laki yang mengerjakan perbuatan tersebut. Para sahabat bertanya, 'wahai Rasulullah, apakah pahala lima puluh (laki-laki) di antara mereka? Rasul menjawab, bukan, tetapi pahala lima puluh orang laki-laki di antara kalian."
Ahmad dan Ath-Thabrani dari Abdullah bin Amru, ia berkata; Pada suatu hari saat matahari terbit aku berada di dekat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, lalu Beliau bersabda: “Akan datang suatu kaum kepada Allah pada hari kiamat nanti. Cahaya mereka bagaikan cahaya matahari. Abu Bakar berkata, “Apakah mereka itu kami wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Bukan, tapi kalian mempunyai banyak kebaikan. Mereka adalah orang-orang fakir yang berhijrah. Mereka berkumpul dari berbagai penjuru bumi.” Kemudian beliau bersabda, “kebahagiaan bagi orang-orang yang terasing.” Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah orang-orang yang terasing itu?” Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Mereka adalah orang-orang saleh, yang jumlahnya sedikit di antara manusia yang buruk. Orang yang menentang mereka lebih banyak dari pada orang yang menaatinya.” (Al-Haitsami berkata hadits ini dalam Al-Kabir mempunyai banyak sanad. Para perawinya shahih).
Karena itu, berbahagialah orang-orang yang terasing, tetaplah istikamah di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'aala. Senantiasa tunduk dan taat kepada-Nya.
Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa tidak boleh meninggalkan Islam tatkala menjadi asing, kebahagiaan orang yang berpegang teguh dengan Islam pada saat keterasingan, Islam tidak akan terasing sampai terjadi hari kiamat, kewajiban seorang muslim tatkala Islam terasingkan, dan banyak hal yang dibahas dalam buku ini.
Buku ini sangat bagus untuk dibaca, menambah semangat kita untuk senantiasa mengambil dan menerapkan Islam secara kaffah. Insya Allah.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com