Derita Gaza: Urgensi Kepemimpinan Islam

Derita Gaza dan urgensi kepemimpinan

Derita Gaza saat ini menegaskan bahwa perlunya solusi mendasar yang bersifat syar‘i. Islam mengajarkan bahwa penjajahan hanya dapat dihentikan melalui penerapan hukum Allah secara menyeluruh (kaffah).‎

Oleh. Sri Yana, S.Pd.I.
(Kontributor NarasiLiterasi.Id)


‎NarasiLiterasi.Id--Serangan militer Zionis terhadap Gaza makin hari makin membabi buta. Wilayah yang sejak lama mengalami blokade oleh Zionis Yahudi itu terus dihujani roket dan peluru. Serangan militer tersebut tidak hanya menimpa warga sipil, tetapi juga para jurnalis yang tengah menjalankan tugas peliputan. Banyak jurnalis dilaporkan gugur dalam serangan tersebut.

Sebagaimana dilansir bbc.com, 26-8-2025 bahwa setidaknya 20 orang, termasuk lima jurnalis yang bekerja di media internasional, tewas terbunuh dalam serangan ganda Israel di Rumah Sakit Nasser yang berlokasi di Khan Younis, Gaza bagian selatan, wilayah yang dikuasai oleh Hamas menurut Kementerian Kesehatan.

Para jurnalis tersebut bekerja untuk kantor berita internasional seperti Associated Press, Reuters, Al Jazeera, dan Middle East Eye, seperti dikonfirmasi oleh media-media tersebut.

Pelaparan Sistemis

Karena ‎blokade dan gempuran yang berkepanjangan tak ayal menyebabkan krisis pangan akut. Pelaparan sistematis pun tengah melanda Gaza akibat blokade yang dilakukan oleh Zionis Yahudi. Sejumlah negara dilaporkan turut berupaya menyalurkan bantuan berupa bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk mengatasi tragedi pelaparan di Gaza.

‎Ironisnya, di tengah hujan rudal yang meluluhlantakkan Gaza, negara-negara Arab cenderung diam. Padahal, sebagai tetangga Palestina dan saudara seiman, seharusnya mereka menjadi pihak yang paling lantang bersuara dan bergerak membela. Sayangnya, dukungan nyata dari para pemimpin Arab justru nyaris tak terdengar.

‎Upaya penyaluran bantuan yang telah dilakukan pun belum sepenuhnya efektif. Misalnya, distribusi bantuan melalui udara oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (THF) dinilai tidak memadai karena berpotensi membahayakan keselamatan warga. Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahkan dikabarkan berencana mengambil alih pendistribusian bantuan tersebut. Beberapa negara Teluk, seperti Qatar, juga disebut akan memberikan dukungan dana. (tried.co.id, 2-9-2025)

Gaza Sumud Flotilla

Meski bantuan terus mengalir, berbagai langkah kemanusiaan ini belum mampu menghentikan kejahatan Zionis. Salah satu contoh adalah Gaza Sumud Flotilla, yakni sebuah misi kemanusiaan yang melibatkan aktivis, jurnalis, tenaga medis, politisi, hingga figur publik dari 44 negara. Lebih dari 50 kapal dan ratusan relawan bergabung untuk menerobos blokade yang selama ini menghambat arus barang dan manusia. Kendati demikian, misi ini tetap belum cukup untuk menuntaskan penderitaan rakyat Gaza.

‎Derita Gaza saat ini menegaskan bahwa perlunya solusi mendasar yang bersifat syar‘i. Islam mengajarkan bahwa penjajahan hanya dapat dihentikan melalui penerapan hukum Allah secara menyeluruh (kaffah). Sebagaimana firman Allah Swt.:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٢٠٨

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-baqarah ayat 208)

Maksud ayat di atas, kita diperintahkan Allah atas kewajiban penerapan hukum Islam secara keseluruhan. Baik berkaitan dengan akidah, syariah, ibadah, muamalah, ekonomi, sosial, politik, hingga pemerintahan (Khilafah).

Baca juga: Hentikan Bencana Kelaparan di Gaza

Paradigma Islam

Dengan demikian menerapkan Islam kaffah tidak cukup hanya menerapkan syariah Islam dalam sebagian aspek kehidupan tertentu dan meninggalkan sebagian yang lain. Misalnya seluruh peraturan akan diterapkan kecuali sistem pemerintahan dan sistem ekonomi. Apalagi hanya menerapkan sebagian kecil hukum Islam, selebihnya bukan hukum Islam. Terdapat kecaman yang keras bagi yang tidak melaksanakan hukum Islam secara kaffah/menyeluruh, yaitu dianggap mengikuti langkah-langkah setan. Karena setan mengajarkan untuk tidak baik.

Seperti rusaknya sistem sekularisme yang telah mengakar di dunia Muslim harus diganti dengan penerapan syariat Islam dalam bingkai kepemimpinan global, yakni Khilafah. Penerapan Khilafah akan terwujud ketika umat Islam memiliki kesadaran, pemahaman, dan kesatuan pemikiran yang sama untuk menuntut kepemimpinan yang diridai Allah.

‎Proses menuju kesadaran itu memerlukan dakwah dan pencerahan yang terus-menerus di tengah umat. Di dalam dakwahnya, Rasulullah saw melakukan penanaman pemikiran (tsaqofah) Islam secara intensif bersama-sama kaum mukmin yang lain, baik di Darul Arqam, di rumah para sahabat yang lain, maupun di tengah-tengah masyarakat.

Penanaman pemikiran yang dilakukan Rasulullah dilakukan juga oleh para pengemban dakwah kepada umat, sehingga umat memahami kewajiban kepemimpinan Islam, mereka akan bersatu mengerahkan seluruh potensi untuk membela Palestina. Karena Palestina adalah tanah yang diberkahi Allah yang harus dijaga oleh kaum muslim.

Sebagaimana firman Allah Swt.:
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya…" (TQS. Al Isra':1)

Khatimah

Sejatinya umat harus membela negara manapun yang terjajah, apalagi Palestina yang sangat dimuliakan Allah. Sebab, persaudaraan sesama Muslim adalah satu tubuh. Andai satu bagian sakit, seluruh tubuh akan ikut merasakan dan merespons penderitaan tersebut.

‎Kini saatnya umat Islam meneguhkan persatuan dan memperjuangkan penerapan Islam secara menyeluruh, agar bumi Palestina terbebas dari penjajahan dan kezaliman. Wallahualam bissawab. []


Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Sri Yana, S.Pd.I Kontributor Narasiliterasi.Id
Previous
Hubungan Negeri-Negeri Islam dan Israel
Next
Manuver Politik Barat Atas Tanah Palestina
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram