
Pengangguran akan terselesaikan saat kaum muslimin kembali ke pangkuan Islam, menerapkan sistem Islam secara kaffah di seluruh aspek kehidupan.
Oleh. Khusnul Khotimah, SP.
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.Id-Ancaman Pengangguran mengintai generasi. Berdasarkan data IMF pada laporan World Economic Outlook April 2024 menyebutkan Indonesia memiliki persentase tingkat pengangguran tertinggi per April 2024 dibandingkan enam negara anggota ASEAN lainnya. Indonesia tercatat memiliki tingkat pengangguran mencapai 5,2 persen per April 2024. (Inilah.com, 4-5-2025)
Kenyataan pahit sungguh dialami oleh rakyat Indonesia saat ini. Kondisi kehidupan yang makin berat dirasakan oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda. Di tengah gempuran PHK besar-besaran, menyusul angkatan kerja baru yang tak kalah banyak jumlahnya. Hal ini tentu makin mempersulit keadaan masyarakat yang harus berjuang untuk tetap bertahan menghidupi diri dan keluarganya. Angkatan kerja yang baru, lulusan berbagai jenjang dari SMA/SMK, diploma dan sarjana harus bersaing ketat dengan pekerja korban PHK, berlomba untuk mendapatkan pekerjaan. Sementara lowongan kerja yang ada sangat minim dan tidak mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang tersedia.
Sistem Ekonomi Kapitalisme, Akar Masalah
Penerapan sistem ekonomi kapitalis pada faktanya bukan hanya tidak mampu membawa kebaikan dan kesejahteraan di tengah-tengah rakyat, sistem ekonomi kapitalis juga membuat ekonomi kacau dan makin terpuruk. Di saat rakyat butuh pekerjaan, negara tak mampu berbuat banyak. Selama ini penyediaan lapangan kerja lebih banyak diserahkan pada perusahaan swasta, baik lokal, asing maupun aseng. Negara hanya sebagai regulator yang cukup mengawasi tanpa mampu berbuat apa-apa ketika kondisi rakyat makin menderita. Janji-janji manis saat kampanye untuk membuka puluhan ribu lowongan kerja, hanyalah tinggal janji. Tidak ada tanda-tanda akan direalisasikan, yang ada justru kopi pahit PHK untuk ribuan pekerja. PHK terjadi sangat masif dan tiba-tiba seperti banjir bandang yang mendadak datang menyapu para pekerja.
Hal ini wajar, karena selama sistem ekonomi kapitalis diterapkan, maka roda perekonomian lebih banyak bertumpu pada perusahaan swasta. Sumberdaya alam milik umat yang berlimpah, justru diserahkan pengelolaannya kepada swasta. Dengan berbagai kebijakan, negara yang melegalkan para korporasi menguasai dan mengeruk kekayaan alam Indonesia dengan rakusnya, tanpa memedulikan kondisi rakyat Indonesia.
Pada akhirnya suka-suka pengusaha dalam mengelola kekayaan alam kita. Mereka tak memedulikan apakah banyak pengangguran atau tidak di Indonesia. Mereka akan melibatkan tenaga kerja yang mereka sukai dengan asas manfaat dan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Tak jarang mereka justru mempekerjakan orang asing daripada warga pribumi.
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, sumberdaya alam dikelola oleh swasta dan asing dan hasilnya dikuasai oleh mereka sendiri. Negara hanya mendapatkan royalti ataupun pajak yang jumlahnya sangat sedikit, tidak seimbang dengan banyaknya sumberdaya alam yang telah dirampas oleh mereka. Pada akhirnya kekayaan alam hanya dinikmati oleh segelintir orang. Sementara rakyat yang seharusnya berhak atas harta kekayaan itu hanya bisa gigit jari dan menyaksikan konglomerat dan pejabat yang bergelimang harta benda.
Islam Solusi Hakiki
Islam merupakan agama yang sempurna, dapat menyelesaikan problematika umat. Tidak hanya mengatur urusan ibadah mahdoh saja, tetapi juga mengatur masalah politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, hukum, dll. Dalam masalah ekonomi, syariat Islam telah diterapkan selama masa pemerintahan Rasulullah saw. sampai 13 abad setelahnya oleh penerus beliau, yaitu para Khalifah yang memimpin kekhalifahan Islam. Selama masa itu, tidak pernah ditemukan dalam sejarah, adanya pengangguran massal seperti yang terjadi saat ini. Dengan penerapan syariat Islam dalam pengelolaan ekonomi terbukti mampu menyejahterakan umat manusia.
Kunci keberhasilan ekonomi Islam adalah pengelolaan ekonomi yang berasaskan aturan Allah Swt. Sumber daya alam yang melimpah, disediakan oleh Allah di muka bumi ini diatur dengan aturan yang membawa kebaikan bagi umat manusia. Dengan adanya pengaturan kepemilikan, menjadikan ekonomi mempunyai aturan yang jelas dan tidak menzalimi rakyat.
Pengelolaan Sumber Kekayaan Umum
Dalam Islam, negara wajib mengelola sumber kekayaan umum milik umat seperti barang tambang, hutan, laut dan sumber daya lainnya. Hasil pengelolaan kekayaan alam itu semua dikembalikan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Distribusi harta sangat diperhatikan di dalam Islam. Harta tidak boleh hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja, tetapi harus terdistribusi untuk mencukupi kebutuhan individu per individu rakyat. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hasyr (59) ayat 7 yang artinya, "agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu."
Untuk dapat menciptakan lapangan kerja yang banyak, maka negara butuh modal bahan baku, yaitu sumberdaya alam dan juga butuh pangsa pasar. Sumberdaya alam ini sudah dimiliki oleh negara kita, berupa kekayaan alam yang ada melimpah baik di darat, di laut bahkan di dalam tanah. Sumberdaya ini haram diserahkan pengelolaannya kepada swasta (lokal, asing maupun aseng). Negara wajib mengupayakan untuk mengelola sumberdaya ini dengan membangun industri-industri berskala besar yang akan mampu membuka lapangan kerja yang banyak. Sumberdaya manusia yang dimiliki oleh kaum muslimin diberikan pendidikan yang mumpuni agar menjadi ahli-ahli yang dibutuhkan oleh negara untuk mengelola kekayaan alamnya sendiri.
Baca juga: PHK Massal Akibat Sistem Kapitalisme
Dengan produksi yang berskala besar, tentunya membutuhkan konsumen (pangsa pasar) yang besar juga untuk memasarkan hasil produksi. Ini tidak perlu dikhawatirkan, karena penduduk Indonesia jumlahnya sangat banyak lebih dari 270 juta jiwa. Tentu jumlah ini merupakan pangsa pasar yang sangat potensial yang akan mampu menyerap hasil produksi. Saat ini pangsa pasar yang potensial ini justru hanya dikuasai oleh negara-negara besar, sehingga yang sangat diuntungkan adalah negara-negara besar tersebut. Penduduk Indonesia hanya menjadi sasaran empuk pemasaran produk-produk asing, produk dalam negeri tidak mampu bersaing dipasar global, sehingga menjadi bangkrut dan akhirnya PHK massal tidak bisa terelakkan.
Khatimah
Demikianlah keadaan kaum muslimin saat ini. Selama kaum muslimin menjauh dari aturan Allah dan lebih memilih aturan kapitalisme buatan manusia. Maka, selama itu pula tidak akan ada harapan untuk terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.
Untuk itu sudah saatnya, kaum muslimin kembali ke pangkuan Islam, menerapkan sistem Islam secara kaffah di seluruh aspek kehidupan dalam naungan Khilafah Islamiyyah. Insya Allah keberkahan dan kesejahteraan akan didapatkan. Tidak hanya masalah pengangguran saja yang terselesaikan, tetapi masalah-masalah kehidupan lain pun akan terselesaikan dengan baik. Wallahualam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

[…] Baca juga: Pengangguran Massal Menghantui Generasi, Islam Solusinya […]
[…] Baca juga: Pengangguran Massal Menghantui Generasi, Islam Solusinya […]