
Kesenangan sesaat hanya mengantarkan pada kesengsaraan hidup yang akan berakhir pada penyesalan tiada ujung, jika hanya mengikuti hawa nafsu saja.
Oleh. Lia Fitri
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.Id-Agama adalah pedoman hidup. Jika diabaikan, manusia akan terombang-ambing. Bagai kapal tanpa nakhoda di lautan. Ia tidak tahu jalan mana yang harus ditempuh. Wahai saudaraku betapa berharganya engkau sebagai muslim dan muslimah. Kita menyakini bahwa jika Allah Swt. mewajibkan sesuatu, maka itu merupakan perintah.
Oleh karena itu, kita harus memahami, menyadari, menyakini, dan melakukannya penuh tanggung jawab. Allah Swt. mewajibkan sesuatu kepada kita karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita dan Allah sebagai Pencipta yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Kita ini begitu berharga sebagai muslim atau muslimah. Sebagai muslimah, Islam meminta kita untuk menjaga kehormatan, kesucian, dan kemuliaan diri. Seperti firman Allah Swt. yang artinya:
"Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat." (TQS. An-Nur: 31)
Adapun dalam hadis Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah, kepada siapa aku berbakti? Ibumu, ibumu, ibumu, ayahmu, kemudian kerabat terdekat lantas yang terdekat berikutnya." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Betapa mulianya muslimah hingga Allah Swt. menjanjikan surga di telapak kaki ibu, betapa terhormatnya muslimah hingga rasul saw. meminta setiap anak untuk menghormati ibunya hingga menyebutkannya tiga kali. Kesucian seorang muslimah yang dirindu surga. Surga menanti para muslimah yang menjaga kemaluannya, menjaga pandangannya, tuturnya, sikapnya dari hal yang diharamkan Allah Swt.
Hilangnya Kehormatan Seorang Muslimah
Namun, betapa menyedihkan melihat kondisi saat ini. Kesucian muslimah dengan mudah terenggut atas nama kebebasan, kehormatan muslimah dikorbankan atas nama popularitas, kemuliaan muslimah tergadai dengan rupiah atau mesin pencetak uang.
Bisa kita lihat dalam berita saat ini aksi keji sejoli berinisial MRB (20) laki-laki dan RDL (21) perempuan yang membuang bayi dengan kondisi mulut dilakban. Bayi itu ditemukan di Desa Bojongsari, kecamatan Tirtamulya, Karawang pada Sabtu (25/10).
Dari kasus ini polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu tas ransel merek Jims warna hitam, dua kain jarik (biru dan cokelat), satu lakban, serta dua tas jinjing warna hitam dan merah.
Fenomena membuang bayi ini ibarat gunung es, yakni yang tidak terlaporkan lebih banyak lagi. Karena dapat dilihat dari angka kejadian bukan menurun, melainkan makin meningkat kualitas dan kuantitasnya.
Seperti living together atau kumpul kebo yang terjadi di berbagai kota. Pasangan muda mudi yang belum menikah atau masih pacaran kini makin banyak yang tinggal bersama di rumah kos.
Living together menjadi lebih mudah dilakukan karena menjamurnya rumah kos. Pasalnya keberadaan kos yang saat ini sedang menjamur, bukan hanya yang legal tetapi yang ilegal juga bebas banyak bertebaran di sudut kota.
Kondisi ini menjadi peluang terjadinya kehamilan di luar nikah dan akan sangat mungkin terjadi peningkatan kasus aborsi di kalangan dewasa hingga remaja. Fakta yang mengejutkan bahwa penyebab kehamilan di luar nikah ini adalah pergaulan bebas yang ditunjukkan di media sosial dan fenomena living together yang didorong dengan menjamurnya kos bebas.
Hal ini terlahir karena adanya pergaulan bebas yang tidak sesuai dengan agama dan makin melampaui batas. Sehingga dampak yang terjadi bukan hanya meningkatnya kasus aborsi atau meningkatnya HIV AIDS. Melainkan makin maraknya kasus narkoba, pelecehan seksual, LGBT hingga kasus pembunuhan pada bayi tak berdosa yang dibuang oleh orang tuanya.
Baca juga: Liberalisasi Pergaulan Berujung Mutilasi
Akar Masalah
Banyak faktor yang menyebabkan maraknya pergaulan bebas dan semuanya bisa dikembalikan pada penerapan sistem kehidupan sekuler liberal. Karena adanya penerapan sistem demokrasi yang melahirkan kebebasan (liberal) yang dijamin oleh sistem kapitalisme. Sistem ini diterapkan hampir di seluruh negara, sehingga individu-individu di dalamnya bebas bertindak sesuai dengan hawa nafsunya.
Hal ini menjadi perhatian bagi kita semua agar generasi muda bisa diselamatkan.
"Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri". (HR. Al-Hakim, al-Baihaqi, dan ath-Thabrani).
Karena murka Allah datang bukan hanya kepada pelaku saja tetapi kita yang diam pun bisa terkena murka Allah. Naudzubillah.
Peran Muslim dan Muslimah
Sebaiknya sebagai muslim atau muslimah kita mulai membuka mata dan menyadari hidup di dunia yang fana, sehingga kita tidak terjebak dengan kenistaan yang menghantarkan pada murka-Nya yang pedih. Kesenangan sesaat hanya mengantarkan pada kesengsaraan hidup yang akan berakhir pada penyesalan tiada ujung, jika hanya mengikuti hawa nafsu saja.
Jadikan hidup untuk terus menghamba pada Rabb, senantiasa menghiasi diri kita dengan takwa, dengan selalu taat kapada Allah, istikamah menyebarkan kebaikan dan dakwah dengan menerapkan ayat Al-Qur'an dalam kehidupan.
Maka tugas kita pula untuk menyadarkan atas kesesatan ide Barat (ide-ide tentang HAM dan kebebasan) adalah ide batil yang sangat berbahaya bagi manusia, karena jika kesenangan manusia yang menabrak syariat Allah Swt. divalidasi akan menyebabkan mati rasa dan hilangnya rasa peduli kepada sesama dan generasi muda saat ini atau lahirnya individualisme.
Selanjutnya, menyeru pemimpin negara-negara muslim untuk bersatu mengemban visi politik Islam. Visi itu akan ada dalam institusi negara Islam yang menjalankan syariat Islam. Dengan kekuatan politik dan ekonominya, perjalanan untuk membina generasi akan lebih mudah, termasuk menjaga masyarakat dari pergaulan bebas dengan berlapis penjagaan dari sistem pendidikan, sistem pergaulan, hingga sistem sanksinya.
Semoga kehidupan Islam yang berkah segera menaungi kita. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com



















Kesenangan dunia adalah kenikmatan yang kita peroleh. Namun mengejar kesenangan yang fatamorgana akan menghasilkan kesenangan semu yang perlahan-lahan menjauhkan hubungan kita dengan Allah. Kesenangan jasmani, biologis, kedudukan dan lain-lain hanyalah sementara dan akan menjadi siksaan di akhirat jika kita tidak menyandarkan atas standar halal dan haram.