
Ruang bermain ramah anak adalah kebutuhan yang harus tersedia secara merata di berbagai tempat. Anak-anak berhak atas lingkungan yang aman dan nyaman karena merupakan kebutuhan asasi bagi setiap manusia, termasuk anak-anak.
Oleh. Neni Maryani
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Kabupaten Bandung Provisnsi Jawa Barat telah berhasil mempertahankan predikatnya sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan meraih penghargaan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) Kategori Utama 2024. Penghargaan ini diberikan kepada Masjid Darul Muhajir di Komplek Bumi Asri, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih.
Predikat tersebut ditetapkan melalui Keputusan Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Nomor 13 Tahun 2025. Skor yang didapat 519 berdasarkan hasil audit oleh tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA). (ketik.co.id, 08-01-2025)
Pentingnya Ruang Bermain Ramah Anak
Ruang bermain ramah anak adalah kebutuhan yang harus tersedia secara merata di berbagai tempat. Anak-anak berhak atas lingkungan yang aman dan nyaman karena merupakan kebutuhan asasi bagi setiap manusia, termasuk anak-anak. Keberadaan ruang bermain akan sangat berpengaruh pada keberhasilan pertumbuhan fisik, mental, dan kecerdasan anak yang merupakan fondasi penting bagi tahap perkembangan selanjutnya.
Namun, realitas saat ini menunjukkan bahwa ruang bermain ramah anak masih sulit diakses, terutama di bawah sistem kapitalisme. Dalam sistem ini, keamanan dan kenyamanan sering kali menjadi barang mewah yang hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi. Hal ini membuat kebutuhan dasar anak menjadi terabaikan dan sulit terpenuhi.
Antara Prestasi dan Kebutuhan
Pemberian penghargaan atau predikat terhadap tempat tertentu sebagai ruang ramah anak sebenarnya mengungkapkan sebuah ironi. Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa menciptakan lingkungan yang aman bagi anak dianggap sebagai prestasi yang luar biasa, bukan sebuah standar atau kewajiban yang seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak. Dengan kata lain, sistem kapitalisme gagal memberikan kedamaian dan keamanan, terutama untuk anak-anak.
Berbeda dengan itu, Islam memandang bahwa menciptakan lingkungan yang aman bagi anak adalah sebuah kewajiban, bukan sekadar pencapaian. Dalam ajaran Islam, anak adalah amanah yang harus dijaga dan dipersiapkan untuk menjadi generasi penerus yang berkualitas. Oleh karenanya, seluruh tempat, baik itu rumah, sekolah, taman, maupun ruang publik lainnya harus menjadi tempat yang mendukung anak untuk bermain, belajar, dan mengeksplorasi potensinya.
Baca juga: Pergaulan Anak Rusak karena Sistem Rusak
Islam Menciptakan Ruang Bermain Anak sebagai Kewajiban
Islam mengajarkan bahwa memberikan tempat yang aman bagi anak adalah bagian dari tanggung jawab negara. Dalam pandangan Islam, seluruh tempat, harus menjadi lokasi yang aman bagi anak untuk belajar, bermain, dan mengembangkan potensinya.
Dalam konsep Daulah Islam, penyediaan tempat bermain untuk anak-anak dipandang sebagai bagian dari tanggung jawab negara untuk menjaga kesejahteraan rakyat, termasuk anak-anak, agar mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat secara fisik, mental, dan spiritual.
Berikut adalah prinsip yang relevan dalam Islam terkait penyediaan tempat bermain bagi anak-anak:
Pertama, tanggung jawab negara dalam pelayanan umum. Dalam Islam, khalifah (pemimpin) bertanggung jawab menyediakan kebutuhan rakyatnya, termasuk fasilitas umum seperti taman bermain yang mendukung perkembangan anak-anak. Ini dilakukan dengan menggunakan dana dari baitulmal (kas negara) untuk kepentingan rakyat.
Rasulullah ๏ทบ bersabda, "Imam (pemimpin) adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua, pentingnya bermain dalam pendidikan anak. Bermain diakui dalam Islam sebagai bagian dari pendidikan anak. Rasulullah ๏ทบ memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak, termasuk memberikan ruang kepada mereka untuk bermain dan bersosialisasi. Permainan yang sesuai usia membantu perkembangan emosional, intelektual, dan fisik mereka.
Ketiga, fasilitas yang aman dan islami. Tempat bermain dalam Daulah Islam akan dirancang agar aman, ramah anak, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini berarti tempat tersebut bebas dari hal-hal yang melanggar syariat, seperti bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan tanpa batasan atau konten yang tidak sesuai.
Keempat, akses gratis atau terjangkau. Dalam Daulah Islam, fasilitas publik seperti taman bermain, perpustakaan, atau tempat rekreasi dirancang untuk dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Jika memungkinkan, fasilitas ini disediakan secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau.
Kelima, pengelolaan oleh negara atau masyarakat. Selain pengelolaan langsung oleh negara, masyarakat juga didorong untuk ikut berkontribusi dalam menyediakan tempat bermain, asalkan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Warga didorong untuk bersedekah atau berwakaf untuk pembangunan fasilitas semacam ini. Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan sarana bermain yang aman dan menyenangkan, tetapi juga kesempatan untuk tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pembentukan kepribadian islami. Menciptakan ruang bermain ramah anak bukan hanya soal menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga memastikan adanya nilai-nilai yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Dengan pendekatan ini, Islam memberikan solusi yang nyata dan komprehensif untuk membangun generasi yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua. Wallahualam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
