Solusi Islam terhadap Pengangguran

solusi terhadap pengangguran

Angka pengangguran di Indonesia meningkat sejalan dengan kecenderungan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melonjak.

Oleh. Pipiet Dianika
(Kontributor NarasiLiterasi.Id)

NarasiLiterasi.Id-Angka pengangguran di Indonesia meningkat sejalan dengan kecenderungan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melonjak. Berdasarkan laporan World Economic Outlook: A Critical  Juncture Amid Policy Shift, Dana Moneter Internasional (IMF) pada April 2025 memprediksi tingkat pengangguran Indonesia pada 2025 akan mencapai 5%. Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 4,9%.

Data tersebut menempatkan Indonesia pada urutan pertama negara AEAN yang paling tinggi tingkat penganggurannya setelah Filipina 4,5%, diikuti Malaysia 3,2%, Singapura 3%, Vietnam 2%, dan Thailand 1%. IMF memproyeksikan tingkat pengangguran di Indonesia masih akan naik. Kenaikan ini imbas perlambatan ekonomi secara global akibat perang tarif dagang yang tinggi (Kompas.com-30-4-2025).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 7.465.509 pengangguran di Indonesia per Agustus 2024. Sangat miris, data pengangguran yang diperkuat dengan fakta badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak dianggap sebagai hal serius bagi pemerintah. Sedangkan kenyataan di lapangan jumlah sarjana yang menganggur makin meningkat karena ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja, kurangnya pengalaman kerja, dan jumlah pencari kerja yang lebih banyak daripada lowongan kerja yang tersedia. Akibatnya, banyak sarjana yang akhirnya terpaksa lari ke sektor informal sebagai pembantu rumah tangga, sopir, tukang, pedagang, dll.

Untuk menekan jumlah pengangguran, pemerintah Indonesia gencar mengadakan pelatihan vokasi. Namun demikian, solusi pemerintah tidak mampu menyelesaikan masalah pengangguran. Tidak bisa dimungkiri, skill pencari kerja memang menjadi faktor penyebab terjadinya pengangguran, tetapi hal tersebut hanyalah masalah yang bersifat personal.

Akar Masalah Pengangguran

Sejatinya penerapan sistem ekonomi kapitalisme itulah yang menjadi akar masalah maraknya pengangguran. Kapitalisme tidak mampu menyediakan kesempatan kerja yang layak dan merata bagi seluruh rakyat. Sistem kapitalisme memberi kebebasan kepemilikan sumber daya alam kepada swasta sehingga negara tidak menjadi pengendali industrialisasi yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat. Sistem kapitalisme menyerahkan seluruh urusan umat kepada swasta, termasuk lapangan pekerjaan.

Walhasil, kebijakan untuk menyerap tenaga kerja fokus pada pertumbuhan satu perusahaan, bukan individu rakyat. Pemerintah hanya fokus menggelontorkan dana kepada perusahaan besar ketimbang menggelontorkan dana untuk rakyat yang butuh bantuan modal usaha. Dengan adanya persaingan bebas, perusahaan yang memiliki modal besar akan mencaplok perusahaan kecil sehingga dunia usaha hanya dikuasai oleh segelintir orang. Pengusaha kecil akan tersingkir dan gulung tikar yang pada akhirnya akan mengantre menjadi pekerja.

Dari sini jelaslah bahwa yang menyebabkan kesenjangan yang makin parah antara jumlah pencari kerja dan tersedianya lowongan kerja adalah sistem ekonomi kapitalisme. Sistem ini tidak menjadikan negara sebagai pihak sentral dalam terpenuhinya  kebutuhan rakyatnya.

Solusi Islam

Berbeda dengan kapitalisme, sistem ekonomi Islam terbukti mampu menyejahterakan seluruh warganya hingga berabad-abad lamanya. Dalam Islam, pemimpin itu hakikatnya pengurus dan pelayan rakyat. Ini sebagaimana sabda Nabi saw., "Pemimpin (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang ia urus." (HR. Al-Bukhari).

Islam mewajibkan negara menyediakan lapangan kerja yang memadai sebagai salah satu mekanisme untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam sistem Islam, kekayaan alam dipandang sebagai milik umum seluruh rakyat. Negara wajib mengelola dan hasilnya diberikan kepada rakyat demi memenuhi hajat hidup mereka. Negara dilarang menyerahkan pengelolaannya kepada individu ataupun swasta. Kemandirian negara dalam mengelola sendiri sumber daya alamaanya akan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi setiap warganya.

Baca juga: Pengangguran Massal Menghantui Generasi, Islam Solusinya

Negara juga dapat mengembangkan berbagai macam lapangan kerja pada sektor riil di bidang pertanian, kehutanan, kelautan, dan pertambangan. Sehingga akan mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai bagi rakyat. Negara dilarang melirik sektor nonriil karena hal tersebut haram dalam Islam. Selain itu, menyebabkan beredarnya uang hanya di antara orang kaya serta menyebabkan ekonomi labil.

Yang tidak kalah penting, penerapan syariat Islam secara kaffah oleh negara akan menciptakan iklim investasi dan usaha yang sehat dan bertumbuh. Dengan begitu, pengangguran tidak akan mendapatkan tempat di dalam sistem Islam. Semua itu hanya bisa terwujud dengan meninggalkan sistem kapitalisme. Setelah itu bersegera menerapkan sistem Islam, sistem yang bersumber dari Zat Yang Maha Benar, yakni Allah Taala. Wallahualam bissawab.

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Pipiet Dianika Kontributor NarasiLiterasi.Id
Previous
Islam: Sistem dan Harapan Kemandirian Energi
Next
Tugu Biawak Viral Mendadak
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram