Bangkit dari Hidup yang Mengimpit

Bangkit dari Hidup yang Mengimpit

Nikmatilah hidup ini, jangan dibuat sulit. Hadapi beban hidup yang mengimpit. Jika kita tidak bisa mengubah nasib hari ini, bukan berarti kita telah gagal dalam menjalani hidup. Namun, sesungguhnya kita sedang diuji apakah kita bisa melewati berbagai rintangan, asalkan jangan terjebak di dalamnya.

Oleh. Mahyra Senja
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Dalam hidup ini, beban hidup yang mengimpit sering jadi polemik. Apakah kita harus terpuruk dengan keadaan atau bangkit untuk mengejar harapan? Ada baiknya kita menentukan skala prioritas dalam hidup ini. Hidup dengan kesederhanaan agar ringan beban kehidupan. Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya bisa mengeluh dengan keadaan dan mudah putus asa.

Dalam hidup, seseorang pasti punya prioritas. Terkadang apa yang ingin kita prioritaskan menjadi dilema ketika kita tidak mampu secara ekonomi. Sebuah pilihan akan terasa sulit ketika kita tak memahami, apakah keputusan hidup kita itu yang terbaik. Segala hal yang terjadi di luar nalar kita akan sulit dikendalikan. Salah satunya masalah ekonomi. Semua orang yang merasakan kesulitan ekonomi hanya bisa pasrah pada nasib.

Ringankan Keadaan Hidup yang Mengimpit

Keresahan karena masalah tersebut bisa menjadi tingkat stres yang akan membuat hidup seseorang tambah berat. Beban hidup yang mengimpit menjadikan kita futur dan jauh dari rasa syukur. Manusia boleh berencana, tetapi Allah juga yang menentukan nasib seseorang. Justru, dengan beban yang mengimpit itu seharusnya kita bangkit, bukan malah menyerah dan kalah oleh keadaan. Jika ingin mengubah nasib maka kita harus berjuang untuk meraihnya.

Bila kita tidak mau dibebani oleh keadaan maka kita harus berpikir bagaimana caranya agar meringankan keadaan. Hal ini tentu akan lumrah terjadi. Namun, bagaimana jika kita berusaha membangun kolam rezeki dengan cara memelesatkan diri menjadi seorang pembelajar yang meng-upgrade kemampuannya untuk mendapatkan ilmu? Suatu saat, apakah kolam itu akan menarik semua rezeki? Apakah juga keputusan dan rasa nekat itu bisa kita miliki sehingga rasa insecure di dalam diri juga hilang?

Kita dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung proses belajar, tetapi terkadang semua itu melemahkan kegigihan kita. Awalnya sebuah keputusan akan terasa sulit, bahkan jika keputusan kita dapat membuat kita jadi orang yang kehilangan senyum. Hidup kita jadi stres, tidak bahagia, dan selalu memikirkan uang. Padahal Allah Swt. telah menjanjikan di dalam Al-Qur’an bahwa semua hal yang terjadi atas kehendak-Nya. Di balik kesulitan pasti akan datang kemudahan. Apakah kita akan yakin dapat melewati berbagai rintangan dengan mudah atau kita terjerat dalam keraguan?

Hadapi Beban Hidup yang Mengimpit

Kita adalah manusia yang selalu memikirkan hal-hal yang rumit, padahal semuanya mudah jika kita menganggapnya mudah. Tidak ada masalah tanpa solusi dan tidak ada perjuangan yang mudah tanpa hasil yang manis. Kita adalah manusia yang harus memahami apa yang kita pikirkan dan tindakan apa yang akan kita ambil. Bila kita terdesak oleh keraguan di dalam diri secara terus-menerus, kita akan menjadi manusia yang pesimis dan jauh dari kata sukses.

Nikmatilah hidup ini, jangan dibuat sulit. Hadapi beban hidup yang mengimpit. Jika kita tidak bisa mengubah nasib hari ini, bukan berarti kita telah gagal dalam menjalani hidup. Namun, sesungguhnya kita sedang diuji apakah kita bisa melewati berbagai rintangan, asalkan jangan terjebak di dalamnya. Sulitnya ekonomi pada saat ini bisa jadi adalah teguran Allah secara halus pada kita. Apakah kita kurang bersyukur atas karunia Allah sehingga kita selalu mengeluh? Lantas apakah kondisi ini dikarenakan kita tidak menyertakan Allah dalam setiap keputusan hidup yang kita ambil?

Baca juga Takdir-Mu Terbaik Untukku

Ikhlaslah

Jalani hidup ini dengan ikhlas. Kegagalan atau keberhasilan dalam hidup ini tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita mau berusaha atau terlena yang membuat kita menyesal pada akhirnya. Belum ada kata terlambat untuk menyadarinya. Bila nasi sudah menjadi bubur, nikmati saja prosesnya. Jangan sampai menjadi masalah yang membuat diri kita stres berkepanjangan.

Hidup adalah perjuangan. Jangan berhenti untuk menikmati indahnya perjuangan. Meskipun terkadang ada suka dan duka mengiringi. Tidak ada hal yang mustahil dalam hidup ini, kita pasti bisa menghadapinya. Maka, jangan lelah untuk berjuang.

Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 286 Allah Swt. berfirman, “Allah tidak membebani seseorang kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) 'Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir'.”

Banyak manusia yang merasa cemas akan beban hidup yang dipikulnya. Mereka khawatir akan merasa sulit dan tidak sanggup menghadapi ujian yang berat. Salah satunya masalah beban ekonomi. Dalam ayat tersebut Allah menanggapi bahwa tiap ujian yang diberikan tidak akan melampaui kesanggupan manusia. Jadi, meski apa yang kita hadapi begitu berat, kita pasti bisa melaluinya. Kita harus percaya bahwa kita mampu dan jangan pernah ragu atau mundur satu langkah pun karena kita harus tetap optimis terhadap apa yang sedang kita perjuangkan.

Di Balik Kesulitan, Pasti Ada Kemudahan

Kesulitan hidup yang kita rasakan tidak akan berlangsung selamanya dalam situasi yang sulit. Pasti akan ada kemudahan yang menyertainya. Kita harus percaya akan pertolongan Allah, apalagi bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu. Jangan ragu bahwa Allah pasti akan menolong setiap hamba-Nya yang berjuang untuk meraih ilmu.

Dalam laman akurat.co terdapat ayat-ayat penyemangat di dalam Al-Qur’an. Ada surat Al-Insyirah, juga ada pada surat At-Taubah ayat 40. Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah pasti akan menolong hamba-Nya meski dalam situasi yang sulit. Bila hari ini kita bersedih karena keadaan, jangan sampai membuat kita berputus asa dan merasa tidak mempunyai harapan. Saat hati kita sedang lemah dan rapuh, kita akan mudah terombang-ambing dalam stres. Hal ini tentunya akan berpengaruh buruk pada mental kita.

Dalam surah Al-Imran ayat 139 Allah Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu orang beriman.”

Saudaraku, jika kita sedang berada dalam pikiran yang buruk, jangan biarkan dirimu larut dalam emosi negatif sehingga kamu merasa putus asa. Segera alihkan pada hal-hal yang bermanfaat. Jadikan kekurangan sebagai pemicu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sibukkan pikiranmu pada hal lain yang membuat kamu lupa dari pikiran buruk dan hanya mengingat Allah.

Khatimah

Hidup ini bukan hanya tentang memikirkan agar kita jadi orang yang sukses dan kaya sebab orang kaya banyak yang lahir dari kemiskinan. Kegigihan untuk berjuang yang membuat mereka bisa sukses serta doa yang dipanjatkan di sepertiga malam. Bila Allah sudah berkehendak kamu sukses, kesuksesan akan mengikutimu. Namun bila tidak, maka kesuksesan akan menjauhimu.

Jangan berhenti untuk berusaha yang terbaik. Ubah mindset yang negatif jadi lebih positif dengan meyakini bahwa proses hidup yang kita jalani adalah bagian dari perjuangan. Tempuh setiap perjuangan dengan hati yang ikhlas dan bahagia. Apa yang dijalani dengan bahagia akan memberikan dampak besar pada kesehatan mental kita.

Jangan menganggap bahwa kesulitan akan membuat kita berhenti, tetapi kita bisa menerobos segala rintangan itu. Asal kita yakin tidak ada hal yang tidak bisa diubah karena Allah akan menolong hamba yang mau mengubah nasibnya. Semoga kita bisa menjadi manusia yang punya mindset positif dan semangat dalam menjalani setiap kesulitan hidup ini.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Mahyra Senja Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Nasib Tragis Anak-Anak Gaza
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
novianti
novianti
6 hours ago

Sulit atau mudah tergantung mind set. Dengan pandangan keimanan, seseorang jadi bsai lebih kuat dalam menghadapi beban hidup. Barokalohu fiik atas tulisannya, mba.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram