Generasi Rusak, Buah Sekularisme Pendidikan

Generasi Rusak Buah Sekularisme Pendidikan

Generasi rusak merupakan buah dari penerapan sistem pendidikan sekuler serta gaya hidup sekuler di lingkungan pendidikan.

Oleh. Fuji
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Belum kelar persoalan viralnya video guru dan murid di Gorontalo, jagat pendidikan Indonesia kembali digemparkan oleh kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum ustaz kepada santrinya di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bekasi @redMetro24 (28-9-2024). Seperti diketahui baru-baru ini, peristiwa hina hingga mengerikan, seperti pencabulan, persetubuhan, diskriminasi, bullying, dan lainnya dalam lingkup sekolah kerap terjadi. Mirisnya, hal ini terjadi di kota-kota besar, di mana kota itu memiliki universitas ternama, yang selalu melahirkan pemikir-pemikir bangsa.

Kasus asusila yang terjadi di dunia pendidikan bukanlah kasus yang baru, tindakan tak senonoh yang dilakukan antara guru dengan murid, guru dengan guru, atau antara sesama murid, baik hal tersebut dilakukan dengan sengaja atau dengan cara dipaksa. Dari kasus tersebut seharusnya menjadi pusat perhatian bagi bangsa ini terutama bagi pihak-pihak terkait dalam lembaga pendidikan, sehingga kasus seperti ini tidak lagi terulang. Sudah saatnya lembaga yang terkait membenahi terhadap pengawasan ekstra lagi terhadap para murid sekaligus para tenaga pengajarnya. Lingkungan sekolah adalah tempat ternyaman dan teraman untuk melangsungkan proses belajar dan mengajar di mana masa depan generasi bangsa menimba ilmu untuk masa depan.

Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa lemahnya pengawasan dari lembaga terkait yang hanya mengandalkan pengawas secara fisik saja ternyata tidak cukup, sehingga perlu adanya penguatan dari segi agama sebagai benteng bagi para siswa dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman. Penguatan dari segi agama saat ini sangatlah penting untuk membatasi kebebasan seorang siswa dalam berekspresi, sehingga mereka mengetahui batasan norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Kurangnya adab murid terhadap guru, atau sebaliknya kurangnya adab guru terhadap murid di lingkungan pendidikan membuat ruang dunia pendidikan kehilangan norma-norma yang seharusnya di pegang teguh bagi generasi bangsa.

Hal yang begitu penting untuk mengubah sistem pendidikan alternatif, agar para pendidik dan yang masih dididik terbebas dari pengaruh buruk dan dosa besar yang lahir dari penerapan sistem pendidikan sekuler serta gaya hidup sekuler di lingkungan pendidikan. Sudah saatnya lembaga pendidikan menerapkan sistem pendidikan Islam sebagai satu-satunya pelindung keselamatan dari tindakan yang melanggar norma, maksiat dan perbuatan yang menjurus kepada dosa besar. Dengan mengubah sistem dalam dunia pendidikan dari sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, beralih menjadi sistem pendidikan Islam memberikan ruang terbuka untuk mencetak generasi yang memiliki karakter perubahan peradaban yang selaras dengan fitrahnya, sehingga terwujudlah lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, terhormat, dan bermartabat bagi keberlangsungan proses belajar dan mengajar.

Sistem Islam Penyelamat Generasi

Sistem pendidikan Islam memiliki tujuan yang mulia, seperti terjaganya kehormatan seorang individu, kelestarian ras manusia, akal, fitrah, kemuliaan jiwa manusia, sehingga tolak ukur dalam suatu perbuatan berdasarkan pahala dan dosa yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa jalla. Kesadaran seorang individu kepada Allah akan senantiasa menghadirkan atmosfer ketakwaan yang mendominasi lingkungan pendidikan, sehingga perilaku yang ditunjukkan pun senantiasa terikat terhadap syariat Islam.

Dengan menerapkan sistem Islam dalam dunia pendidikan secara praktis akan mengatur terkait interaksi antara laki-laki dan perempuan, sehingga dapat menghindari perilaku atau penyimpangan dalam pelanggaran syariat Islam dalam dunia pendidikan. Penerapan sistem Islam sebagai solusi cerdas yang harus segera diadopsi di negeri ini untuk mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan bermartabat. Negara selaku penyelenggara sistem pendidikan turut bertanggung jawab atas masa depan generasi. Bangkit dan runtuhnya sebuah peradaban bisa kita lihat dari kualitas pendidikan di negeri ini.

Baca juga: Moderasi Beragama dan Generasi Muda

Ketika sistem Islam yang diterapkan di dunia pendidikan maka negara akan menyusun dan menetapkan kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam. Melalui kurikulum akan mencakup semua pembelajaran terhadap penguatan akidah dan pemikiran Islam pada siswa, sehingga lembaga pendidikan terutama para siswa akan tergambar bagaimana bersikap dan beramal sesuai tuntunan Rasulullah. Penerapan syariat Islam di lembaga pendidikan dapat mengontrol perilaku maksiat dan tindakan kriminal, sehingga dapat menjadi solusi dalam pencegahan kriminalitas di lembaga pendidikan dengan pembiasaan amar makruf nahi mungkar di lingkungan pendidikan dan berdampak ke masyarakat dengan mendakwahkannya.

Pendidikan adalah hal setiap anak, dan setiap anak berhak mendapatkan pendidikan secara layak. Peran orang tua dalam menjalankan kewajibannya memberikan pendidikan tidak akan terbebani ketika negara ikut andil di dalamnya. Negara akan menegakkan sanksi berdasarkan ketentuan syariat Islam. Jika ada anak yang sudah balig melakukan tindakan pelanggaran, maka ia harus siap menanggung perbuatannya sendiri.

Mencetak guru yang berkualitas dan berkepribadian Islam juga hanya bisa terwujud melalui penerapan sistem pendidikan Islam, di mana akidah Islam akan menjadi landasan berpikir sekaligus standar bertingkah laku. Para guru juga harus memastikan bahwa hanya pemahaman Islam yang bisa membentuk pemikiran yang sesuai dengan fitrah. Dunia pendidikan akan terselamatkan ketika sistem Islam kembali ditegakkan dalam institusi negara yang bernama Khilafah, sehingga dunia pendidikan dapat menjadi lentera yang dapat menerangi kegelapan dalam rusaknya generasi. Sudah saatnya kita sebagai umat Islam untuk berjuang keras mengembalikan Khilafah Islamiah di negeri-negeri mayoritas penduduk muslim, sebagai lentera yang akan menerangi pendidikan di dunia.

Wallahu'alam bissawab.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Fuji Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Air Mata Ibu
Next
Muslimah Mencari Peran Peradaban
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca: Generasi Rusak, Buah Sekularisme Pendidikan […]

trackback

[…] Baca: Generasi Rusak Buah Sekularisme Pendidikan […]

trackback

[…] Baca juga: Generasi Rusak, Buah Sekularisme Pendidikan […]

trackback

[…] Baca juga: Generasi Rusak, Buah Sekularisme Pendidikan […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram