#KaburAjaDulu ke Sistem Islam

#KaburAjaDulu ke luar negeri seolah bisa menyelesaikan kompleksnya permasalahan yang dihadapi rakyat. Mereka lupa bahwa tidak ada sistem yang bisa menjamin kehidupan ini menjadi lebih baik kecuali hanya jika kembali kepada sistem Islam.

Oleh. Maftucha
(Kontributor NarasiLiterasi.id)

Narasiliterasi.id-Dunia jagat maya sedang gandrung dengan cuitan tagar #KaburAjaDulu. Tagar yang muncul di akun X ini sebenarnya lebih banyak memberikan informasi terkait kuliah atau lowongan pekerjaan di luar negeri. Namun dalam perkembangannya, akun ini juga menjadi ajang bagi warganet untuk berbagi informasi seputar pengalaman hidup di luar negeri.

Tagar #KaburAjaDulu seolah menjadi solusi akhir bagi warga Indonesia atas berbagai persoalan yang dihadapi. Masyarakat bosan hidup susah dan menyaksikan drama penguasa yang seenaknya membuat kebijakan yang tidak pro rakyat.

Hidup Susah Solusinya #KaburAjaDulu?

Siapa saja tahu bahwa Indonesia adalah negeri yang dianugerahi oleh Yang Maha Kuasa kekayaan alam yang melimpah. Indonesia memiliki laut yang luas dengan segala jenis habitatnya. Negeri ini juga berada di jalur strategis yang menjadi jalur perdagangan sehingga memberikan keuntungan cukai.

Tidak hanya laut, Indonesia juga memiliki kekayaan tambang yang luar biasa besar, batu bara, gas, minyak, tambang emas, dan seterusnya. Indonesia juga memiliki hutan dengan beragam flora dan faunanya. Akan tetapi, semua kekayaan tersebut tidak menjadikan rakyat Indonesia sejahtera, justru rakyat di negeri ini harus menderita dengan mahalnya berbagai kebutuhan hidup mereka sendiri.

Di tengah sulitnya kehidupan tersebut, rakyat harus menyaksikan para pemimpin ini berebut kekuasaan dan kekayaan dengan tindakan korupsi yang jumlahnya di luar akal sehat. Bagaimana tidak sehat, rakyat harus banting tulang demi bisa memenuhi kebutuhan makan mereka, sedangkan penguasa dengan kroninya bancakan uang rakyat.

Inilah potret buram warga ibu pertiwi yang setiap saat harus menerima kebijakan yang mencekik leher mereka. Semua kebijakan ini seolah menjadi pil pahit yang harus terus ditelan oleh rakyat.

Tagar #KaburAjaDulu seolah menjadi angin segar untuk terbebas dari berbagai masalah pelik yang mendera negeri ini.

Benarkah Luar Negeri Lebih Menjanjikan?

Siapa coba yang tidak ingin merasakan kehidupan tenang dan nyaman tanpa dihantui persoalan klasik seperti yang terjadi di negeri kita ini? Di masa kepemimpinan presiden yang baru beberapa bulan menjabat, masyarakat Indonesia sudah disuguhi dengan berbagai persoalan seperti korupsi, kenaikan harga kebutuhan pokok, dan seterusnya.

Inilah yang membuat sebagian masyarakat Indonesia ingin berpindah ke luar negeri, entah untuk sekolah atau bekerja. Hal ini wajar karena memang negara-negara yang menjadi tujuan para tenaga kerja Indonesia memiliki salary yang cukup tinggi, seperti Australia, Finlandia, Singapura, dan Malaysia.

Berdasarkan data dari laman Fair Work, Ombudsman Australian Government, upah minimum Australia sejak 1 Juli 2024 sebesar AU$24,10 per jam atau AU$915,90 per minggu atau mencapai Rp37.300.000 per bulan. Gaji yang cukup menggiurkan bukan! Belum lagi negara ini memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang baik.

Banyak dari generasi muda negeri ini yang berusia 23—35 tahun lebih memilih bekerja dan menetap di luar negeri, alasannya karena di luar negeri lebih nyaman, gajinya tinggi, penegakan hukumnya profesional, mereka merasa kerja keras mereka lebih dihargai daripada di negeri sendiri.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa hidup di luar negeri tidak selalu menguntungkan. Ada banyak juga tenaga kerja Indonesia yang bernasib tragis akibat penganiayaan, kerja tanpa digaji, bahkan pulang hanya tinggal nama.

Jika banyak dari generasi muda Indonesia yang memiliki prestasi akademik bagus lebih memilih bekerja dan tinggal di luar negeri, lalu bagaimana dengan nasib Indonesia ke depannya? Akankah mimpi mewujudkan Indonesia emas 2045 bisa terwujud?

#KaburAjaDulu Lahir karena Kapitalisme

Indonesia sedang menghadapi masalah yang kompleks. Mulai dari karut marutnya dunia pendidikan, kesehatan, keamanan, hukum, sosial, serta politiknya, baik dalam maupun luar negeri. Semua masalah tersebut bersumber dari satu hal yakni penerapan sistem politik kapitalisme demokrasi.

Sistem kapitalisme memiliki asas penting yang akan menjadi sumber dari segala aturan yang ditetapkan yakni paham sekularisme. Sekularisme menihilkan peran agama dalam kehidupan, manusia bebas menentukan aturan yang diinginkan. Inilah biang dari segala masalah yang nantinya akan muncul.

Pendidikan yang berasaskan sekularisme akan melahirkan generasi yang cerdas hanya secara akademik. Namun, mereka kerap kosong dari nilai-nilai agama. Akibatnya, jika dia menjadi pemimpin maka akan menjadi pemimpin yang tidak perduli dengan urusan rakyatnya. Apabila dia jadi pengusaha maka akan menghalalkan segala cara demi meraup keuntungan. Jika dia tidak mampu mengenyam pendidikan, akan menjadi beban bagi masyarakat karena tidak memiliki nilai moral untuk menjadi pedoman hidup.

Baca: Indonesia Menjadi Negara Maju, Antara Mampu ataukah Halu?

Mengenal Sistem Kapitalisme

Sistem kapitalisme adalah sebuah sistem politik kompromi yang terjadi antara penguasa dan pengusaha (pemilik modal). Di dalamnya terjadi simbiosis mutualisme. Calon penguasa mendapat sokongan dana untuk bertarung mendapatkan kursi kekuasaan dan jika sudah terpilih, penguasa memberi karpet merah bagi pengusaha untuk menguasai kekayaan alam milik rakyat.

Dari saling kompromi inilah lahir kebijakan penguasa yang tidak akan pernah berpihak kepada rakyat. Kalaupun ada, itu hanyalah kamuflase untuk meredam kegelisahan masyarakat.

Negara kapitalis sejati berwatak imperialis. Dia akan menjajah negara-negara berkembang dan mengeruk kekayaan alamnya. Penjajahan yang dilakukan bisa secara langsung maupun melalui agen-agennya yang telah ditanam di negara jajahan. Negara ini seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Sedangkan bagi negara yang menjadi korban dari penerapan sistem kapitalisme, mereka tidak memiliki masa depan. Ibarat bahtera kapal, dia banyak mendapatkan terpaan badai di tengah lautan, maju kena mundur juga kena. Di posisi inilah negeri kita berada. Berbagai masalah datang akibat tidak memiliki visi misi kehidupan bernegara yang jelas. Indonesia hanya menjadi korban dari negara kapitalis.

Sistem inilah yang menjadikan kehidupan saat ini begitu sempit. Tepatlah apa yang telah difirmankan oleh Allah Swt. di dalam Al-Quran surah Thaha ayat 124:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ

Artinya: "Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta"

Pindah ke Sistem Islam

Jika #KaburAjaDulu memberikan solusi dengan pindah ke luar negeri untuk mencari kehidupan yang lebih baik, maka sejatinya solusi yang revolusioner adalah hijrah ke sistem Islam. Inilah sistem terbaik dari Sang Khalik untuk manusia. Khilafah Islamiah telah terbukti selama kurang lebih 14 abad mampu berdiri dan mewujudkan sebuah peradaban yang agung.

Khilafah Islam adalah sebuah sistem pemerintahan yang aturannya bersumber dari Sang Pencipta alam semesta, Zat yang memahami seluk-beluk manusia dan apa yang terbaik baginya. Islam memiliki konsep yang sempurna yang salah satunya berkaitan dengan kehidupan bernegara.

Khilafah Islamiah menjadikan akidah Islam sebagai asas bernegara. Asas ini yang akan menjadi landasan dalam menetapkan aturan sehingga jauh dari kata kepentingan apalagi kompromi. Akidah ini pula yang akan membentuk manusia berkepribadian Islam yakni memiliki cara berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan Islam.

Islam Membangun Masyarakat Sejahtera

Ada berbagai sektor yang akan diperhatikan oleh Khilafah. Dalam sistem pendidikan, Khilafah akan membangun dan memperkuat kepribadian Islam ini. Dari sini muncullah generasi yang cerdas sekaligus berakhlak Islam. Inilah cikal bakal pemimpin yang amanah, adil, dan peka dengan kondisi masyarakat. Demikian juga dengan individu-individu yang bertakwa akan senantiasa menjaga agar kehidupan masyarakat tidak melenceng dari syariat.

Dalam hal hukum, Islam demikian tegas dan aparatnya memiliki sifat amanah. Hukum ini bersifat tetap, tidak boleh berubah mengikuti siapa yang memerintah. Hukum dalam Islam memiliki dua fungsi yakni sebagai zawajir (pencegah) dan jawabir (sebagai penebus dosa). Karena fungsinya yang sebagai zawajir ini, maka tidak akan muncul masalah yang fatal. Kalaupun ada, niscaya akan cepat teratasi. Sedangkan sifat jawabir akan menghindarkan pelaku dari siksaan di akhirat.

Dalam hal ekonomi, Islam memiliki konsep kepemilikan yang menjadi hak kepemilikan menjadi tiga, yakni kepemilikan individu, umum, dan negara. Kepemilikan individu didapatkan melalui bekerja, waris, hadiah, dan seterusnya. Sedangkan kepemilikan umum seperti kekayaan alam, haram hukumnya menyerahkan pengelolaannya kepada individu, baik swasta maupun asing. Hal ini karena kepemilikan umum peruntukannya sudah jelas. Harta hasil kepemilikan umum benar-benar menjadi milik masyarakat. Hal ini akan diwujudkan dalam bentuk pelayanan umum, seperti pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, dan seterusnya.

Adapun kepemilikan negara didapatkan melalui harta yang tidak ada pewarisnya, kharaj, fai, jizyah, serta khumus. Semua ini akan digunakan oleh Khilafah untuk membiayai keperluan negara, seperti gaji tentara, pengajar, dan pegawai negara lainnya.

Maka dalam sistem pemerintahan Islam, tercapainya kesejahteraan adalah sebuah keniscayaan. Kondisi ini dikarenakan Khilafah memiliki pos-pos yang pemasukan dan pengeluarannya jelas, bukan dari pajak apalagi utang yang menggunung. Dengan dikelolanya secara baik kepemilikan umum ini oleh Khilafah, maka lapangan pekerjaan akan terbuka lebar untuk rakyat.

Khatimah

Sesungguhnya Islam adalah millah yang sempurna. Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari jalan kesesatan. Dengan menjadikan Islam sebagai jalan hidup, maka akan terwujudlah kehidupan yang baldatun thayibatun warabbun gafur. Tak perlu ada lagi fenomena #KaburAjaDulu. Wallahualam bissawab.[]

Lapisan Bumi serta Kebenaran Al-Qur'an

Pembuktian secara ilmiah bahwa bumi terdiri dari tujuh lapisan semakin menguatkan kebenaran yang disampaikan Al-Qur'an

Oleh. Maftucha
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Sesungguhnya alam semesta menyimpan sejuta misteri yang menanti untuk diungkap oleh manusia, salah satunya terkait struktur bumi. Telah banyak penelitian tentang struktur bumi. Namun, penelitian itu hanya mampu menembus seperseribu dari diameternya. Hal ini karena tidak ada alat yang bisa menembus inti bumi yang memiliki kedalaman dan tekanan suhu yang sangat panas.

Struktur Lapisan Bumi

Bumi digambarkan seperti bawang yang memiliki lapisan-lapisan di dalamnya dan setiap lapisan memiliki karakteristik dan bentuk yang berbeda-beda. Hingga saat ini para ilmuwan hanya mampu menembus kedalaman bumi sedalam 13 kilometer saja. Padahal diameter bumi 12,7 ribu klometer.

Pada awalnya para ilmuwan berpendapat permukaan bumi seperti kulit tipis yang menutupi bumi dan memiliki empat bagian, yaitu kerak bumi, mantel bumi, inti luar, dan inti dalam. Mereka juga berpendapat bahwa inti bumi berwujud cair. Namun, Kini para ilmuwan menemukan bahwa inti bumi berbentuk padat. Bumi juga kini diketahui memiliki tujuh lapisan yang terdiri dari lapisan troposfer, stratosfer, termosfer, eksosfer, kulit (mantel bumi), dan inti bumi (barisfer).

Dikutip dari laman berita KOMPAS.com studi yang dilakukan Australian National University (ANU) menganalisis gelombang seismik beramplitudo rendah bernama "J-phase". Gelombang ini dapat melewati inti dalam planet sehingga dapat mengungkap secara detail lapisan terdalam dari planet ini. Menurut Profesor Hrvoje inti dalam bumi memiliki beberapa sifat elastis yang sama dengan emas dan platinum.

Tujuh lapis bumi ini terdapat kulit tipis yang dikelilingi empat hiasan seperti bentuk jaring dan memiliki susunan, ketebalan, suhu, dan zat yang berbeda-beda. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa perbedaan ini menunjukkan bumi tidak terdiri dari satu bagian saja.

Ilmu Pengetahuan Tangga Menuju Keimanan

Ilmu pengetahuan bisa menjadi jalan menuju keimanan. Dengan proses berpikir yang mendalam, maka segala hal yang sudah terbuka tabirnya akan memberikan kesadaran bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini ada yang menciptakan dan mengaturnya dengan perhitungan yang sangat cermat.

Semakin dalam ilmu seseorang maka seharusnya membuat dia mengakui bahwa manusia kecil di hadapan Allah. Amatlah banyak para ilmuwan yang mengakui kebenaran Al-Qur'an setelah menemukan bukti-bukti penciptaan Allah Swt. yang begitu sempurna.

Terungkapnya fakta bahwa bumi diciptakan dengan tujuh lapisan telah tertulis jelas di dalam Al-Qur'an sebagaimana firman Allah Swt.,

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَرْضِ مِثْلَهُنَّۗ يَتَنَزَّلُ الْاَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ەۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

Artinya: "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." (QS. At-Talaq: 12)

Untuk itulah Allah mengajak manusia agar memikirkan apa yang ada di sekelilingnya agar terwujud keimanan yang benar. Terdapat banyak ayat yang memerintahkan manusia agar senantiasa berpikir. Allah Swt. berfirman,

اَوَلَمْ يَنْظُرُوْا فِيْ مَلَكُوْتِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍ وَّاَنْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَدِ اقْتَرَبَ اَجَلُهُمْۖ فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَهٗ يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: "Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya waktu (kebinasaan) mereka? Lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?" (QS. al-A'raf: 185)

Sains dan Kebenaran Al-Qur'an

Masyaallah, sungguh kalam Allah adalah benar adanya, baik secara langsung melalui ayat Al-Qur'an maupun melalui lisan Rasulullah saw. Bagi siapa saja yang mau merenungkan ayat-ayat-Nya pasti akan mendapati kebenaran tersebut.

Dalam sejarah peradaban Islam banyak sekali para ilmuwan muslim yang melakukan penelitian dan dorongan utama mereka adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an menjadi inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Baca: Mendobrak Peradaban Lewat Tulisan

Jika kita cermati bagaimana sumbangan peradaban Islam terhadap ilmu pengetahuan maka kita akan menemukan banyaknya ilmuwan muslim yang mencurahkan waktunya untuk melakukan penelitian. Seperti Ibnu Sina (Avicena) dokter terhebat dalam sejarah Islam, Al-Khawarizmi (penemu algoritma dan angka nol), Al-Jazari (penemu robot pertama dalam sejarah).

Di zaman modern ini manusia sudah banyak membuktikan kebenaran Al-Qur'an yang telah diwahyukan jauh sebelum manusia dan ilmu pengetahuan berkembang. Mulai dari teori Big Bang, tahapan penciptaan manusia dalam rahim, sungai di dalam lautan, tidak tercampurnya air asin dan tawar padahal tidak ada dinding atau pemisah. Kesemuanya bisa dibuktikan secara ilmiah.

Kebenaran yang disampaikan Al-Qur'an bukan doktrin sebagaimana yang terjadi pada agama selain Islam. Kebenaran yang diungkap Al-Qur'an bisa dibuktikan secara ilmiah. Seperti manusia terbuat dari tanah, maksud kata tanah adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah sama dengan unsur yang dibutuhkan untuk membangun tubuh.

Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan tidak pernah bertentangan, bahkan Allah Swt. senantiasa menunjukkan kepada manusia hal-hal yang berada di luar jangkauan akal manusia untuk diamati dan diteliti. Maha suci Allah. Jika telah banyak ilmu pengetahuan yang kebenarannya telah diungkap Al-Qur'an maka pasti Al-Qur'an adalah sebuah petunjuk yang sempurna dari Sang Pencipta untuk manusia. Wallahualam. []