
Marmer Thassos disebut marmer pintar yang mampu menghilangkan panas dan mengaitkan kemurnian putih yang tinggi dengan formasi kristal batu yang kaya akan dolomit.
Oleh. Andrea Aussie
(Pemred NarasiLiterasi.Id)
NarasiLiterasi.Id-Hi Guys, bagi kamu-kamu yang pernah singgah di Masjidilharam di Makkah atau Masjid Nabawi di Madinah pasti pernah merasakan dingin dan sejuknya lantai marmer di ruangan masjid tersebut 'kan? Saking dingin dan sejuknya pancaran dari marmer tersebut terkadang membuat tubuh ingin tiduran hehehe. Apalagi kala Saudi Arabia sedang musim panas dengan suhu di atas 55 derajat C hehehe..
Sstt.. aku juga pernah ketiduran lo saat selesai umrah dan rebahan di lantai dua Masjidilharam, eh malah benar-benar tidur di sana saking sejuknya hehehe..
Nah Guys, bicara tentang marmer yang dipasang di kedua masjid tersebut ada sejarahnya lo. Dan kalau kita mengetahui kisah di balik marmer tersebut membuat diri kita tertampar.
Mau tahu kisahnya? Yuk MarSiKa, Mari Simak Kisahnya hehehe..
Sang Genius
Menurut sejarah, desain Masjidilharam Makkah dan Masjid Nabawi Madinah adalah hasil karya seorang arsitek kelahiran Mit Gham Mesir yang bernama Dr. Muhammad Kamal Ismail. Beliau lahir tanggal 13 September tahun 1908 dan wafat tanggal 2 Agustus tahun 2008.
Sang genius ini menyelesaikan pendidikan dasar di SD Madrasah El Madina dan saat keluarganya pindah ke Alexandria. Dia melanjutkan pendidikan ke sekolah Abbasiya. Sang genius kuliah di Universitas Fouad Kairo jurusan Teknik. Universitas ini merupakan tempat para profesor dari Inggris dan Swiss yang banyak mengajarkan arsitektur dunia. Namun, ternyata sang genius Dr. Muhammad Kamal Ismail lebih memilih arsitektur Islam. Sang jenius ini merupakan wisudawan termuda yang terdaftar di Royal School of Engineering.
Salah satu karyanya yang berjudul “Ensiklopedia Masjid Mesir" merupakan bukti kecintaannya kepada arsitektur Islam di mana banyak menyoroti evolusi desain, gaya, dan fitur arsitektur masjid-masjid yang mewakili berbagai tahap peradaban Islam.

Dr. Muhammad Kamal Ismail atau biasa dipanggil Dr. Ismail juga mendapatkan penghargaan The Nile Scarf dengan gelar Al Bakwiya (crying rank of the king) dari Raja Farouk. Kerajaan Arab Saudi juga memberikan gelar the King Fahd Prize for Architecture.
Wah keren 'kan?
Hikayat Marmer Masjidilharam
Seorang ahli geologi Mesir yang bernama Dr. Zaglool Al Najjar menceritakan tentang sosok Dr. Ismail. Kerajaan Saudi Arabia di bawah kepemimpinan Raja Fadh meminta Dr. Ismail dari perusahaan Bin Laden untuk desain teknik dan pengawasan arsitektural dalam implementasi proyek perluasan Masjidil Haramain (Masjidilharam Makkah dan Masjid Nabawi Madinah).
Dr. Ismail ingin menutupi lantai Masjidilharam dengan marmer penyerap panas agar nyaman bagi jemaah haji saat melakukan tawaf. Marmer jenis ini hanya terdapat di sebuah pulau kecil yang berada di Thassos bagian timur Yunani dekat Kavala Laut Aegea. Jenis marmer ini memiliki karakteristik yang paling langka karena tampilannya yang putih bersih dan pantulan cahaya yang tinggi. Marmer ini adalah salah satu yang memiliki sifat serapan panas terendah dibandingkan marmer mana pun.

Dr. Ismail menandatangani kontrak pembelian marmer untuk proyek tersebut yang besarnya hampir separuh dari gunung tersebut.
Lima belas tahun kemudian setelah selesai proyek Masjidilharam di Makkah, Raja Saudi kembali meminta Dr. Ismail untuk menempatkan marmer jenis yang sama di Masjid Nabawi di Madinah.
Tentu permintaan Raja Saudi tersebut membuat bingung Dr. Ismail karena khawatir marmer di pegunungan Thassos Yunani tersebut sudah tiada. Benar saja, saat Dr. Ismail menemui CEO perusahaan marmer ternyata marmer tersebut sudah terjual ke perusahaan yang lain.

Dalam kesedihannya Dr. Ismail meminta sekretaris perusahaan marmer Thassos Yunani untuk memberikan info tentang pembeli marmer Thassos Yunani tersebut. Alangkah terkejutnya saat mengetahui bahwa pembeli sisa marmer Thassos Yunani tersebut adalah sebuah perusahaan yang berada di Arab Saudi. Ternyata marmer tersebut tidak pernah digunakan sama sekali.
Marmer untuk Masjid Nabawi
Dr. Ismail menangis meluapkan rasa bahagia dan terharu. Dia memberikan cek kosong kepada pemilik perusahaan tersebut dan memintanya menulis berapa pun jumlah yang diinginkan pada cek kosong tersebut. Pemilik perusahaan menolaknya setelah mengetahui kisah perjuangan Dr. Ismail tentang marmer untuk Masjid Nabawi. Pemilik perusahaan tersebut berkata, “Saya tidak akan mengambil satu rial pun. Allah Swt menyuruhku membeli marmer ini dan lupa untuk menyimpannya dan mungkin marmer ini dimaksudkan untuk membangun Masjid Nabawi di Madinah.”
Baca: Kenikmatan Berhaji
Akhirnya Dr. Ismail melanjutkan proyek pembangunan Masjid Nabawi di Madinah sampai selesai. Dia menolak pembayaran jutaan dolar atas jasanya terhadap proyek perluasan dua masjid tersebut dari Raja Fadh dan perusahaan Bin Ladin. Dr. Ismail berkata, “Mengapa saya harus menerima uang untuk pekerjaan saya di dua masjid itu? Bagaimana aku bisa menghadapi Allah Swt. pada hari kiamat?
Keunikan Marmer Thassos
Selama beberapa dekade, Arab Saudi telah mengimpor marmer Thassos ini bertujuan untuk kenyamanan dan menghindari suhu permukaan yang tidak aman dikarenakan pengunjung masjid diharuskan masuk tanpa alas kaki.
Wakil seketaris jendral bidang teknis operasional dan pemeliharaan dua masjid insinyur Fares Al Saedi mengatakan kepada Arab News bahwa marmer Thassos dicirikan oleh suhu dingin yang ekstrem meskipun panas terik bisa mencapai 50 s.d. 55 C di musim panas.
Sebuah penelitian yang dilakukan tim gabungan Saudi dan Mesir yang diterbitkan Arabian Journal of Geosciences 2018 mengatakan bahwa marmer Thassos disebut marmer pintar yang mampu menghilangkan panas dan mengaitkan kemurnian putih yang tinggi dengan formasi kristal batu yang kaya akan dolomit.

Nah Guys, satu marmer itu memiliki ukuran panjang 120 cm dan lebar 60 cm dengan ketebalan 5 cm. Marmer tersebut menyerap kelembapan dan dingin di malam hari untuk memancarkannya di siang hari. Itulah yang menyebabkan permukaan Masjidilharam terasa sejuk sepanjang tahun.
Tahapan Perluasan Masjid
Seorang profesor sejarah kuno Universitas King Saud yang bernama Salma Hawsawi mengatakan kepada Arab News bahwa Raja Abdul Aziz melakukan perluasan di Masjidilharam dan Masjid Nabawi yang berlangsung hingga pemerintahan Raja Khalid pada tahun 1970 dan 1980.
Raja Khalid memerintahkan perluasanan Masjidilharam dalam bentuk sekarang dan memasang lantai dengan marmer tahan panas yang diimpor dari Yunani pada tahun 1978.

Pada masa pemerintahan Raja Fadh terjadi perluasan Masjidilharam kedua pada tahun 1985 dan 1986 yang meminta pemasangan ubin halaman kabah dan alun-alun Masjidilharam. Proyek ini dilanjutkan lagi di masa Raja Salman dengan perluasan ketiga selain mengembangkan banyak proyek lainnya.
Hikmah
Keberadaan marmer di Masjidilharam dan Masjid Nabawi tidak bisa lepas dari sosok Dr. Muhammad Kamal Ismail. Beliaulah yang telah mendesain kedua masjid itu. Sepanjang hidupnya Dr. Ismail telah mengabdikan untuk melayani dua masjid suci itu dan jauh dari pusat perhatian media massa, ketenaran, dan uang.
Bahkan, saat Raja Saudi menawarkan cek dengan mempersilakan mengisi besaran nilai transaksi atas hasil kerja kerasnya justru ditolaknya. Sikap Dr. Ismail ini menunjukkan nilai suatu amal yang ditujukan untuk bekal hidupnya di akhirat kelak serta pertanggungjawabannya kelak saat berhadapan dengan Allah Swt.
Sungguh luar biasa ya Guys, mengenal sosok Dr. Ismail itu. Menaburkan amal jariah di mana pahalanya yang tidak akan terputus karena sampai saat ini keberadaan marmer tersebut masih memberikan manfaat bagi kepentingan umum khususnya orang-orang yang melakukan ibadah di dua masjid suci tersebut. Rasulullah saw. pernah bersabda dalam hadis Muslim yang berbunyi,
“Bila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sedekah jariah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.”
Wallahu a'lam bishawab []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Masya Allah... Sejarah marmer Thassos yang luar biasa. Proses pelaksanaan proyeknya dari awal hingga terpasangnya marmer tsb sangat bernilai historis dan sarat hikmah.
Mom selalu keren dgn semua tulisannya. Barakallah
Maa sya Allah. Semoga Allah Ta'ala meridhai Dr.Ismail dan menjadi pahala yang terus mengalir sampai menghantarkan ke Jannah-Nya. Itulah kekuatan iman..dunia tak berarti jika dibandingkan dengan akhirat yang selamanya