
Palestina hanya bisa merdeka dengan jihad dan penegakan Khilafah. Terbukti selama puluhan tahun narasi solusi dua negara dihembuskan, pembantaian terhadap rakyat Palestina justru makin meningkat.
Oleh. Dyah Pitaloka
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.Id-Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza sejak konflik antara Hamas dan Israel meletus pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 56.412 jiwa, sementara jumlah korban luka tercatat sebanyak 133.054 orang hingga Sabtu, 28 Juni. (cnbcindonesia.com, 29-06-2025)
Dunia Islam Belum Melindungi Palestina
Di tengah kondisi yang memilukan ini, tidak tampak adanya keseriusan dari para pemimpin negeri-negeri muslim untuk benar-benar membantu dan membela Gaza. Bahkan ketika terjadi ketegangan antara Iran dan Israel, tidak satu pun penguasa negara muslim tampil sebagai pemimpin sejati yang mengorganisasi bantuan atau pembelaan nyata. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa dunia Islam masih kehilangan arah dan kekuatan politik yang dapat melindungi umatnya.
Solusi Dua Negara Bukan Jalan Keluar
Lebih dari itu, sebagian penguasa muslim, termasuk Indonesia, justru terus mendorong narasi solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik. Padahal, usulan tersebut bukan hanya tidak realistis, tetapi juga merupakan bentuk penyesatan terhadap umat Islam. Faktanya, entitas Zionis Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, tidak pernah memiliki niat tulus untuk mengakui kemerdekaan penuh Palestina. Selama puluhan tahun narasi solusi dua negara dihembuskan, pembantaian terhadap rakyat Palestina justru makin meningkat.
Mereka yang masih teguh dalam perjuangan di tanah Palestina sadar bahwa tanah itu adalah milik umat Islam, yang telah diperjuangkan oleh para syuhada sejak dahulu kala. Mereka tidak akan rela menyerahkan sejengkal pun tanah tersebut kepada penjajah. Kesetiaan mereka terhadap perjanjian Umariyah dan terhadap darah para syahid yang telah gugur, menjadi bukti bahwa perjuangan mereka bukan sekadar soal tanah, tetapi soal akidah dan kehormatan umat. Maka, selama penjajahan masih berlangsung, perlawanan akan terus berlanjut, dan pembantaian pun masih akan terus terjadi.
Penerapan Islam Kafah Solusi Hakiki
Di tengah kebuntuan solusi yang ditawarkan oleh Barat dan ketidakberdayaan pemimpin dunia Islam saat ini, umat harus kembali menyadari bahwa solusi sejati hanya dapat diwujudkan melalui penerapan Islam Kafah yang sah. Sistem ini akan menjadi pelindung dan pengayom umat serta pusat komando jihad untuk membebaskan wilayah-wilayah yang terjajah. Seruan kepada sistem Islam ini tidak berarti bahwa umat membiarkan pembantaian terus berlangsung. Justru sebaliknya, ini adalah bentuk pemikiran jernih dan strategis yang mendasar, mengarah pada perubahan hakiki dan permanen.
Narasi solusi dua negara yang terus dikumandangkan telah berlangsung puluhan tahun, tetapi tak pernah menghasilkan perdamaian sejati. Justru penderitaan rakyat Palestina terus memburuk. Oleh karena itu, umat harus menolak solusi-solusi semu dan berani mengarahkan perhatian kepada satu-satunya sistem yang telah terbukti melindungi umat sepanjang sejarah yaitu Sistem Pemerintahan Islam.
Baca juga: Dilema Resolusi Palestina
Gaza: Momen Kebangkitan Kesadaran Umat
Tragedi kemanusiaan di Gaza seharusnya menjadi momen penting untuk membangkitkan kesadaran umat. Ketergantungan terhadap solusi yang berasal dari negara-negara Barat hanya akan menjauhkan umat dari jalan penyelesaian yang sesungguhnya. Sistem sekuler dan kapitalisme global tidak pernah berpihak kepada kebenaran dan keadilan, melainkan hanya memelihara dominasi kekuatan-kekuatan besar yang menindas kaum lemah.
Dalam sejarah Islam, sistem pemerintahan Islam terbukti mampu menjadi penjaga umat, pelindung tanah kaum muslimin, serta pengusung kebangkitan yang hakiki. Di bawah sistem ini, hukum Islam ditegakkan, kekayaan umat dilindungi, dan musuh tidak akan berani menyentuh kehormatan kaum muslimin. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hanya sistem pemerintahan Islam yang mampu menyelesaikan akar permasalahan yang terjadi di Palestina secara menyeluruh.
Penutup: Kita Tak Boleh Diam!
Kini saatnya umat Islam menunjukkan keseriusan dalam membela Gaza. Tidak cukup hanya mengutuk atau berdonasi, namun harus ada langkah nyata yang diambil. Salah satunya adalah mendukung dan bergabung dalam perjuangan menegakkan syariat Islam secara kafah bersama kelompok dakwah yang konsisten menyuarakan perubahan mendasar. Ini adalah bentuk konkret dukungan kita terhadap Palestina dan seluruh umat Islam yang terjajah di berbagai belahan dunia.
Dengan hadirnya sistem pemerintahan Islam, kekuatan politik dan militer umat akan bersatu di bawah satu kepemimpinan. Negeri-negeri muslim tidak akan lagi tercerai-berai atau tunduk pada tekanan asing. Umat Islam akan kembali menjadi satu kesatuan yang kuat, mandiri, dan disegani oleh musuh-musuhnya. Solusi Islam ini bukan sekadar idealisme, tetapi merupakan keniscayaan sejarah yang telah terbukti membawa umat kepada kejayaan.
Maka, saatnya umat meninggalkan ilusi solusi Barat dan kembali menggenggam warisan Nabi ï·º berupa sistem pemerintahan Islam. Inilah jalan pembebasan sejati bagi Gaza dan seluruh tanah umat Islam yang terjajah. Wallahualam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
