Untukmu yang Setia di Jalan Dakwah

untukmu yang setia di jalan dakwah

Untukmu yang setia di jalan dakwah, semoga lelahmu adalah lillah. Seberat apa pun ujian dan tantangan, tenanglah. Ada Dia yang akan selalu menguatkanmu.

Oleh. Deena Noor
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
)

NarasiLiterasi.Id-Untukmu yang setia di jalan dakwah, semoga lelahmu adalah lillah. Seberat apa pun ujian dan tantangan, tenanglah. Ada Dia yang akan selalu menguatkanmu. Nikmati pahit getirnya sampai tiada lagi yang tersisa selain syukur dan bahagia. Genggamlah kesabaran tanpa batas hingga di penghujung masa.

Sahabat di Jalan Dakwah

“Sing sabar. Sing Ikhlas. Insayaallah makin banyak pahalanya,” kataku sambil menepuk bahunya. Wajah kuyunya mengandung beban yang hanya bisa kukira-kira beratnya. Sabar, ya, Say. Aku berdoa supaya Allah memberi kesehatan jiwa dan raga padanya dalam menjalani amanah berat ini.

Aku tidak sedih dengan segala beban yang dipikulnya. Soalnya dia yang memikul, bukan aku! Hihi … canda, Say! Bercanda sedikit biar nggak sepaneng.

Serius. Aku bersyukur melihat sahabat sejatiku selama belasan tahun itu tetap bertahan hingga kini. Dia memilih setia di sini walau ujian dan godaan tak pernah berhenti. Aku sangat bersyukur karena kesetiaannya itu menguatkanku juga untuk bertahan di jalan yang sama. Semoga kita langgeng sampai mati, ya, Bestie.

Terkadang aku iri padanya. Dia sibuk sekali dengan urusan orang-orang. Ke sana kemari dia berdiskusi membahas topik yang tak pernah mati. Dengan sabar dan telaten, dia menghadapi manusia-manusia dengan ragam tingkah polahnya. Dia terus belajar dan mengajarkan ilmu yang diperolehnya. Di mataku, dia menjadi sumber ilmu bagi mereka yang ingin belajar tentang Islam. Di jalan dakwah ini, dia berkiprah.

Bestie, aku iri padamu yang tetap tenang dalam badai yang bergemuruh. Kutahu pasti hatimu sering remuk redam tak keruan. Kulihat ragamu berkali-kali babak belur dihantam kerasnya dunia. Namun, kau menolak menyerah. Kau menolak kalah. Tetap kausangga amanahmu dengan segenap upaya walau jelas tak mudah. Bestie, doaku selalu untukmu.

Jalan Dakwah Memang Tak Mudah

Jalan dakwah memang tak mudah, ya, Best! Masih ingatkah kau berapa kali kita ditolak saat menyampaikan kebenaran? Tak terhitung, ya. Bukan hanya penolakan, tetapi juga disertai hinaan yang menggores hati.

Namun, ini masih mending, Bestie! Dakwah kita mungkin ‘masih’ hanya dalam taraf ancaman secara lisan atau kesulitan dalam pekerjaan. Kita mungkin tak ada apa-apanya dibanding mereka yang berdakwah di belahan bumi sana. Ujian dan tantangan mereka luar biasa. Ancaman mereka sudah pada penghilangan nyawa. Mereka ditekan dari berbagai sisi. Sampai pada satu titik, mereka harus memilih antara kebenaran atau keselamatan jiwa.

Jalan dakwah memang tak mudah. Beragam ujian dan tantangan selalu datang silih berganti. Kadang kala beratnya seperti mengimpit dada hingga membuat sesak dan menangis. Kadang kala perihnya sampai menusuk hingga ke pembuluh nadi dan sumsum tulang. Tak jarang besarnya ujian membuat ciut nyali dan sesaat ingin berhenti.  

Syukurnya, kita masih memiliki kewarasan untuk lebih takut pada konsekuensi tak tertandingi di akhir nanti. Tak apa bila susah sekarang asalkan bisa memetik hasil di belakang.

Menguatkan diri dengan mengeja kembali teladan dari insan pilihan yang memilih setia di jalan dakwah. Memintal asa agar kelak bisa menjadi bagian dari umat yang dibanggakan oleh sang teladan terbaik, Rasulullah Muhammad saw. sebagaimana yang disebutkan Allah dalam QS. Ali Imran ayat 110: “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”

Istikamah di Jalan Dakwah

Untukmu yang setia di jalan dakwah, jagalah istikamah. Keistikamahanmu akan memberikan berkah bagi dirimu dan orang-orang di sekitarmu. Keistikamahanmu mempu meluluhkan keangkuhan hati yang menutup diri dari kebenaran. Ada masanya mereka akan meleleh dengan konsistensimu pada kebaikan. Satu waktu nanti, ego yang mengurat akan luntur oleh keteguhanmu pada kalam-Nya.

Untukmu yang setia di jalan dakwah, teruslah istikamah. Tugas kita hanyalah menyampaikan, bukan menjadikan orang menerima kebenaran. Allah saja yang berhak dan berkuasa untuk itu. Hasil bukanlah ranah kita, melainkan proseslah yang menjadi bagian kita. Bila kita sudah menyampaikan dan mereka enggan menerimanya, maka tak perlu memaksakan. Serahkanlah saja pada-Nya.

Namun, jangan berhenti menyampaikan kebenaran dengan cara yang dimampui. Itu akan menjadi amal yang memberikan pahala dan berkah-Nya. Dakwah inilah amal terbaik hamba sebagaimana firman Allah dalam QS. Fussilat ayat 33: “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri).'”

Dakwah Dunia Hanya Sementara

Untukmu yang setia di jalan dakwah, bersabarlah meski lelah. Bersabarlah karena ini hanya sementara. Jalan dakwah yang seolah tak ada ujungnya ini sejatinya hanya sementara sebagaimana hidup yang seperti sekejapan mata.

Ketika raga tak lagi memiliki nyawa, itulah saatnya berhenti. Perjalanan telah menemui titik akhirnya. Kelelahan akan terhapuskan. Kesakitan akan tersembuhkan. Segala luka akan menghilang. Terputuslah jiwa dari urusan dunia.

Namun, semua itu menjadi saksi atas geliatmu untuk dakwah di dunia. Dakwah yang dahulu terasa berat dan lama seakan tiada apa-apanya ketika tiba masa pembagian upah di sana. Sebulir peluh yang menitik dalam dakwah dibalas-Nya dengan upah yang begitu besar. Setiap rasa sakit yang diterima dalam pergulatan di jalan dakwah akan reda oleh sentuhan karunia-Nya. Luka yang tergores di jalan dakwah akan terbaluri dengan obat mujarab dari-Nya.

Air mata pun mengalir. Andai saja diri ini beramal lebih banyak dan lebih baik lagi. Mempersembahkan kesungguhan dan ketaatan dengan segenap jiwa raga. Namun, Dia Maha Baik sehingga sekecil apa pun ikhtiar hamba selalu dibalas-Nya dengan berlipat ganda.

Sungguh, lelahmu, sakitmu, lukamu, dan segala ujian yang menerpamu hanyalah sementara. Maka, bertahanlah demi bahagia tanpa ujung di sana kelak.

Bestie, nasihat ini tak hanya untukmu, tetapi untukku juga. Bahkan, akulah yang tampaknya lebih membutuhkannya. Aku masih di sini karena melihatmu yang selalu bangkit setiap kali badai menumbangkanmu. Keteguhanmu yang sekokoh karang menjadi inspirasiku. Aku memilih tetap berada di sini bersamamu karena keyakinan bahwa inilah jalan terbaik yang akan mengantarkan kita kepada kebaikan yang abadi. Meski tak selalu mampu memberikan yang terbaik, tetapi kita mencoba mengusahakan sebaik mungkin yang kita bisa.

Untukmu yang setia di jalan dakwah, kuharap itu diriku juga, kuat-kuatlah. Episode kita untuk bertahan masih panjang. Semoga kita menetapi jalan ini hingga tiba waktunya untuk pulang. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Deena Noor Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Topeng Demokrasi di Balik Krisis Korea Selatan
Next
Parpol Spanyol Desak Hukum dan Embargo Israel
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Maya Dhita
Editor
24 days ago

Barakallah Mbak Dina

Atien
Atien
24 days ago

Masyaallah. Untuk istikamah di jalan dakwah memang butuh paket lengkap yang telah disiapkan oleh Islam. Ilmu, kesabaran, keteguhan hati dan semua yang akan mengantarkan kita kepada keridaan- Nya.
Barakallah mba@Deena

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram