Ketika Rasulullah Harus Berperang

"Menelaah sirah Rasulullah saw. yang mulia, akan membuat umatnya mendapati betapa beliau adalah sosok yang luar biasa, sangat layak bahkan tidak ada kata tidak untuk menempatkan Rasulullah saw. sebagai uswatun hasanah di tengah-tengah kaum muslimin di sepanjang masa."


Judul Buku : “Ketika Rasulullah Harus Berperang”
Judul Asli: Ghazawat Ar-Rasul Durus Wa ‘Ibar Wa Fawa’id (yang diterbitkan oleh Mu’assasah Iqra’ Li An-Nasyr Wa At-Tauzi’ Wa At-Tarjamah Kairo)
Penulis: Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shallabi
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
Tahun Terbit : Cetakan 1, 2017
Ketebalan : 622 Halaman
ISBN: 978-979-592-764-8
Peresensi: Novida Sari, S.Kom.

NarasiPost.Com-Penelitian dan pembelajaran akan seluruh kehidupan Rasulullah saw. akan menumbuhkan rasa cinta kepada beliau beserta para sahabatnya. Bahwasanya Rasulullah saw. adalah seorang suami, ayah, pengajar, pendakwah, hakim, penguasa yang bijak, politisi cerdas, termasuk ahli dan arsitek berperang.

Sepanjang peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. akan didapati adab, tata krama, dan etika yang luhur, juga jiwa-jiwa yang rindu akan kesyahidan di jalan Allah Swt. dalam memperjuangkan Islam. Semua ini merupakan hasil gemblengan Rasulullah saw. kepada para sahabat bersama orang-orang yang mengikuti mereka, sebagaimana yang diuraikan oleh penulis dengan sangat apik ditambah dengan penunjukan bukti di dalam peperangan dengan penguatan dalil.

Buku ini ditopang oleh banyak sirah, hadis dan kitab tafsir, hal ini menunjukkan bahwa penulis memang serius untuk menghasilkan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga penarikan pelajaran, ibrah dan manfaat dari peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dapat diambil sebagai sesuatu yang tidak ternilai harganya, bahkan dapat menjadi bahan renungan umat Islam hari ini yang sangat jauh dari penerapan Islam secara total.

Perang adalah salah satu dari ajaran Islam. Dengan jelas penulis menyebutkan bagaimana tahapan perintah perang kepada Rasulullah saw. yang dimulai dari fase pelarangan perang hingga fase kewajiban untuk memerangi orang kafir secara keseluruhan setelah berdirinya negara baru di Madinah kala itu.

Buku ini terbagi menjadi tiga belas pasal, yang dimulai dengan pembahasan tentang periode sebelum meletusnya perang di tengah-tengah kaum muslimin, hingga meletusnya perang badar, perang Bani Qainuqa’, perang uhud, perang Bani An Nadhir, Perang Dzat Ar Riqa’ hingga perang Tabuk yang kesemua perang ini ada Rasulullah saw.

Setiap perang yang diuraikan, membawa pembaca seolah ikut serta menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang terjadi. Bahkan kisah-kisah pilihan yang mungkin luput dari pengetahuan kaum muslimin hari ini, termasuk pelajaran dan ibrah yang disampaikan.

Dari buku ini, semakin tampak bahwa Rasulullah saw. itu tidaklah wafat kecuali setelah menyediakan dan merumuskan berbagai pelajaran, etika dan teladan yang dapat dipetik oleh para pembelajar yang tengah menyelami dan meneliti biografi Rasulullah saw. secara mendalam, baik dari segi perjuangan, pendidikan, pengajaran, perang dan kehidupan sehari-hari beliau.

Jika pada kitab sirah yang lain, kita dapat membaca urutan peristiwa yang dilewati Rasulullah saw. ‘apa adanya’ tanpa mendapat pelajaran dari sisi politis, sehingga terkesan umat Islam seolah-olah hanya sekadar berperang karena perintah Allah Swt. semata, maka buku ini hadir untuk membuka lebar mata pembaca untuk memahami bahwa Islam memiliki sisi politis, menyangkut pengembanan risalah Islam yang wajib diemban oleh negara hingga hari kiamat.

Akhirul kalam, buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca. Apalagi di tengah gempuran makna perang yang disajikan di tengah-tengah kaum muslimin hari ini. Seolah-olah Rasulullah saw. itu tidak mengajarkan jihad, melainkan hanya kesabaran dan ketawakkalan semata. Di buku ini akan ditemui kepingan demi kepingan mutiara hikmah yang sangat berharga, sehingga umat Islam tidak akan alergi dengan kata ‘perang’.[]


Photo Source: Koleksi Pribadi
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Risalah Jomlo
Next
Apa Bentuk Komitmen Saya kepada Islam
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram