Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju dengan Islam

Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju dengan Islam

Indonesia memang memiliki potensi untuk menjadi negara maju karena memiliki SDA dan SDM yang besar. Dua potensi tersebut akan menjadi kekuatan besar jika Indonesia mengambil ideologi Islam. 

Oleh. Maftucha
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Dikutip dari laman berita Liputan6.com, Mendag mengatakan bahwa Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi negara maju, asalkan ada kemauan! Bahkan akan menyamai Korea Selatan dan Cina. Bagaimana menurut kalian? Sebagai warga negara yang baik, tentu kita berharap Indonesia benar-benar akan menjadi negara maju.

Pernyataan Mendag tersebut didasarkan pada kemampuan negeri ini dalam membangun beberapa industri vital seperti PT PAL, Palapa, PT Pindad, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Semua industri tersebut sudah dibangun oleh Indonesia sejak1984.

Potensi menjadi negara maju juga didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang mencapai lima persen dan stabilnya harga kebutuhan pokok, bahkan cenderung turun, katanya. Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Selain kekayaan yang terdapat di dalam perut bumi, terdapat juga hutan yang menghasilkan berbagai jenis kayu, demikian juga dengan kekayaan laut.

Indonesia, Kaya Tetapi Tak Berdaya

Indonesia memang memilki sejuta potensi untuk menjadi negara maju. Selain memiliki kakayaan alam yang melimpah, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang besar, apalagi didukung dengan adanya bonus demografi.

Namun, sayangnya semua potensi tersebut belum bisa dioptimalkan dengan baik oleh pemimpin negeri ini. Kekayaan alam milik rakyat ini belum bisa dikelola dan dinikmati rakyat akibat penguasa menyerahkan pengelolaannya pada swasta, baik lokal maupun asing. Pundi-pundi kekayaan pun jatuh ke tangan para pengusaha, sedangkan rakyat hanya bisa pasrah.

Bonus demografi juga belum bisa menjadi faktor yang memperkuat negeri ini, bahkan generasi usia produktif ini terancam potensinya akibat kesalahan sistem pendidikan yang menghasilkan manusia pragmatis. Alih-alih menghasilkan karya, pemuda Indonesia justru terpapar narkoba, seks bebas, tawuran, dan perilaku anarkis lainnya.

Kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan yang mahal dengan kurikulum yang amburadul menjadi persoalan yang tiada kunjung usai. Belum lagi utang negara yang makin menumpuk menjadi beban masa depan anak cucu negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Angka pertumbuhan ekonomi negeri ini memang menunjukkan kestabilan, tetapi apalah arti pertumbuhan ekonomi yang stabil atau naik, jika ternyata rakyat masih susah memenuhi hajat hidup mereka.

Indonesia, Nasibmu Kini

Kemampuan mendirikan industri berat serta ekonomi yang stabil tidak akan berguna jika kosong dari visi dan misi kehidupan bernegara serta kedaulatan penuh dalam menjalankan semua kebijakannya. Faktanya, Indonesia memang kaya, tetapi tidak memiliki kedaulatan dalam menjalankan seluruh kebijakan yang ada, bahkan kebijakan yang ditetapkan tersandera oleh kepentingan para pengusaha. Sudah bukan rahasia lagi bahwa penguasa di negeri ini hanyalah kaki tangan dari para kapitalis. Penguasa negeri ini hanya menjalankan titah sang pemilik modal.

Di kancah internasional, Indonesia berada di bawah ketiak Amerika sang adidaya dunia saat ini. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya undang-undang yang lebih menguntungkan asing daripada rakyat sendiri. Dengan demikian, selama Indonesia mengadopsi ideologi kapitalisme maka impian menjadi negara maju ibarat jauh panggang dari api.

Negara Maju dalam Bingkai Kapitalisme

Menurut laman Wikipedia, ciri negara maju adalah negara tersebut berdaulat, memiliki kualitas hidup yang tinggi, ekonomi yang maju, dan infrastruktur teknologi yang canggih. Dari sisi ekonomi, negara-negara yang memiliki pendapatan per kapita minimal US$11.906 per tahun dikatakan sebagai negara maju.

Lantas, siapakah negara maju di dunia ini? Atas dasar apa negara tersebut dikatakan maju? Negara yang memiliki ekonomi terkuat dengan Gross Domestic Bruto (GDP) tertinggi, teknologi canggih, militer yang kuat, dan yang paling penting memiliki pengaruh di kancah internasional adalah Amerika Serikat.

Baca: Indonesia Jadi Negara Maju, Utopis dalam Kapitalisme?

Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah Amerika menjadi negara maju dan berpengaruh di dunia karena memiliki ideologi. Ideologi kapitalisme yang diemban dan disebarkan oleh Amerika menjadikannya memiliki visi dan misi yang jelas. Ideologi kapitalisme menyebarkan ide kebebasan yang kita kenal dengan liberalisme.

Sedangkan dalam ekonomi, Amerika menerapkan sistem ekonomi kapitalisme. Sistem ekonomi ini menjadikan siapa saja bebas memiliki kekayaan alam yang ada. Dengan ekonomi yang liberal dan atas nama undang-undang, Amerika bebas menancapkan kuku-kuku tajamnya di negeri-negeri yang memiliki sumber daya alam melimpah, seperti Indonesia dan negeri-negeri berkembang lainnya.

Dengan demikian, jika suatu negara ingin menjadi negara maju, ia harus memiliki ideologi. Misalnya Amerika yang menjalankan ideologi kapitalisme atau Cina yang berideologi komunisme, meski sistem ekonominya mengadopsi kapitalisme.

Maju dengan Ideologi Islam

Indonesia memang memiliki potensi untuk menjadi negara maju karena memiliki SDA dan SDM yang besar. Dua potensi tersebut akan menjadi kekuatan besar jika Indonesia menerapkan ideologi Islam. Kenapa harus ideologi Islam? Karena hanya Islam adalah satu-satunya ideologi yang sahih.

Ideologi yang sahih harus berasal dari Sang Pencipta alam semesta, yakni Allah Swt. yang telah memberikan kepada manusia petunjuk untuk menjalani kehidupannya, tidak terkecuali kehidupan bernegara. Sejarah telah mencatat bagaimana capaian peradaban Islam, baik dalam hal ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan maupun militer. Khilafah selama kurang lebih 14 abad telah menjadi negara adidaya yang sinarnya mampu menerangi kegelapan yang menutupi bangsa Eropa.

Dalam hal pendidikan, Khilafah mampu mencetak generasi yang memiliki syakhshiyah Islamiah (kepribadian islami) dan mencintai ilmu. Sejarah telah mengakui bahwa dunia berutang kepada ilmuwan muslim atas segala capaian ilmu pengetahuan dan berbagai penemuannya.

Sistem ekonomi yang diterapkan Khilafah mampu memberikan kesejahteraan sehingga masyarakat memiliki kehidupan yang makmur. Hal ini karena Khilafah akan mengelola sumber daya alamnya dengan baik tanpa menyerahkannya kepada individu, swasta, maupun ormas. Hasil dari pengelolaan sumber daya alam tersebut digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat.

Khatimah

Sungguh Islam akan membawa keberkahan bagi siapa saja yang mau mengambilnya. Ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-A'raf yang artinya, "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang mereka kerjakan." (QS Al-A'raf: 96)

Wallahua'lam bishawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Maftucha Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Usia Senja, Aku Pilih Menulis
Next
Wakil Rakyat, Benarkah Melayani Rakyat?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram