Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

Pendidikan yang berkualitas akan dijamin pemenuhannya oleh negara dalam sistem Islam. Masyarakat pun tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan bahkan sampai jenjang yang paling tinggi.

Oleh. Neny Nuraeny
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Langkah dasar untuk memastikan generasi memperoleh ilmu berkualitas adalah dengan belajar. Proses belajar yang baik akan lebih efektif jika terselenggara secara berkualitas di sekolah. Hal ini yang menjadi dasar Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna (Kang DS) mewajibkan anak-anak bersekolah selama 13 tahun. Terhitung mulai dari Paud atau TK sampai SMA. Kebijakan ini akan direalisasikan pada tahun 2025 mendatang, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung. Namun, menurut Kang DS perlu adanya dukungan regulasi dari pusat supaya tidak menimbulkan masalah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). (Ayobandung.com, 02-12-24)

Pendidikan Komersial dalam Kapitalisme

Kebijakan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya mempersiapkan generasi yang lebih baik. Dengan jangka waktu sekolah selama itu, akankah mencetak generasi yang sesuai dengan harapan?

Mirisnya, kondisi saat ini masyarakat hanya mampu menuntaskan pendidikan di sekolah dasar. Rakyat dibuat babak belur dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Jangankan untuk mengenyam pendidikan sesuai yang diinginkan, untuk sekadar makan saja mereka masih kesulitan. Dilema masyarakat terhadap pendidikan semakin terasa. Karena di samping biaya yang mahal, juga kualitas lulusan sekolah tinggi masih ragu untuk dikatakan layak. Ditambah fakta betapa selama menempuh pendidikan di sekolah hanya berorientasi pada nilai saja dan bagaimana caranya agar mudah mendapatkan pekerjaan sehingga hal ini akan membentuk masyarakat bermental materialisme yang tinggi.

Fakta yang terjadi saat ini merupakan buah dari penerapan sistem kapitalisme sekuler. Sistem yang mengedepankan asas komersialisme sehingga tidak totalitas menyesaikan permasalahan pendidikan. Sistem ini juga menyulitkan lahirnya generasi cemerlang yang diharapkan oleh bangsa. Pendidikan sendiri diposisikan sebagaimana komoditas yang diperjualbelikan. Akhirnya hanya segelintir orang yang mampu mengakses pendidikan dengan layak. Selain itu, tentunya untung dan rugi selalu jadi bahan pertimbangan untuk melakukan program atau menyediakan sarana prasarana sekolah. Bukan karena merasa tidak penting, tetapi karena mahalnya biaya pendidikan menjadikan masyarakat lebih memprioritaskan memenuhi kebutuhan pangan.

Baca juga: Pendidikan Bernasib Tragis di Bawah Kapitalisme

Pendidikan Berkualitas dalam Islam

Berbeda dengan pemerintah yang menerapkan sistem Islam. Islam menjadikan pendidikan sebagai salah satu kebutuhan primer masyarakat yang sangat penting. Pemerintahan Islam akan bertanggung jawab secara totalitas dalam menyediakan seluruh sarana dan prasarana dengan kualitas yang terbaik. Tidak hanya dilihat dari lamanya belajar saja, tetapi akan menaikkan taraf berpikir masyarakat sehingga akan melahirkan generasi yang cemerlang.

Fakta hari ini, biaya pendidikan yang berkualitas itu mahal dan hanya dapat diakses oleh segelintir orang. Sementara Islam akan menjamin setiap individu mendapatkan pendidikan yang berkualitas dengan cuma-cuma atau gratis, baik kalangan bawah, menengah, maupun atas. Pendidikan tinggi akan ditempuh dan menghasilkan output yang dapat membangun peradaban umat. Umat Islam akan kembali menjadi khairu umah (umat yang terbaik) yang berjiwa pemimpin, fakih fiddin, serta terdepan dalam sains dan teknologi.

Ilmu Berkualitas adalah Perkara Krusial

Adapun pandangan Islam terhadap pendidikan, menjadikan ilmu sebagai perkara krusial yang harus dimiliki oleh setiap individu. Ilmu bagaikan air dalam kehidupan yang pasti akan selalu dibutuhkan oleh manusia. Ketiadaan ilmu akan membuat manusia hilang arah tanpa tujuan. Hal ini akan menimbulkan kemudaratan bagi kehidupan.

Seperti hadis Rasulullah saw., “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Seluruh materi dalam pendidikan akan berlandaskan akidah Islam yang sahih. Metode pembelajaran pun akan sejalan dengan pemikiran Islam. Adapun berdirinya sekolah swasta tentu tidak akan dilarang selama sesuai dengan ketentuan syarak dan harus mengikuti kurikulum yang ditetapkan, yaitu berbasis akidah Islam. Tujuannya akan tetap sama yaitu mencetak generasi yang memiliki kepribadian Islam. Selain itu juga memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan. Karena tugas negara dalam Islam itu menjadi pengurus atau pelayan rakyat, dan pelindung umat, bukan hanya sebagai regulator semata.

Rasulullah saw. bersabda, “Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari)

Berdasarkan hadis tersebut sangat jelas bahwa negaralah yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan rakyat, termasuk pendidikan yang berkualitas. Pemimpin tidak boleh mengabaikan kebutuhan rakyat. Karena konsekuensinya bagi para pemimpin zalim adalah azab neraka. Pemimpin dalam Islam akan sepenuhnya bertanggungjawab sehingga mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Sabda Nabi saw., “Siapa pun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)

Sedangkan dalam pembiayaan pendidikan itu diambil dari baitulmal atau kas negara. Terdapat dua sumber pos pemasukan untuk membiayai pendidikan. Pertama dari pos fai dan kharaj yang merupakan milik negara, seperti ganimah, khumus, jizyah, dan dharibah. Kedua berasal dari pos kepemilikan umum, seperti sumber daya alam berupa batu bara, tambang, nikel, emas, minyak dan gas, hasil kelautan, kehutanan, dan lain sebagainya.

Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

Selain itu untuk membiayai pendidikan juga bisa dari wakaf. Ini karena walaupun negara bertanggung jawab, tetapi tidak membatasi warga yang kaya raya ikut menyalurkan hartanya untuk pendidikan. Terbayang rasanya negara yang menerapkan Islam kaffah. Pendidikan yang berkualitas akan dijamin pemenuhannya oleh negara dalam sistem Islam. Masyarakat pun tidak perlu lagi memikirkan biaya pendidikan, bahkan sampai jenjang yang paling tinggi. Tidakkah rindu penerapan Islam hadir di tengah-tengah kita? Wallahualam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Neny Nuraeny Kontributor Narasiliterasi.id dan Praktisi Pendidikan
Previous
Pesona Khilafah Islam
Next
Pound Fit dan Propaganda Kaum Pelangi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca juga: Mewujudkan Pendidikan Berkualitas […]

trackback

[…] Baca juga: Mewujudkan Pendidikan Berkualitas […]

trackback

[…] Baca juga: Mewujudkan Pendidikan Berkualitas […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram