Topan Yagi di Myanmar Picu Banjir Parah

Topan Yagi di Myanmar Picu Banjir Parah

Topan Yagi merupakan siklon tropis yang mematikan dan sangat merusak. Yang sangat berdampak pada Asia Tenggara dan Cina Selatan pada awal September 2024.

Oleh. Sri Haryati
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Baru-baru ini topan Yagi telah menerjang Myanmar, yang mengakibatkan banjir parah. Banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh topan Yagi telah menyebabkan banyak desa dan area pemukiman warga terendam. Salah satu daerah terparah dilanda banjir terjadi di ibu kota Naypyidaw.

Menurut pihak berwenang, lebih dari 230.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Korban meninggal dan hilang yang belum ditemukan pun lebih dari puluhan orang. Topan Yagi merupakan badai terkuat di Asia, yang telah menghantam beberapa negara lain seperti Vietnam, Pulau Hainan di Tiongkok dan Filipina. (liputan6.com, 14-09-2024)

Kabar terkini, kerusakan parah akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan sisa-sisa topan Yagi, telah menewaskan sedikitnya 226 orang dan 77 orang hilang dan belum ditemukan. Selain itu, sebanyak 2.116 rumah, 1.040 sekolah, dan sejumlah besar bangunan pemerintah, dan stasiun pemancar (BTS) di Myanmar mengalami kerusakan, serta 158.000 rumah terendam banjir. (indonesian.cri.cn, 17-09-2024)

Mengenal Topan Yagi

Topan Yagi merupakan siklon tropis yang mematikan dan sangat merusak, yang sangat berdampak pada Asia Tenggara dan Cina Selatan pada awal September 2024. Nama topan Yagi berasal dari Jepang, yang berarti kambing dan konstelasi kapricornus, yakni makhluk mitos setengah kambing dan ikan.

Topan Yagi memiliki kecepatan angin maksimum 234 km per jam di dekat pusatnya. Menjadi badai terparah yang terjadi di cekungan Pasifik tahun ini.

Para ilmuwan meyakini perubahan iklim memiliki peran dalam meningkatkan intensitas badai seperti topan Yagi. Terutama karena air laut yang lebih hangat memberikan lebih banyak energi untuk memicu badai dan menyebabkan kecepatan angin meningkat, serta curah hujan yang lebih deras.

Rakyat Myanmar Kian Menderita Akibat Topan Yagi

Sebagian besar rakyat Myanmar telah mengalami penderitaan akibat perang saudara yang terjadi selama hampir 4 tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Perang saudara di Myanmar merupakan konflik yang terjadi setelah junta militer pimpinan Min Aung Hlaing mengkudeta pemerintahan terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Kudeta yang terjadi pada Februari 2021, telah memicu reaksi keras dari beberapa milisi etnis, seperti Kachin dan Arakan. Mereka mulai melancarkan perlawanan terhadap rezim junta pimpinan Min Aung Hlaing yang dianggap tidak demokratis.

Perang saudara tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 2,6 juta orang mengungsi. Selain itu, UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) atau Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, melaporkan sekitar 18,6 juta orang diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Penderitaan rakyat Myanmar kian bertambah, setelah beberapa tahun hidup dalam ketakutan akibat konflik perang saudara yang tak berkesudahan. Kini, ditambah lagi dengan banjir parah akibat topan Yagi yang melanda negara itu. Seolah sudah jatuh tertimpa tangga, hidup dalam ketakutan, kehilangan harta benda, saudara, berpindah-pindah tempat, bahkan sampai kehilangan nyawa.

Pentingnya Mitigasi Bencana

Upaya mitigasi bencana merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap negara untuk melindungi keselamatan rakyatnya. Mulai dari pencegahan sebelum bencana sampai penanganan setelah bencana terjadi.

Hal-hal yang harus dilakukan negara dalam mitigasi bencana, di antaranya:

  1. Menyediakan informasi dan peta wilayah rawan bencana kepada masyarakat.
  2. Meningkatkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang apa yang perlu dilakukan serta dihindari saat terjadi bencana. Dengan adanya mitigasi bencana, diharapkan dapat meminimalisasi risiko bencana.

Namun, hal di atas sepertinya sulit dilakukan. Mengingat pemerintah Myanmar mengalami konflik perang saudara yang tak berkesudahan. Akibatnya, topan Yagi yang menghantam pun tak bisa diprediksi sebelumnya.

Meski demikian, pemerintah Myanmar tetap berusaha untuk menangani dampak banjir yang diakibatkan topan Yagi. Pemimpin junta Myanmar Jendral Min Aung Hlaing dan pejabat Burma lainnya, telah mengunjungi dan memeriksa serta mengupayakan penyelamatan dan bantuan ke daerah-daerah yang dilanda banjir besar.

Pemerintah Myanmar telah mendirikan penampungan untuk melakukan penyelamatan dan rekonstruksi di daerah bencana. Junta militer telah mendirikan sebanyak 438 penampungan di seluruh Myanmar, membantu lebih dari 40 ribu rumah tangga dan lebih dari 160 ribu orang.

Baca : Topan Yagi Picu Banjir Myanmar

Mitigasi dalam Islam

Dalam Islam mitigasi bencana alam merupakan kewajiban negara sebagai wujud realisasi sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertangggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari)

Negara Islam atau Khilafah akan sungguh-sungguh melakukan mitigasi, sehingga akan meminimalisasi risiko akibat banjir. Dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada, meski memerlukan biaya yang besar demi segera terselesaikannya bencana banjir. Hal ini mudah dilakukan, karena negara memiliki sumber pemasukan yang beragam dan besar. Yang diperoleh dari pendapatan fai dan kharaj serta dari harta kepemilikan umum.

Di dalam baitulmal terdapat pos khusus untuk bencana alam. Di dalam kitab Al-Amwal fi Daulah al-Khilafah, Syekh Abdul Qadim Zallum menjelaskan bahwa pada bagian belanja negara terdapat Seksi Urusan Darurat/Bencana Alam (Ath-Thawwari). Seksi ini memberikan bantuan kepada kaum muslim ketika mereka terkena bencana.

Mitigasi bencana dalam Islam dilakukan sebelum dan sesudah bencana. Negara Islam atau Khilafah akan mengatasinya dengan berbagai kebijakan yang cepat dan efektif.

Semisal mitigasi dalam bencana banjir. Apabila banjir disebabkan keterbatasan daya tampung tanah terhadap air, baik akibat curah hujan yang besar, rob, gletser, dan lainnya. Maka, negara atau Khilafah akan membangun bendungan-bendungan dengan berbagai tipe, yakni yang mampu menampung air dari aliran sungai, curah hujan, dan untuk irigasi.

Mitigasi sesudah bencana yang dilakukan Khilafah dalam bencana banjir sebagaimana topan Yagi di antaranya:

Pertama, menyediakan logistik seperti tenda, makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, selimut, toilet umum, dan semua kebutuhan yang diperlukan korban bencana.

Kedua, menyediakan tenaga medis di tempat-tempat penampungan, untuk memastikan kesehatan para korban yang terdampak.

Ketiga, selain itu Khalifah akan mengirimkan alim ulama untuk memberikan tausiah, agar para korban tetap sabar, tabah, dan tawakal kepada Allah Swt. dengan tujuan untuk menguatkan keimanan mereka dan mengingatkan para korban untuk mengambil pelajaran dari musibah yang menimpa mereka.

Khatimah

Sejatinya, musibah terjadi atas izin Allah Swt. Hal ini sesuai ayat 11 surah At-Taghabun yang artinya, “Tidak ada satu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Wallahualam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Sri Haryati Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Ada Apa di Balik Utak-atik Anggaran Pendidikan?
Next
Maraknya Pornografi: Buah Sistem Sekuler yang Kebablasan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca: Topan Yagi di Myanmar Picu Banjir Parah […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram