
Genosida itu nyata. Gaza telah dihancurkan sedemikian rupa. Sungguh, negara-negara muslim saat ini makin kuat pengkhianatannya di dunia.
Oleh. Arda Sya'roni
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.Id-“We will not go down. In the night, without a fight. You can burn up our mosques and our homes and our schools. But our spirit will never die. We will not go down. In Gaza tonight”
Cuplikan lagu 'We Will not Go Down' yang dibawakan oleh Michael Heart dari Los Angeles ini mengandung pesan yang sangat dalam. Tentang bagaimana ketegaran warga Gaza tak pernah menyerah meskipun masjid, rumah, sekolah mereka dihancurkan. Ketegaran ini sebagai bukti keimanan yang telah mengkristal dalam hati sehingga jihad tidak melemahkan jiwa, justru makin membangkitkan semangat untuk meraih kemuliaan dengan syahid.
Keimanan yang kokoh inilah yang justru menciutkan nyali Zionis. Karena ketakutan Zionis menerima kekalahan, mereka tak segan untuk menyerang dengan membabi buta. Mereka hendak membumihanguskan Gaza dan melenyapkan cikal bakal pejuang-pejuang Allah ini. Dikutip dari Tempo.co, 24-05-2025, kecaman keras dilontarkan Hamas kepada pernyataan Randy Fine, anggota Konggres AS, yang menyerukan penggunaan bom nuklir di jalur Gaza. Menurut Hamas, penggunaan nuklir jelas menegaskan adanya "hasutan' untuk melakukan genosida terhadap penduduk Palestina. Selanjutnya Hamas mengatakan dalam pernyataannya yang dilansir Anadolu, bahwa seruan yang memenuhi pikiran politisi Amerika ini adalah kejahatan besar yang memperlihatkan mentalitas fasis rasis.
Penggunaan Nuklir adalah Genosida
Dalam sistem kapitalis sekuler yang dijadikan landasan saat ini, sangat mungkin bila penjajah menggunakan nuklir untuk menyerang musuh. Hal ini karena kapitalisme hanya menjadikan manfaat dan keuntungan sebagai landasannya. Dengan penggunaan nuklir maka otomatis lawan akan mudah dikalahkan. Halal haram saja tidak menjadi acuan perbuatan dalam kapitalisme, apalagi hanya sekadar menghanguskan suatu wilayah, sangat mungkin dilakukan.
Apa yang dilakukan Zionis jelas tindakan genosida, bagaimana tidak, serangan yang diluncurkan jelas-jelas melanggar konstitusi internasional tentang perang. Dengan sengaja mereka meluncurkan rudal ke pemukiman warga sipil, sekolah, tenda pengungsian bahkan rumah sakit. Dengan ditargetkannya anak-anak, wanita, ahli medis, dan pers untuk dibunuh, menandakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah wujud genosida. Tindakan ini justru menampakkan bahwa mereka hanyalah pengecut yang bersembunyi di balik seragam militer.
Baca juga: Palestina, Butuh Kekuatan Global (Khilafah)
Pengkhianatan Dunia
Pernyataan anggota Kongres AS, Randy Fine, yang menyerukan penggunaan nuklir di Jalur Gaza adalah pernyataan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan hukum internasional. Selain itu tindakan ini jelas bertentangan dengan prinsip dasar kemanusiaan dan agama. Banyak negara mengecam genosida ini. Namun, negara-negara tersebut hanya mampu memberikan sebatas kecaman dan memberikan bantuan kemanusiaan, tidak ada tindakan nyata dalam bentuk militer. Peperangan militer melawan sipil tentulah tidak seimbang, apalagi yang diserang anak-anak dan wanita yang tak berdaya serta tidak memanggul senjata. Militer haruslah dilawan dengan militer pula. Demikianlah aturan yang berlaku baik dari sisi agama maupun dari sisi kemanusiaan.
Bila penyerangan melawan sipil saja dilarang, apalagi hingga menggunakan bom nuklir. Bisa dibayangkan berapa nyawa melayang tak terkecuali para bayi dan anak-anak bisa menjadi korban. Bukankah kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa peledakan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki? Pernyataan Randy tersebut menjadi bukti nyata adanya kezaliman pada umat Islam. Kaum Zionis beserta pendukungnya secara nyata berusaha melemahkan persatuan umat Islam dunia. Tak hanya itu, mereka seakan menghina kelemahan umat Islam yang berhasil dikalahkan oleh garis batas nasionalisme. Umat Islam tidak bersatu untuk membebaskan tanah para nabi yang merupakan kiblat pertama.
Ironisnya pemimpin negeri muslim lainnya tak terdorong untuk menunjukkan pembelaan atas agamanya ini. Demi menjaga kekuasaannya, negara-negara muslim tak segera mengirimkan pasukan untuk seruan jihad, padahal Gaza sungguh telah dihancurkan sedemikian rupa. Sungguh, negara-negara muslim saat ini makin kuat pengkhianatannya di dunia. Mereka tak menganggap warga Gaza sebagai saudara seiman yang berhak dibela dan diselamatkan. Mereka tak lagi menganggap Palestina sebagai tanah para nabi yang harus dipertahankan dari tangan penjajah.
Islam Menghormati Nyawa Manusia
Gambaran kerusakan dan kekejaman di Gaza menunjukkan buruknya sistem hidup hari ini yang menjauhkan syariat Allah dalam kehidupan. Aturan yang diterapkan adalah aturan buatan manusia yang justru tak memuliakan manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah. Sistem yang sungguh biadab hingga tega membunuh bayi-bayi yang tak berdosa. Warga sipil yang seharusnya dilindungi justru dijadikan target penembakan dan pemboman. Tim medis serta pers yang menurut aturan prinsip internasional adalah orang-orang yang tidak diperbolehkan untuk diserang pun tak luput dari target serangan zionis. Orang-orang seperti ini jelas tidak layak memimpin dunia dan mengatur hidup manusia.
Berbeda dengan Islam yang menghormati nyawa setiap manusia, bahkan dalam peperangan sekalipun. Hal ini termaktub dalam QS. Al Maidah: 32 Allah telah menetapkan hukum bagi Bani Israil bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia tanpa ada alasan yang menyatakan layak untuk membunuhnya. Maka seakan-akan dia telah membunuh manusia semuanya. Sebaliknya barangsiapa yang memelihara seorang manusia, maka dia seakan-akan telah memelihara manusia seluruhnya. Berdasarkan ayat inilah tentara Israel yang menjadi tawanan perang Hamas akan selalu diperlakukan dengan baik, berbeda saat tentara Hamas atau warga Gaza lainnya yang menjadi tawanan Israel akan diperlakukan dengan sangat keji.
Khatimah
Islam memiliki aturan perang yang sangat luar biasa indahnya. Islam memerintahkan untuk berlaku baik dan menjaga nyawa penduduk sipil serta fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, pemukiman dan tempat ibadah. Tak hanya itu, Islam pun melarang merusak pohon dan lingkungan saat berperang. Ini adalah bukti bahwa penerapan Islam jelas akan menjaga kemuliaan manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia tak terkecuali kaum kafir dan musyrik sekalipun, juga menjadi rahmat bagi alam semesta.
Dengan demikian sudah saatnya bagi kita untuk mendakwahkan Islam Kaffah di tengah-tengah umat. Dakwah untuk mengkondisikan masyarakat yang satu, yaitu satu dalam pemikiran, perasaan, dan aturan. Sudah saatnya umat Islam untuk mempunyai pemimpin yang satu, yang menerapkan Islam kaffah dalam pelaksanaan aturan pemerintahannya. Bila negara telah menerapkan syariat dalam pengurusan warganya, maka genosida dipastikan takkan lagi ada di muka bumi ini.
Wallahualam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
