Dengan kekayaan SDA yang dimiliki Indonesia berikut SDM yang mumpuni di bidangnya, maka dapat mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.
Oleh. Sri Haryati
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Indonesia terkenal akan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dari Sabang hingga Merauke. Tentu dengan kekayaan SDA yang dimiliki, Indonesia bisa menjadi negara maju. Mungkin itu salah satu yang membuat Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merasa optimis, jika Indonesia akan segera mencapai status sebagai negara kelas menengah atas dalam waktu dekat.
Selain itu, dukungan dari sejumlah negara sahabat menambah keyakinannya. Menurutnya, semua negara-negara yang dikunjungi, baik negara-negara sahabat di Barat maupun Timur, mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara maju hanya tinggal menunggu waktu. Mendag Zulkifli Hasan pun menegaskan bahwa sebentar lagi Indonesia akan menyamai Korea Selatan, menyusul Tiongkok dan yang lainnya. (Liputan6.com, 24-09-2024)
Mungkinkah keyakinan Mendag itu terealisasi? Bagaimana caranya menjadikan Indonesia menjadi negara maju dalam waktu dekat? Sedangkan rakyat saat ini masih terpuruk ekonominya. Banyak perusahaan gulung tikar sehingga harus melakukan PHK secara besar-besaran. Harga beras dan kebutuhan pokok terus meroket, bahkan pemerintah terus memalak rakyat dengan menaikkan berbagai pungutan pajak.
Alasan Indonesia Siap Menjadi Negara Maju
Mendag Zulkifli Hasan tentu memiliki alasan mengapa ia optimis bahwa Indonesia menjadi negara maju dalam waktu dekat. Menurutnya, Indonesia telah lebih dahulu mempersiapkan diri untuk masuk ke kelompok negara menengah atas dibandingkan dengan Cina.
Mendag Zulkifli Hasan pun menjelaskan bahwa ia sudah mengunjungi Tiongkok pada tahun 1984. Pada saat itu, Indonesia sudah jauh lebih unggul dari Tiongkok karena sudah memiliki palapa, Batan, IPTN, dan PAL. Bahkan Indonesia sudah bisa membuat pesawat terbang dan kapal pada saat itu.
Selain itu, Indonesia memiliki Pindad di Bandung yang sudah bisa membuat senjata. Bahkan saat itu Indonesia sudah bisa mengembangkan nuklir. Oleh karena itu, menurutnya Indonesia sudah lebih maju, tetapi negara lain bergerak lebih cepat.
Miris, melihat fakta bahwa Indonesia memiliki banyak potensi menjadi negara maju, tetapi kini justru tertinggal jauh dari Tiongkok dan negara lainnya. Bukankah SDA yang melimpah itu bisa memenuhi kebutuhan dan menyejahterakan rakyat, bahkan mampu menjadikan Indonesia menjadi negara maju seperti Tiongkok?
Sayangnya pemerintah tidak mengelola SDA yang dimiliki dengan baik dan benar untuk menyejahterakan rakyatnya. Dahulu, IPTN pernah berjaya setelah berhasil menciptakan pesawat CN-235 dan N-250. Namun, IPTN harus merumahkan sebanyak 4.000 karyawannya akibat krisis moneter yang berimbas pada krisis politik di Indonesia saat itu. Seharusnya N-250 karya anak bangsa ini bisa dimodernisasi atau diproduksi secara massal untuk membangkitkan perekonomian. Ironisnya, karya anak bangsa ini berakhir tragis hanya menjadi penghuni museum.
Syarat Menjadi Negara Maju
Jika melihat kekayaan SDA yang melimpah baik di darat maupun di laut, seharusnya Indonesia bisa memenuhi syarat menjadi negara maju. Namun, sudahkan syarat-syarat lainnya dapat terpenuhi?
Syarat menjadi negara maju dalam sistem kapitalisme, di antaranya harus memenuhi 5 kriteria, yaitu:
- Memiliki pendapatan per kapita yang tinggi. Dengan pendapatan per kapita yang tinggi akan berdampak pada kemakmuran masyarakatnya. Pada umumnya, rata-rata pendapatan per kapitanya sebesar US$10 ribu per tahun.
- Angka pengangguran kecil. Hal ini disebabkan negara menyediakan lapangan pekerjaan yang begitu banyak untuk masyarakat sehingga angka penganggurannya sangat kecil.
- Ekspor lebih banyak. Komoditas ekspor lebih banyak dibandingkan impor karena kemampuan negara dalam memproduksi produk sendiri diiringi dengan kemajuan teknologi dan sumber daya yang dimilikinya.
- Tingkat pendidikan terjamin. Dengan pembiayaan pendidikan yang terjangkau membuat seluruh lapisan masyarakat dapat mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Hal ini berdampak pada tingkat pendidikan yang baik sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan ahli di bidangnya.
- Keamanan dan kesehatan terjamin. Sebagai negara maju, keamanan dan kesehatan masyarakatnya akan dijamin oleh negara. Fasilitas kesehatan yang memadai diberikan negara sehingga biaya pengobatan bisa dijangkau masyarakat. Keamanan masyarakat pun menjadi prioritas negara dan minimnya angka kriminalitas di negara tersebut.
Dari kelima syarat tersebut, apakah sudah terpenuhi? Tentu kita bisa melihat fakta, jika Indonesia belum bisa dikatakan memenuhi kelima kriteria tersebut. Sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung turun, bahkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya makin rendah. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Kapitalisme Penyebab Indonesia Makin Terpuruk
Perekonomian Indonesia makin terpuruk seiring bertambahnya angka pengangguran. Angka pengangguran di Indonesia makin tinggi, bahkan menurut data Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di ASEAN.
Tingginya angka pengangguran berdampak pula pada daya beli masyarakatnya yang kian melemah. Selain itu, kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok menjadikan masyarakat kian tercekik dan tak mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan baik. Semua itu akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme oleh negara. Peran negara hanya sebagai pemegang kebijakan (regulator) dan fasilitator bagi para kapitalis asing dan pribumi.
Kapitalisme telah membuat sumber daya alam (SDA) Indonesia yang melimpah ini, dikuasai oleh para kapitalis baik asing maupun pribumi. Sebab kapitalisme beranggapan bahwa SDA tersebut merupakan kekayaan alam yang bisa dimiliki siapa pun. Oleh karena itu, negara membuka lebar keran investasi, baik asing maupun pribumi dan membolehkan semuanya dimiliki secara pribadi. Alhasil, para kapitalis makin kaya, sedangkan rakyat kian sengsara.
Utang dan Pajak Sumber Pendapatan Kapitalisme
Dalam sistem kapitalisme, sumber utama pendapatan negara berasal dari pajak dan utang. Dengan demikian, wajar ketika negara terus menaikkan dan memaksimalkan pajak dari pintu mana saja. Bahkan, pemerintah begitu gigih mendorong rakyat agar taat membayar pajak. Pasalnya, cara gampang memperoleh dana segar untuk menutupi defisit negara dan membantu melunasi utang yang membengkak hanya melalui pajak.
Terbukti dengan berbagai kebijakan pemerintah dalam menaikkan pungutan pajak. Seperti kenaikan PPN menjadi 12% yang ternyata berpengaruh kepada kenaikan pajak pembangunan rumah sendiri. Ironisnya, kenaikan PPN dari tahun ke tahun ternyata berpengaruh terhadap menurunnya kelompok kelas menegah masyarakat Indonesia.
Baca:indonesia-menjadi-negara-maju-antara-mampu-ataukah-halu/
Selain pajak, utang menjadi sumber utama pendapatan negara yang menerapkan sistem kapitalisme. Sebagaimana kita ketahui, utang negeri ini sangatlah besar. Utang pemerintah per Juli 2024, tembus Rp8.502,69 triliun atau naik Rp57,82 triliun dalam kurun waktu satu bulan. Sejatinya, utang dalam sistem kapitalisme merupakan strategi negara adidaya dalam menjerat negara-negara kecil seperti Indonesia.
Dengan utang yang kian menumpuk, Indonesia sudah masuk ke dalam perangkap negara adidaya sehingga mudah diintervensi. Konsekuensinya negara akan menurut pada arahan/pesanan mereka. Oleh karena itu, Indonesia tidak akan pernah menjadi negara maju jika pemerintah masih menjadikan kapitalisme sebagai aturannya. Pasalnya sistem ini telah terbukti menyengsarakan rakyat dan hanya menyejahterakan segelintir elite kapitalis.
Mewujudkan Negara Maju dengan Islam
Indonesia bisa menjadi negara maju jika pemerintah memiliki visi misi dan ideologi yang bersumber dari Sang Pencipta, yakni Islam. Pasalnya ideologi Islam merupakan satu-satunya yang memiliki visi rahmatan lil-'alamin, yakni memberikan keadilan bagi rakyat dan menjadi negara maju (adidaya).
Sistem ekonomi Islam ketika diterapkan secara kaffah akan mewujudkan Indonesia menjadi negara maju, mampu meningkatkan daya beli masyarakat, mengentaskan kemiskinan, dan terbukti mampu menyejahterakan.
Dalam Islam, fasilitas umum seperti pendidikan dan layanan kesehatan diberikan dengan harga yang terjangkau, bahkan gratis. Pasalnya penguasa dalam Islam memiliki peran sebagai pengurus urusan umat atau raa’in, sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam hadis riwayat Imam Bukhari bahwa, “Imam (khalifah) adalah raa’in dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang dipimpinnya.”
Dalam ekonomi Islam, individu atau kelompok tidak boleh memiliki atau menguasai sumber daya alam/harta kepemilikan umum. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam riwayat Imam Ahmad bahwa, “Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api.” Untuk meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan yang luas, khususnya untuk lelaki dewasa.
Oleh karena itu, dengan kekayaan SDA yang dimiliki Indonesia berikut SDM yang mumpuni di bidangnya, maka akan mewujudkan Indonesia menjadi negara maju. Asalkan Indonesia menerapkan Islam sebagai ideologi dalam bernegara. Sebaliknya, menjadi negara maju di bawah naungan kapitalisme hanyalah utopis.
Wallahualam bissawab.[]
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
Mantap opininya Teh Sri
[…] Baca: Indonesia Jadi Negara Maju, Utopis dalam Kapitalisme? […]
[…] Baca: indonesia-jadi-negara-maju-utopis-dalam-kapitalisme/ […]
[…] Baca: indonesia-jadi-negara-maju-utopis-dalam-kapitalisme/ […]