Selain sebagai kekuatan bagi anak di kala lemah, pelukan seorang ibu juga mampu memberikan kontribusi positif bagi buah hatinya.
Oleh. Atien
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Setiap insan yang terlahir ke dunia pasti dianugerahi dengan naluri yang sama oleh Allah Swt. Salah satu naluri tersebut adalah rasa ingin selalu disayang oleh orang-orang terdekatnya. Dari berbagai ungkapan kasih sayang itu, pelukan menjadi sebuah hal istimewa, terutama dalam sebuah keluarga. Dalam keluarga, pelukan antara ibu dan anak menjadi sesuatu yang bermakna. Pelukan tulus penuh cinta membuat anak merasa nyaman .
Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan kekuatan pelukan, termasuk para orang tua. Mereka menganggap bahwa anak yang ingin dipeluk dan suka memeluk ayah bundanya adalah anak yang tidak bisa mandiri alias manja. Pemahaman tersebut tentu perlu dikoreksi agar anak tidak merasa tertekan pada masa depan.
Manfaat Pelukan Ibu
Pelukan tulus penuh kasih sayang dan cinta dari seorang ibu kepada anaknya mampu menjadi obat yang mujarab, murah, mudah, dan tepercaya. Obat tersebut sangat dibutuhkan oleh anak saat dia sedang takut, sedih, marah, dan kecewa. Kekuatan pelukan sang ibu mampu membuat anak menjadi tenang dan merasa terlindungi.
Selain sebagai kekuatan bagi anak di kala lemah, pelukan seorang ibu juga mampu memberikan kontribusi positif bagi buah hatinya. Kontribusi tersebut nantinya berperan besar dan bermanfaat bagi jiwa maupun raganya. Lalu, apa saja manfaat pelukan ibu bagi buah hati?
Manfaat pelukan ibu bagi anaknya adalah:
- Membantu menurunkan rasa cemas dan stres.
- Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
- Memunculkan perasaan dicintai.
- Menurunkan munculnya hormon kortisol ( stres).
- Membantu jantung tetap sehat.
Memang tidak ada batasan terkait berapa kali memeluk anak dalam tiap harinya. Namun, peluklah anak sesering mungkin agar kedekatan tetap terjalin dengan kuatnya. Alhasil, kondisi itu akan membuat hubungan ibu dan si anak akan senantiasa terjaga hingga dirinya dewasa. (Halodoc, 6-11-2020)
Pelukan Ibu dan Selimut Ternyaman
Dari uraian di atas tentu membuat kita makin menyadari betapa luar biasanya manfaat pelukan ibu bagi anak-anaknya. Hal itu makin mengukuhkan peran ibu yang begitu besar dan luar biasa. Peran yang dimaksud tentunya bukan sekadar tentang mengurus rumah dan seluruh anggota keluarganya. Bukan pula tentang profesi utamanya sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya. Kenapa? Karena keduanya sudah tidak perlu diragukan lagi kinerjanya.
Hanya saja, ada peran yang terkadang lolos dari pandangan netra karena terlambat dalam menyadarinya. Peran tersebut nantinya yang makin mengukuhkan kedudukan ibu sebagai pelindung dan penjaga buah hatinya. Ya, siapa sangka di balik tutur katanya yang lembut ada kekuatan luar biasa yang mampu membuat anaknya merasa aman, nyaman, dan terjaga.
Mungkin juga masih banyak yang belum tahu, di balik tubuh lemahnya yang tidak kuat menopang beban barang terlalu banyak, ternyata ibu mampu menjadi penopang terkokoh bagi buah hatinya saat mereka kecewa, sedih, dan terluka. Mereka begitu nyaman dengan apa yang dimiliki oleh ibunya yaitu hangatnya pelukan yang mampu menjelma menjadi selimut ternyaman di dunia.
Anugerah dari Sang Pencipta
Kehangatan pelukan ibu sebagai perlindungan ternyaman untuk anaknya ternyata merupakan skenario Allah Swt. Apa yang dimiliki seorang ibu merupakan anugerah dari Sang Pencipta yang diberikan kepadanya. Anugerah tersebut menjadi sesuatu yang istimewa karena peran yang diembannya juga tidak kalah istimewa.
Tentu kita tidak asing lagi dengan ungkapan, “Surga ada di bawah telapak kaki ibu.” Ungkapan tersebut tentu tidak berlebihan karena pengorbanan yang sudah dan sedang dilakukan oleh seorang ibu demi buah hatinya. Pengorbanan dan jerih payah seorang ibu begitu dihargai di dalam Islam. Agama yang mulia ini memberikan posisi yang tinggi sebagai penghormatan dan apresiasi kepadanya karena telah mengandung, melahirkan, merawat, dan mendidik anak-anaknya tanpa pernah rasa lelah. Semua itu dilakukan atas nama cintanya kepada Allah Swt. agar dirinya mendapatkan keridaan-Nya.
Kedudukan ibu yang mulia dalam Islam telah dijelaskan oleh Rasulullah saw. yang artinya,
"Seseorang datang kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi sallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi sallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi sallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Penuh Kekurangan
Peran seorang ibu memang tidak ada tandingannya sebab tidak akan ada yang mampu melakukan semua hal dalam waktu bersamaan seperti dirinya. Ya, dia bisa mengerjakan semua tugas rumah tangga sambil mengasuh anak, bahkan masih bisa membantu ekonomi rumah tangga di tengah-tengah waktu luangnya.
Lebih dari itu, kekuatan pelukannya pun mampu membuat anak-anaknya memiliki semangat saat mereka harus menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya. Semua itu menjadi suatu hal yang membuat anak memiliki sandaran yang nyaman dalam kehidupannya.
Baca juga: Air Mata Ibu
Kekuatan pelukan seorang ibu memang begitu dibutuhkan oleh anak-anaknya. Namun, tetap saja dirinya adalah makhluk lemah yang penuh kekurangan. Tentu ada saat-saat yang membuatnya lemah tidak berdaya. Hal itu niscaya ia alami.
Dengan demikian, seorang ibu tidak bisa selamanya mendampingi buah hatinya. Kondisi fisik dan mentalnya tentu makin lemah seiring bertambahnya usia. Hal itu akan berhenti pada satu titik, yaitu saat ajal menjemputnya. Sebagai makhluk ciptaan Allah, tentu setiap yang hidup akan kembali ke hadirat-Nya.
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut [29]: 57)
Perlindungan dalam Islam
Sosok ibu memang tidak selamanya bisa melindungi anak-anaknya. Namun demikian, sebagai seorang muslim, tentu kita tidak boleh melupakan bahwa ada pelindung terkuat dalam kehidupan ini, yaitu Allah Swt. Perlindungan yang diberikan-Nya ternyata sudah disiapkan sedemikian rupa dalam seperangkat aturan yang begitu sempurna. Aturan tersebut adalah hukum Islam yang harus dipelajari, diamalkan, dan disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Aturan itulah yang nantinya mampu menjaga manusia dari hal-hal yang membahayakan keselamatannya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Syaratnya, kita yang mengaku sebagai seorang muslim harus tunduk pada aturan-Nya secara mutlak.
Islam Sandaran Hakiki
Ketundukan dan ketaatan kita kepada seluruh hukum Islam harus dibuktikan dengan menjalankan semua aturan secara bersamaan. Itu artinya, setiap apa yang diperintahkan Allah wajib kita lakukan dan segala larangan-Nya harus segera kita tinggalkan. Oleh karena itu, semua aturan Islam harus segera diterapkan. Hal itu merupakan perintah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada orang-orang yang beriman.
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2] : 208)
Aturan Islam memang harus diaplikasikan secara total. Hal itu menjadi sebuah syarat agar Allah Swt. memberikan sandaran ternyaman yang tanpa batas. Hal itu tentu akan bisa kita nikmati sampai puas dan hati tidak merasa was-was. Marilah kita berjuang lebih keras dan tanpa kenal lelah dalam memperjuangkan Islam agar nantinya tetap bisa bersandar nyaman dalam perlindungan-Nya.
Semua itu merupakan jaminan atas segala jerih payah dan pengorbanan yang kita lakukan dengan sepenuh jiwa. Namun, bila belum maksimal, segeralah beranjak dan berikan kontribusi sebanyak-banyaknya. Semoga dengan upaya tersebut, kita bisa mendapatkan bagian dari perlindungan-Nya agar bisa meraih keselamatan di akhirat sebagai tempat tinggal kita berikutnya setelah kehidupan dunia.
Wallahua'lam bishawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
Masyaallah barakallah Mb Atin, naskah keren yang menyejukkan hati, dan mencerahkan
Sungguh pelukan seorang ibu kepada anaknya membuatnya nyaman bahkan mampu menenangkan rasa gelisah hatinya ketika mood sedang tidak baik-baik saja.
Sukses dunia akhirat to u
Aamiin. Naskah Mba@,bunga padi juga okey punya.
Jazakillah khoir sudah mampir
Banyak anak kehilangan pelukan ibu ketika negara mendorong perempuan jadi tulang punggung ekonomi negara. Ibu bisa memeluk harus dipeluk negara debgan Islam kaffah. Barokallohu, mba
Betul mba, semuanya butuh peran negara agar umat Islam nyaman dalam kehidupannya.
Alhamdulillah. Jazakillah Khoir mom dan Punggawa NP