Perjalanan ke Masjid Haci Bayram Veli

perjalanan ke Masjid Haci Bayram Veli

Masjid Haci Bayram Veli dibangun pada tahun 1427 khusus untuk menghormati Haci Bayram Veli, digunakan sebagai tempat untuk mengajarkan Islam.

Oleh. Puput Ariantika, S.T. 
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Punya kesempatan untuk mengunjungi Ibu Kota Ankara adalah nikmat dari Allah yang luar biasa. Syukur tak henti aku panjatkan kepada Allah Swt. Sebenarnya tidak diajak, tetapi menawarkan diri untuk ikut. Inilah yang namanya menjemput rezeki. Hehehe.

Hari keberangkatan telah ditentukan, tiket telah dibeli, perjalanan pun siap untuk dimulai. Waktu keberangkatan tiba dengan suasana hati senang, tangan sibuk mengutak-atik google mencari tempat wisata terdekat yang bisa dikunjungi. Ya maklum tujuan ke Ankara bukanlah untuk jalan-jalan, tetapi menemani ipar untuk ujian PNS spesialis dokter gigi agar bisa bekerja di rumah sakit pemerintah.

Dia ujian, aku jalan-jalan. Hehehe. Ya, begitulah hidup terkadang harus pandai-pandai mencari kesempatan di tengah kesibukan. Jika tidak ada urusan penting, akan sulit terealisasi untuk pergi ke ibu kota atau ke kota mana pun.

Kami tidak punya banyak waktu di sana, hanya satu hari, malam tiba di Ankara, pagi ujian, dan sore sudah berangkat pulang. Dari perjalanan singkat itu, aku mengunjungi salah satu masjid yang terkenal di Ankara, namanya Haci Bayram Veli Cami artinya Masjid Haci Bayram Veli. Namanya tidak asing, tetapi juga tidak terkenal layaknya nama-nama sultan.

Menikmati Haci Bayram Veli Cami

Haci Bayram Veli Cami adalah salah satu tempat wisata gratis di Ankara. Masjid yang terletak tepat di bagian puncak bukit kawasan Altındağ, Ankara. Kawasan kompleks masjid sangat luas, mulai dari bawah hingga puncak bukit. Banyak wisatawan yang berkunjung, padahal masih pagi. Ya, namanya tempat wisata pasti selalu banyak yang berkunjung. Haci Bayram Veli Cami merupakan tempat wisata yang menawarkan keindahan masjid penuh sejarah, perjalanan wisata ini menorehkan kesan mendalam.

Baca: Pembangunan Masjid di Daerah Sulit Direalisasikan

Begitu menginjakkan kaki di kompleks Masjid Haci Bayram Veli, kita akan melihat banyak merpati yang sibuk dengan makanannya dan tidak peduli siapa yang datang. Anehnya, mereka tidak takut pada pengunjung yang datang ke masjid, mereka tetap fokus makan, para pengunjung bahagia melihat mereka. Ternyata bahagia itu sederhana, hanya melihat merpati makan, sudah senang.

Layaknya tempat wisata pada umumnya, tempatnya bersih, dan di sepanjang jalan menuju masjid terdapat toko-toko yang berjualan aksesori, seperti tasbih dengan berbagai bentuk, ada yang biasa dan yang cantik, dari harga normal hingga yang mahal, ada buku-buku Islam, sajadah, jilbab, kerudung, dan lain-lain. Ada kafe-kafe untuk sekadar minum teh.

Di samping masjid, terdapat makam Haci Bayram Veli, yang namanya menjadi nama masjid ini. Banyak pengunjung yang berziarah ke makam. Mereka berdoa dan membaca Al-Qur’an dalam ruangan makam.

Dekorasi Klasik dan Ketenangan

Lanjut, memasuki masjid, tetapi sebelum masuk, terlebih dulu kita wudu, biar bisa salat sunah. Kekaguman melanda ketika melihat tempat wudu. Tempat wudu gaya sultan. Masyaallah. Selain bersih, tempat wudu dilengkapi dengan kursi besi layaknya kursi kerajaan dan ada kaca di depannya, seperti ruangan salon mewah, tetapi ini tempat wudu. Kekaguman tak berhenti, lanjut masuk ke masjid. Ruangan masjid didesain dengan cahaya redup serta dominasi warna coklat dan kuning yang berasal dari cahaya lampu. Dinding masjid penuh dekorasi klasik yang membuat kita seperti hanyut dalam suasana Islami yang mendalam.

Kukerjakan salat sunah dua rakaat, seperti ada perasaan aneh yang menyelimuti hati. Kekhusukan begitu dalam bisa dirasakan di masjid ini. Masyaallah. Suasana salat yang menenangkan hati, seperti merindukan salat, padahal sering salat. Apakah karena suasana masjid yang membuat orang salat menjadi khusuk?

Setelah salat, lanjut berkeliling, namun ada rasa penasaran, mengapa masjid ini dinamakan Haci Bayram Veli, siapa pemilik nama itu? Tanpa berlama-lama, aku langsung mencari siapa tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama masjid ini.

Sejarah Masjid Haci Bayram Veli

Ya, seperti namanya, Masjid Haci Bayram Veli adalah masjid yang dibangun pada tahun 1427 khusus untuk menghormati Haci Bayram Veli, digunakan sebagai tempat untuk mengajarkan Islam. Haci Bayram Veli adalah seorang ulama, penyair, dan ilmuwan. Dia lahir pada tahun 1352 di  Solfasol, beliau menjalani kehidupannya di Ankara hingga ia wafat pada tahun 1430. Nama aslinya adalah Numan, ketika dia diundang oleh seorang guru bernama Hamideddin Veli yang dikenal dengan Somuncu Baba ke Kayseri pada hari Iduladha, namanya pun diganti menjadi Bayram yang artinya hari raya dalam bahasa Turki, kemudian mereka berdua pergi ke Bursa dan lanjut ke Makkah.

Setelah Hamideddin wafat, Haci Bayram Veli kembali ke Ankara dan melanjutkan  kehidupannya dengan mengajarkan Islam dan ilmu pertanian. Beliau banyak memiliki murid, seperti sufi-sufi dari berbagai daerah datang kepadanya hanya untuk belajar Islam. Muridnya yang terkenal adalah Syekh Aaq Syamsuddin guru Sultan Muhammad al-Fatih.

Penaklukkan Konstantinopel

Ajaran Islam yang diajarkan oleh Haci Bayram Veli berkembang hingga Sultan Murad II, memanggilnya ke Edirne untuk menguji kedalaman ilmu dan pemahaman Islam serta pandangan tentang kehidupan. Haci Bayram Veli datang bersama muridnya, yaitu Syekh Aaq Syamsuddin. Mereka tinggal beberapa hari di Edirne dan mengajarkan Islam. Bahkan, Sultan Murad II meminta pendapat Haci Bayram Veli tentang penaklukkan Konstantinopel. Haci Bayram Veli mengatakan, tidak ada yang bisa membebaskan Konstantinopel, kecuali bayi ini, sambil menunjuk Sultan Muhammad al-Fatih kecil, aku dan kamu sudah tidak ada pada masa itu, tetapi muridku akan menyaksikan pembebasan itu. Ia meminta izin untuk menjadikan muridnya sebagai guru Sultan Muhammad al-Fatih, kemudian beliau kembali ke Ankara hingga wafat. Haci Bayram Veli adalah gurunya para sufi, bahkan dia berada pada derajat tertinggi di kalangan para sufi.

Kisah kesuksesan pembebasan Konstantinopel, tak luput dari peran gurunya guru Sultan Muhammad al-Fatih, yaitu Haci Bayram Veli.

Konstantinopel akan ditaklukkan di tangan seorang laki-laki, Maka orang yang memerintah di sana adalah sebaik-baik penguasa dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara.” (HR. Ahmad)

Masyaallah. Perjalanan wisata yang menginspirasi hingga mengenal sosok guru yang luar biasa. Ingatkah kita, motivator terbesar penaklukkan konstantinopel dalam diri Sultan Muhammad al-Fatih adalah gurunya, Syekh Aaq Syamsuddin. Syekh Aaq Syamsuddin mendapatkan pendidikan dan pemahaman yang luar biasa dari gurunya, Haci Bayram Veli. 

Wallahu a’lam bishawaab.

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Puput Ariantika Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Skandal P. Diddy, Bukti Bobroknya Kapitalisme
Next
Tiga Kata Ajaib
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram