Takziah Berbuah Bahagia

takziah berbuah bahagia

Takziah memiliki arti menghibur dan menjadi penawar kesedihan bagi keluarga yang ditinggal wafat oleh orang terdekatnya.

Oleh. Dewi Kusuma
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Di pagi hari Sabtu kami bersiap akan pergi bertakziah. Aku ajak beberapa tetangga ikut gabung untuk pergi bertakziah. Meski sudah menawarkan kepada para tetangga beberapa hari sebelumnya, hanya tiga orang yang bersedia bergabung.

Alhamdulillah, jadi juga berangkat takziah ke tetangga yang ibundanya meninggal di kampung halaman. Kami pun berangkat pagi-pagi pada hari Sabtu dengan menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Jarak tempuh memakan waktu hingga empat jam untuk sampai ke rumah shahibul musibah.

Rintangan dalam Perjalanan Takziah

Perjalanan disertai macet karena banyak perbaikan infrastruktur. Kalau kita tak bisa mengambil sikap, tentu perjalanan ini amat melelahkan. Karena itu, suatu perjalanan mesti kita sikapi dengan hati riang dan bahagia. Semua dilakukan agar kejenuhan dalam perjalanan tidak terasa dan kita tetap merasakan perjalanan yang ceria. Semua mesti dinikmati dengan keikhlasan hati.

Takziah ini merupakan hari ke-3 setelah kepergian ibunda dari tetangga kami. Teriring doa semoga almarhumah ibunda dari tetangga kami diterima di sisi Allah Swt. dan diberikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkannya.

Perjalanan yang disertai mendung membuat suasana pun menjadi adem meski jarak yang kami tempuh jauh. Menjelang beberapa kilometer sampai ke rumah duka, kami melintasi jalanan berbatu dan becek karena hujan turun. Mata kami disuguhi pemandangan alam melewati hutan dan tanah kosong.

Perjalanan seperti ini mesti kita sikapi dengan asyik dan enjoy sehingga rasa lelah pun jadi hilang. Keadaan apa pun yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kita harus jernih dalam berpikir dan menyikapinya. Jalanan sempit yang tak memungkinkan untuk berpapasan dengan mobil lain membuat hati pun rasa deg-degan. Kami khawatir tidak bisa melintas untuk melanjutkan perjalanan.

Alhamdulillah, perjalanan ini disikapi dengan tawa dan canda agar hilang kejenuhan yang menyambangi. Serasa perjalanan si Bolang saja yang suka berpetualang. Kita buat hati senang, ceria, dan bahagia. Tentu kita pun senang menonton kisah-kisah si Bolang yang mengasyikkan dan penuh tantangan. Kisah-kisah si Bolang senantiasa menarik untuk disimak.

Sekitar jam satu siang, alhamdulillah kami berlima sampai juga ke rumah shahibul musibah. Suasana rumah yang masih banyak berkumpul sanak saudara dari almarhumah membuat hati lega dan bahagia bisa menjumpai mereka. Ikut memberikan rasa belasungkawa kami kepada keluarga besar almarhumah. Menjadi silah ukhuwah seperti yang dianjurkan dalam ajaran Islam.

Hukum Takziah dalam Islam

Takziah memiliki arti menghibur dan menjadi penawar kesedihan bagi keluarga yang ditinggal wafat oleh orang terdekatnya. Takziah berasal dari kata al-azza yang berarti sabar dan tabah. Kesimpulannya, takziah merupakan upaya menghibur keluarga yang ditinggal wafat oleh orang yang dicintainya agar bisa bersabar dan tabah menerima cobaan dari Allah Swt.

Hukum bertakziah adalah sunah. Berharap dengan kehadiran kita mampu untuk menghibur dan mengingatkan mereka atas kuasa Allah Swt. sambil kita mendoakan orang yang telah wafat.

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah dikatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Tidak sekali-kali seorang mukmin berbelasungkawa kepada saudaranya yang tertimpa musibah, melainkan Allah akan memakaikan kepadanya sebagian dari perhiasan kehormatan di hari kiamat."

Masyaallah luar biasa sekali pahala dalam rangka bertakziah. Selain itu, kita juga sebagai kaum muslim dianjurkan membawa makanan bagi keluarga yang ditinggal wafat oleh keluarganya. Bukan sebaliknya, malah merepotkan shahibul musibah.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. dalam sebuah hadis riwayat Ahmad: "Biarkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena mereka telah kedatangan apa-apa yang membuat mereka sangat sibuk."

Ketika kita bertakziah hendaknya mendoakan kebaikan kepada jenazah.

أَعْظَمَ اللَّهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ، وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ

Artinya: "Semoga Allah memperbesar pahalamu, memperbaiki keadaanmu, dan mengampuni dosa-dosa mayatmu."

Sampai di rumah duka hujan pun turun dengan derasnya. Suasana dingin dan adem pun menyelimuti suasana takziah. Hal ini tentu membuat tenteram dan mampu mendinginkan suasana menjadi hening dan khusyuk dalam berdoa.

Sekitar dua jam kami berada di rumah shahibul musibah, kami pun minta izin untuk pamit pulang. Alhamdulillah juga hujan mulai reda meski masih rintik-rintik mengiringi perjalanan pulang kami. Lega rasanya bisa menjalin ukhuwah ke shahibul musibah. Semoga mereka berkenan dan terhibur atas kunjungan kami.

Pulang dari Takziah

Kembali berangkat perjalanan pulang dari pukul 14.30—21.00 WIB. Perjalanan pulang ternyata lebih lama daripada berangkatnya. Banyak rintangan yang terjadi. Adanya kepadatan pasca pertandingan road race hingga jalanan macet. Hujan yang mengiringi membuat mobil berjalan pelan-pelan takut terperosok ke lubang di jalanan karena tergenang udara.

Baca juga: sebuah-titik-balik/

Adanya pembangunan jembatan dan jalan yang rusak membuat arus kendaraan dibagi bergantian untuk melaju kendaraan. Plus adanya dump truck yang tergelincir ke jurang membuat rangkaian kemacetan bertambah panjang dan waktu perjalanan pulang lebih lama. Untuk bisa mengeksekusi truk yang tergelincir tentu butuh didatangkan alat berat yang tentunya menambah perjalanan terkendala.

Meski demikian, perjalanan tetap dinikmati tanpa berkeluh kesah. Semua agar perjalanan yang kita lakukan penuh dengan kenikmatan. Memikirkan capai, lelah, dan jemu pasti ada. Namun, slowly saja dan tetap happy agar tidak penat dalam menikmati perjalanan pulang.

Mendapat Kabar Gembira

Telepon berdering. Untung pas terlihat panggilan masuk. Ternyata dari anak bungsuku yang baru menikah enam bulan lalu. Video call Anakku menyampaikan kabar gembira bahwa istrinya telah positif hamil. Masyaallah, bahagia rasa hati ini mendengarnya. Penantian untuk mempunyai keturunan, alhamdulillah dikabulkan oleh Allah Swt.

Semoga Allah senantiasa melindungi bayi dan ibunya agar selalu sehat dan tumbuh dengan baik menjadi generasi yang tangguh dan taat syariat Islam. Ya Rabb , berikanlah kekuatan untuk menantuku, sehatkan dan mudahkan dalam menjalani masa kehamilannya hingga melahirkan. Semoga diberikan pula keselamatan dan kesehatan yang prima. Anaknya tumbuh menjadi generasi yang saleh, penyejuk hati kedua orang tuanya, dan kami keluarga besarnya, aamiin.

Selain itu, seorang calon ibu mesti membaca doa sbb.: Allahummah fazh waladii maa daama fii bathnii. Wasyfihi ma'ii. Anta asy-syaafii laa syifaa 'an illaa syifaa 'uka syifaa 'an laa yughaadiru saqama.

Artinya, "Ya Allah, semoga Engkau lindungi bayiku ini selama ada dalam kandunganku. Berikanlah kesehatan kepadanya bersamaku. Sesungguhnya Engkaulah Maha Penyembuh. Tidak ada kesehatan selain kesehatan yang Engkau berikan, kesehatan yang tidak diakhiri dengan penyakit lain."

Masyaallah, perjalanan takziah yang berbuah kebahagiaan. Semoga Allah Swt. senantiasa mencurahkan karunia, rahmat, dan rida-Nya. Indahnya perjalanan ini saat kita bisa menyikapi dengan sepenuh hati dan berserah diri hanya kepada Allah Swt.

Saat salat Magrib pun kami alhamdulillah bisa singgah menjalin silaturahmi dengan keponakanku. Bisa istirahat dan salat Magrib dan berbincang riang melepas rindu. Selayaknya kehidupan kita pun harus menjalankan dengan lega dan senang hati dengan tetap taat terhadap aturan-Nya. Apa pun yang kita lakukan dengan senang hati akan membuahkan rasa bahagia.
Wallahualam bissawab.[]

Serang Banten, 14 Oktober 2024

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Dewi Kusuma Pancawati Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Sebuah Titik Balik
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram