Resensi Novel Amelia

Amelia sering sekali mendapatkan masalah dengan teman sekelasnya yaitu Norris, walaupun begitu Amelia merupakan anak yang kuat, berbeda dengan anak-anak bungsu lainnya. Amelia berupaya memberanikan diri untuk mencari tahu penyebab dari kebiasaan teman sekelasnya itu.


Oleh: Adinda Amalia Shalihah

Judul buku : Amelia
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2013
Jumlah halaman : 392 halaman
ISBN : 978-602-8997-73-7
Harga : Rp 60.000,-

NarasiPost.com - Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye, lahir di Sumatera Selatan pada 21 Maret 1979. Tere Liye lahir dari keluarga yang sederhana, orang tuanya adalah petani biasa. Tere Liye telah menyelesaikan pendidikannya di SDN 2 Kikim Timur, SMPN 2 Kikim, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Lalu melanjutkan sekolahnya ke SMAN 9 Bandar Lampung. Setelah lulus, ia meneruskan studinya ke Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia.
Setelah menyelesaikan kegiatan kuliahnya, Tere Liye mulai mengisi waktunya dengan menulis buku-buku fiksi. Sudah banyak sekali buku yang ditulis oleh Tere Liye dan banyak sekali yang termasuk buku best seller. Karya-karyanya antara lain: Hafalan Shalat Delisa (2005) dan sudah diadaptasi ke layar lebar, Kisah sang Penandai (2006) yang sekarang judulnya berubah menjadi Harga Sebuah Percaya, adapun dari novel serial anak-anak mamak yaitu: Burlian (2009), Pukat (2010), Eliana (2011), dan Amelia (2013). Dan masih banyak lagi buku yang ditulis oleh Tere Liye.

Novel Amelia ini menceritakan tentang seorang anak bungsu dari empat bersaudara yang dibesarkan dalam keluarga sederhana. Meskipun begitu tersemat kasih sayang keluarga dan pengorbanan, yang akan terus diberikan hingga tumbuh dewasa. Karena Amelia adalah seorang anak bungsu, dirinya sering diejek oleh kakak-kakaknya sebagai “penunggu rumah”, jika keluarganya pergi keluar maka dirinya selalu saja ditinggal di rumah untuk menjaga rumah. Amelia kesal karena dirinya tidak pernah diajak untuk pergi keluar.

Amelia sering sekali mendapatkan masalah dengan teman sekelasnya yaitu Norris, walaupun begitu Amelia merupakan anak yang kuat, berbeda dengan anak-anak bungsu lainnya. Amelia berupaya memberanikan diri untuk mencari tahu penyebab dari kebiasaan teman sekelasnya itu.

Amelia adalah anak yang kuat, bahkan ketika rapat tetua kampung di rumahnya ia memberanikan diri untuk melontarkan pendapat. Ia berpendapat bahwa tanaman kopi di kampung mereka tidak bagus, Ia berniat mengganti seluruh tanaman kopi dengan bibit kopi yang ia temukan di hutan. Walaupun awalnya diragukan, akhirnya penduduk kampung menyetujui penggantian tanaman kopi. Amel yang ditugaskan untuk menyemai bibitnya di belakang sekolah.

Novel Amelia ini memiliki alur cerita yang menarik dan banyak pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada para pembaca yaitu bahwa segala sesuatu yang kita inginkan maka itu semua akan bisa tercapai apabila disertakan dengan usaha, kerja keras, dan doa.


Dengan alur cerita yang menarik sehingga membuat para pembaca tertarik untuk membacanya sampai akhir atau endingnya. Penataan konflik yang disusun dengan sangat rapi dan sehingga dapat dinikmati oleh para pembaca.

Namun, kadang ditemukan tokoh yang tidak dijelaskan ceritanya dan hanya dituliskan saja. Bahasa yang sulit dimengerti jika dibaca oleh anak di bawah 13 tahun ke bawah.

Novel Amelia ini memiliki alur konflik dengan penataan yang rapi sehingga menarik perhatian para pembaca penasaran dengan ending buku novel Amelia ini. Di dalam novel Amelia ini juga mengandung pesan moral yang baik, seperti budi pekerti yang baik dan juga pengetahuan-pengetahuan yang lainnya, jadi buku ini dapat menjadi acuan bagi para orang tua ataupun orang tua dalam mendidik anak.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
The Subtle Art of Not Giving a Fuck
Next
Tradisi Literasi Di Peradaban Islam
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram