Armageddon dan Kemenangan Islam

Armageddon dan Kemenangan Islam

Armageddon adalah peristiwa besar yang terjadi di akhir zaman dimulai dari Magiddo. Nabi Muhammad menyebutnya sebagai Al-Malhamah Al-Kubra.

Oleh. Siska Juliana
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Armageddon, sebuah kata populer yang sering kita dengar, salah satunya dalam judul film. Film ini mengisahkan tentang meteor sebesar gunung yang akan menghantam bumi. Kemudian dikirimlah 'Mesias' atau utusan berupa pesawat luar angkasa untuk mencegah meteor itu jatuh ke bumi.

Hal berbeda diungkapkan oleh Ir. Wisnu Sasongko, M.T. dalam buku Armageddon, Peperangan Akhir Zaman Menurut Al-Qur'an, Hadits, Taurat, dan Injil bahwa film Armageddon tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Jadi, apa sebenarnya armageddon?

Mengenal Armageddon

Armageddon atau perang akhir zaman menjadi tema utama dalam agama Nasrani dan Yahudi. Orang Nasrani dan Yahudi meyakini bahwa kemenangan akhir ada di tangan mereka.

Armageddon merupakan sebuah nama gunung di Palestina. Armageddon berasal dari bahasa Yunani yaitu Ar dan Mageddon. Ar artinya gunung dan Mageddon = Magiddo yaitu nama kota kuno yang terletak di wilayah Israel sebelah utara.

Jadi, armageddon adalah peristiwa besar yang terjadi di akhir zaman dimulai dari Magiddo. Nabi Muhammad menyebutnya sebagai Al-Malhamah Al-Kubra yang merupakan tanda kekuasaan Allah untuk membungkam orang-orang kafir. (republika.co.id, 04-01-2025)

Maksud membungkam orang kafir dan sombong adalah menampakkan kekuasaan Allah. Di saat mereka mengandalkan senjata yang canggih dan kuatnya tentara, hal itu tidak ada artinya di hadapan Allah.

Tanda-Tanda Armageddon

Peperangan ini melibatkan seluruh negara di dunia. Negara-negara ini terbagi menjadi dua kubu, yaitu kaum kafir yang dipimpin Dajjal serta kaum muslim yang dipimpin Al-Mahdi bersama Nabi Isa.

Menurut Wisnu, peristiwa ini tidak akan lama lagi terjadi karena tanda-tandanya sudah bermunculan yaitu sebagai berikut:

Pertama, kembalinya Bani Israil (Yahudi) ke Palestina.

Kedua, kedurhakaan Israel yang memuncak.

Ketiga, adanya gerakan intifadah (aksi lempar batu anak-anak Palestina kepada Israel).

Keempat, kemunculan Imam Mahdi untuk menghentikan kezaliman Israel.

Jika diamati, tanda pertama sampai ketiga sudah terjadi saat ini. Jutaan masyarakat di dunia telah menyaksikan kezaliman Israel pada Palestina.

Kronologi Armageddon

Dari sudut pandang Islam, berdasarkan hadis kronologi terjadinya armageddon yaitu Irak dan Syam diboikot oleh Rum (Amerika Serikat dan Eropa), terjadi konflik di Jazirah Arab dan munculnya Al-Mahdi, Perang Lebanon menjadi awal armageddon, serta Perang A'mag dan Dabiq.

Kemudian terjadilah armageddon I, Al-Malhamah, penaklukan Konstantinopel, keluarnya Dajjal dan persiapan armageddon II, Isa Al-Masih turun, diakhiri dengan armageddon II. Peristiwa itu bisa terjadi secara berurutan ataupun tidak.

Wisnu menjelaskan janji-janji kemenangan umat Islam yang ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an dan hadis. Selain itu, ia juga menjelaskan tentang kehancuran yang menimpa kaum Yahudi dalam Taurat dan Nasrani sebagaimana yang dijelaskan dalam Injil.

Kebenaran Mengalahkan Kezaliman

Di era kapitalisme yang saat ini menguasai dunia, umat Islam menjadi korban kezaliman di berbagai aspek kehidupan baik itu ideologi, ekonomi, politik, sosial, keamanan, dan sebagainya. Kaum muslim banyak yang meregang nyawa akibat perilaku orang kafir di berbagai belahan dunia.

Mereka juga semakin dijauhkan dari ajarannya, termasuk mengenai Khilafah. Mereka selalu diadu domba dalam menyikapi Khilafah, misalnya dengan adanya cap radikal.

Seluruh kezaliman ini pasti akan berakhir sebab tidak ada kezaliman yang abadi. Kezaliman akan dikalahkan oleh kebenaran. Siklus kehidupan akan terus bergulir dan kepemimpinan pun silih berganti. Keyakinan itu ada karena kabar yang datang dari Sang Pencipta, yaitu Allah.

Umat Islam Pemenang Akhir Zaman

Umat Islam merupakan umat yang terbaik. Mereka dijanjikan untuk menjadi khalifah di bumi supaya menegakkan din yang Allah ridai. Mereka juga dimuliakan dengan Islam sehingga tidak layak dihinakan oleh siapa pun.

Semua itu hanya akan bisa diraih jika umat Islam beriman dengan akidah Islam dan menjalankan syariat Islam. Predikat-predikat unggul tersebut seharusnya mengantarkan umat ini untuk memimpin dunia, menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil alamin ke seluruh penjuru dunia, sekaligus mencegah terjadinya berbagai kezaliman.

Allah Swt. menurunkan pertolongan-Nya kepada suatu umat yang beriman dan beramal saleh untuk menegakkan Khilafah. Mereka senantiasa beriman dengan akidah Islam dan beramal sesuai syariat-Nya.

Kemenangan bagi umat Islam telah dijanjikan oleh Allah Swt., sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadis, "Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Bazzar)

Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa masa puncak Kekhilafahan memimpin dunia terwujud ketika Kekhilafahan Al-Mahdi dan Isa bin Maryam sebagai penguasa Islam (khalifah) di akhir zaman. Hadis ini juga memberitahukan lima periode perjalanan kaum muslim sejak masa kenabian, yaitu:

Pertama, periode kenabian.

Kedua, periode Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Menurut sebagian ulama, periode ini adalah periode khulafaur rasyidin sampai Khilafah Al-Hasan bin Ali. Menurut sebagian ulama, Khilafah Umar bin Abdul Aziz juga terkategori Khilafah Rasyidah.

Ketiga, periode pemerintahan dan kekuasaan yang zalim. Dalam pemerintahan ada penyimpangan dan keburukan penerapan Islam di berbagai aspek.

Keempat, periode pemerintahan dan kekuasaan diktator (jabbariyah). Dalam riwayat Abu Tsa'labah Al-Khusyani dari Muadz bin Jabal dan Abu Ubaidah menggambarkan bahwa pada periode ini terjadi kekuasaan yang sewenang-wenang, diktator, dan melampaui batas. Gambaran ini bukanlah pemerintahan Islam, periode ini terjadi pascaruntuhnya Khilafah seperti yang terjadi saat ini.

Kelima, periode kembalinya Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian. Ini merupakan bisyarah akan tegaknya kembali Khilafah setelah keruntuhannya.

Khatimah

Bisyarah ini selayaknya menjadi pemacu semangat untuk terus berjuang demi tegaknya Khilafah. Umat Islam harus menyadari bahwa kemenangan akan ada di tangannya. Saatnya kita menentukan peran dalam perjuangan ini. Tidakkah kita ingin mendapat kemuliaan dengan menjadi aktor bagi terlaksananya janji Allah itu? Wallahualam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Siska Juliana
Siska Juliana Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Lipstick Effect, Antara Bahaya dan Bahagia
Next
Perbedaan Pajak Antara Dua Ideologi
3 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mahyra senja
Mahyra senja
5 months ago

Semoga akhir yang baik bagi umat Islam

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram