Cuaca Panas Menerjang Indonesia

Cuaca Panas Menerjang Indonesia

Krisis global yang terjadi tidak hanya akibat orang-orang di negara berkembang, tetapi juga negara maju seperti AS, Inggris, dan lain-lain. Dengan demikian, terjadinya krisis iklim bersifat antropogenik (karena perilaku manusia), bukan faktor alam semata.

Oleh. Siska Juliana
Kontributor NarasiLiterasi.Id

NarasiLiterasi.Id--Berbagai daerah di Indonesia merasakan cuaca panas akhir-akhir ini. Meskipun saat ini seharusnya sudah masuk musim hujan. Lantas, apa penyebabnya?

Penyebab Cuaca Panas

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca panas disebabkan oleh pergeseran matahari ke sisi selatan Indonesia tepatnya berada di atas Pulau Jawa. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa pergeseran matahari menyebabkan pertumbuhan awan hujan di selatan mulai jarang sehingga pancaran matahari langsung mengenai permukaan bumi. Alhasil, cuaca saat ini terasa panas.

Meskipun demikian, suhu di Indonesia masih berada pada titik normal, yaitu 31 sampai 34 derajat Celcius. Misalnya, pada Minggu (12-10) siang suhu panas maksimum antara 29-34 derajat Celcius di beberapa wilayah tanah air. Wilayah yang mengalami cuaca panas di antaranya Jakarta, Bandung, Serang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pangkal Pinang, dan Palembang. Akhir 2025 diprediksi cuaca panas berakhir. (cnnindonesia.com, 13-10-2025)

Peralihan musim kemarau ke musim hujan (pancaroba) juga menyebabkan cuaca terik di berbagai kota. Pada waktu pancaroba, kondisi atmosfer cenderung labil dan sulit diprediksi. Cuaca terik dapat memicu terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan ini membawa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, berdurasi singkat, bersifat lokal, dan berpeluang disertai petir serta angin kencang.

BMKG memaparkan bahwa sebagian wilayah telah memasuki musim hujan. Namun, terjadi perbedaan waktu awal musim hujan di berbagai daerah. Menurut catatan BMKG, Sumatra dan Kalimantan telah memasuki awal musim hujan sebelum September 2025.

Kemudian secara bertahap musim hujan akan meluas ke wilayah selatan dan timur. Musim hujan di Indonesia diprediksi akan terjadi secara serentak pada bulan November 2025 hingga Februari 2026 dengan akumulasi curah hujan normal.

Suhu Bumi Makin Panas

Selain penyebab alami, aktivitas manusia yang mengganggu kestabilan atmosfer juga dapat meningkatkan suhu bumi. Beberapa faktor yang memicu panasnya suhu bumi adalah pemanasan global. Pemanasan global dapat memicu terjadinya perubahan iklim secara drastis. Perubahan iklim berpeluang menyebabkan berbagai bencana, yaitu banjir, badai, El Nino, hingga gelombang panas.

Pemanasan global disebabkan oleh emisi karbondioksida (CO2) yang dihasilkan aktivitas manusia dan alam, seperti pembakaran karbohidrat pada bahan bakar fosil, batu bara, minyak, gas alam, maupun deforestasi.

Revolusi industri yang terjadi setelah abad ke-19 makin meningkatkan aktivitas pembakaran ini. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan manusia di negara-negara maju. Jumlahnya 200 kali lebih banyak daripada negara berkembang.

Alhasil, krisis global yang terjadi tidak hanya akibat orang-orang di negara berkembang, tetapi juga negara maju seperti AS, Inggris, dan lain-lain. Dengan demikian, terjadinya krisis iklim bersifat antropogenik (karena perilaku manusia), bukan faktor alam semata.

Cuaca Panas Akibat Kapitalisme

Kerusakan alam yang terjadi tidak terlepas dari diterapkannya sistem kapitalisme. Sistem kapitalisme telah menjadikan industrialisasi berada di atas kepentingan lingkungan dan manusia. Alhasil, negara-negara industri senantiasa memproduksi CO2 meskipun mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Di sisi lain, mereka mengampanyekan upaya-upaya dalam mencegah krisis iklim seperti COP29 atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2024. Sayangnya, konferensi ini masih belum dapat memberikan dampak yang signifikan. Forum ini hanya untuk menyelamatkan wajah negara maju agar tidak disalahkan.

Negara majulah yang menjadi penyumbang terbesar CO2 akibat industrialisasi. Misalnya, Cina dan AS yang menjadi penyumbang emisi karbon di urutan pertama dan kedua yang artinya mereka menjadi penyumbang terbesar kerusakan lingkungan secara global. Dengan demikian, kerusakan lingkungan adalah permasalahan sistemis dan harus diselesaikan secara sistemis pula.

Solusi Islam Atasi Cuaca Panas

Islam merupakan agama dan ideologi yang memiliki solusi atas seluruh permasalahan kehidupan, termasuk dalam menjaga kelestarian bumi. Penerapan kapitalisme telah menyebabkan kerusakan di segala aspek kehidupan, maka untuk mengatasinya harus kembali pada aturan Islam yang berasal dari Al-Khalik.

Dalam mencegah terjadinya potensi bencana alam, Islam mempunyai solusi komprehensif. Solusi tersebut tegak di atas akidah Islam. Pengaturannya berlandaskan syariat Islam dan bertujuan mewujudkan kemaslahatan. Negara (Khilafah) mempunyai dua kebijakan, yaitu preventif dan kuratif.

Pertama, kebijakan preventif.

Yaitu, antisipasi sebelum terjadinya bencana alam. Hal ini dilakukan dengan membangun berbagai saran fisik untuk mencegah bencana seperti membangun bendungan, kanal, pemecah ombak, tanggul, dan sebagainya.

Kemudian melakukan reboisasi (penanaman kembali), memelihara aliran sungai, melakukan tata kota, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, serta menutup segala bentuk eksploitasi SDA oleh korporasi.

Selain itu, Khilafah juga akan membentuk tim SAR yang dibekali kemampuan teknis dan nonteknis disertai peralatan canggih sehingga memudahkan dalam melakukan evakuasi masyarakat saat terjadi bencana.

Kedua, kebijakan kuratif.

Yaitu, penanganan saat terjadi dan setelah bencana. Tujuannya untuk meminimalisasi jumlah korban dan kerugian materi akibat bencana. Contohnya, melakukan evakuasi dengan cepat, membuka akses jalan, membangun posko, dan kebutuhan lainnya.

Ketiga, kebijakan kuratif setelah terjadi bencana.

Tujuannya untuk memulihkan mental masyarakat setelah terdampak bencana sehingga psikisnya pulih kembali. Negara memenuhi seluruh kebutuhan makanan, minuman, serta medis bagi masyarakat yang terdampak.

Selain itu, Islam memiliki peraturan dan pandangan khusus mengenai perlindungan lingkungan. Memberikan pemahaman bahwa alam merupakan ciptaan Allah Swt. yang harus dijaga dan dilindungi dari bahaya. Di antaranya dengan membangun kesadaran, nilai, dan rasa hormat manusia kepada alam.

Hubungan manusia dan alam merupakan hubungan saling membutuhkan dan melengkapi. Sejatinya keberadaan dunia memang untuk dikelola dan dimanfaatkan manusia. Namun, manusia berkewajiban untuk mencegah kerusakan dan semua praktik yang merugikan. Hal tersebut dilakukan demi menjaga kelangsungan bumi dari kepunahan.

Allah Swt. berfirman,

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Khatimah

Kaum muslim harus mulai menyadari bahwa hidup ala kapitalisme telah merusak kehidupannya. Seorang muslim seharusnya memiliki pandangan bahwa kebahagiaan hakiki bukan hanya sekadar terpenuhinya materi, tetapi saat melaksanakan seluruh hukum syarak dan menggapai rida Allah Swt.

Wallahualam bissawab.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Siska Juliana
Siska Juliana Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Ayah Tak Sekadar Tulang Punggung
Next
Kasus KDRT Beruntun, Islam Jadi Penuntun
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram