Badai Makin Dahsyat, Ada Apa?

badai makin dahsyat, ada apa

Kekuatan badai makin dahsyat karena perubahan iklim yang cukup ekstrem di bumi akibat aktivitas manusia dalam mengeksplorasi bumi.

Oleh. Arum Indah
(Tim Penulis Inti Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Badai atau angin kencang yang disertai cuaca buruk tengah mengintai beberapa wilayah Amerika. Angin kencang itu telah memorak-porandakan beberapa kota dalam waktu yang berdekatan. Angin kencang yang kemudian dikenal dengan sebutan Badai Milton dan Helena itu datang dengan kekuatan yang sangat besar dan digadang-gadang menjadi yang paling kuat dan dahsyat dalam beberapa tahun ini. Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menilai intensitas kekuatan dan kecepatan angin telah mendekati rekor paling mengerikan serta tercatat yang paling hebat di cekungan Atlantik.

Gambar yang diperoleh dari citra satelit NOAA menunjukkan kekuatan dan perubahan dari angin kencang ini. Kekuatannya meningkat makin cepat dan mengerikan. Beberapa peneliti mulai mengungkapkan penyebab kekuatan badai yang makin dahsyat.

Badai Milton dan Badai Helene

Badai Milton yang menerjang Florida pada Rabu, 6 Oktober silam disebut-sebut sebagai ‘angin monster’ yang kekuatannya telah menghancurkan dan meluluhlantakkan lingkungan dengan sangat cepat. Dalam waktu satu hari, Milton yang awalnya hanya berstatus siklon tropis biasa berubah menjadi badai kategori 5 yang memiliki kecepatan angin dari 165 mph hingga 174 mph. Beberapa tahun belakangan, amukan Milton menjadi makin mengerikan dan mematikan. Hantaman Milton kembali menyapa bumi setelah hilang sejak tahun 1921 lalu. Milton juga menjadi salah satu dari bencana yang berakselerasi sangat cepat dengan kekuatan angin yang sangat kencang dan tinggi.

Adapun Helene yang juga menghantam Amerika pada Kamis, 26 September juga merupakan badai yang paling berbahaya dan mematikan di AS. Amukan Helene setidaknya bisa menewaskan lebih dari 200 orang. Bahkan Helene ini dijuluki ‘angin neraka’. Helene telah menyebabkan banjir parah di beberapa wilayah Amerika dan berakibat pada pemadaman listrik dan sulitnya pasokan air bersih. Helene telah merenggut 1.392 nyawa sejak tahun 2005 lalu.

Milton dan Helene harusnya tidak hadir dalam rentang waktu yang berdekatan, tetapi krisis iklim yang sangat parah diduga menjadi pemantik kehadiran dua angin kencang ini dalam kurun waktu yang tak lebih dari satu bulan.

Makin Dahsyat karena Perubahan Iklim

Para peneliti yang tergabung dalam World Weather Attribution Group telah melakukan analisis dan mengungkapkan bahwa kekuatan badai yang makin dahsyat karena perubahan iklim yang cukup ekstrem di bumi. Krisis iklim ini telah memicu peningkatan curah hujan hingga 10 persen dan juga mengubah kecepatan angin lebih kencang 11 persen. Akibatnya, kekuatan angin pun meningkat hingga menembus 21 km/jam. (cnnindonesia.com, 13-10-2024)

Baca: Setelah Badai Milton, Terbitlah Badai Penipuan

Ben Clarke yang merupakan seorang peneliti iklim dari Imperial College London menyatakan bahwa perubahan iklim di bumi akan mengakibatkan kekuatan angin yang sangat dahsyat akan terjadi 2,5 kali lebih sering. Dahulu, angin kencang ini diprediksi hanya terjadi tiap 130 tahun sekali, tetapi saat ini justru menjadi 53 tahun sekali. Jika tidak ada perubahan suhu di bumi, kekuatan angin diprediksi akan terus meningkat dan makin berbahaya. Lebih menyeramkan lagi, angin kencang yang sangat dahsyat akan lebih sering muncul dalam rentang waktu yang berdekatan.

Aktivitas Manusia Memicu Krisis Iklim

Pembakaran bahan bakar fosil dalam aktivitas industri manusia ditengarai menjadi salah satu sebab peningkatan suhu permukaan bumi. Sejauh ini, suhu bumi telah meningkat dua derajat Celsius. Panasnya permukaan bumi telah memicu naiknya suhu permukaan laut hingga 400-800 kali lipat. Kondisi ini membuat angin mendapat kekuatan dari lautan yang memanas dan atmosfer bumi yang menghangat. Kekuatan angin meningkat dan berubah lebih kencang dan lebih dahsyat. Kuatnya pusaran angin juga akan memicu kelembapan ekstra dan akan mengakibatkan curah hujan yang cukup deras.

Selain itu, atmosfer yang menyelimuti bumi hanya mampu menyerap 1 persen suhu panas bumi, selebihnya panas akan terserap oleh lautan. Panas yang terserap akan berpengaruh pada peningkatan panas di permukaan air laut, gelombang panas yang mematikan, serta angin topan yang kuat dan kencang. Para ilmuwan sepakat bahwa pemanasan global membuat kekuatan angin makin kuat, makin cepat, dan makin basah. Mereka juga memperkirakan bahwa kekuatan angin akan mencapai 29 persen lebih kuat daripada yang terjadi dalam rentang waktu 1971 sampai 1990.

Fenomena Badai

Penyebab badai yang paling umum adalah tingginya suhu permukaan laut dan perubahan atmosfer di bumi. Permukaan air laut yang bersuhu tinggi akan sangat kontras dengan suhu di dalam laut. Permukaan air laut akan berpengaruh pada perubahan atmosfer bumi. Perubahan ini pun memicu munculnya petir dan angin kencang. Angin kencang ini berpusar dan bergerak mengelilingi suatu titik pusat. Saat kondisi ini berlangsung, tekanan udara berada pada titik rendah disertai kekuatan angin yang bisa menembus 250 km/jam. Sentral badai di bumi terdapat di titik Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, dan Samudra Hindia.

Badai merupakan fenomena alam yang memang sangat mungkin terjadi, tetapi perubahan iklim dan suhu di bumi tentu sangat mempengaruhi kekuatan dan intensitas kemunculannya. Dalam kasus yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini, pemicu utamanya ialah pemanasan global yang makin parah. Kekuatan angin yang makin dahsyat dan mengerikan ini harusnya menjadi pelajaran bagi umat manusia. Manusia telah lalai dan serakah merusak keseimbangan alam dengan tangannya.

Pembawa Kabar Gembira dan Peringatan

Pada dasarnya, badai atau angin kencang yang terjadi merupakan salah satu tanda kebesaran dan kekuatan Allah. Dari angin, harusnya manusia belajar betapa hebat Allah mengatur pergerakan dan kekuatan angin. Semua telah ditetapkan Allah sesuai dengan kadarnya. Melalui angin juga, Allah menyampaikan kabar gembira untuk manusia Sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Rum ayat 46yang artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia mengirimkan angin sebagai pembawa kabar gembira untukmu.” Angin juga bisa mendorong mendung ke wilayah yang dikehendaki Allah agar turun hujan. Lewat angin, keseimbangan hidup manusia tercapai.

Akan tetapi, ada kalanya angin justru menjadi azab dan peringatan bagi umat manusia. Allah berfirman dalam surah Az-Zariyat ayat 41: “Dan juga pada kisah ‘Ad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan.” Surah ini mengisahkan tentang binasanya kaum ‘Ad karena keingkaran mereka terhadap perintah Allah. Allah mendatangkan kepada mereka angin yang sangat menakutkan dan mengerikan. Kaum ‘Ad bahkan habis tak tersisa dan luluh lantak karena kuatnya angin yang diturunkan Allah Swt.

Pelajaran dari Badai

Badai yang terjadi akhir-akhir ini di bumi harusnya menjadi peringatan bagi manusia. Apalagi berbagai penelitian memang menunjukkan bahwa angin kencang ini terjadi akibat ulah tangan manusia yang terus bereksplorasi hingga terjadi pemanasan global. Aktivitas manusia telah merusak segala keseimbangan yang terjadi di bumi ini.

Dari badai yang terjadi, manusia harusnya mewawas diri, merenungi segala perbuatan yang telah dilakukan, dan menyadari mengapa alam pun enggan lagi untuk bersahabat dengan manusia. Manusia juga harus menyadari bahwa keserakahan mereka untuk mengeksploitasi bumi sungguh telah menyebabkan timbulnya berbagai bencana di muka bumi. Mulai dari banjir, longsor, hingga angin topan. Lebih dari itu, manusia haruslah melakukan perbaikan agar tidak memicu kerusakan alam yang lebih parah dan bencana yang lebih dahsyat.

Khatimah

Kekuatan angin yang makin kuat dan dahsyat adalah akibat dari pemanasan global yang terjadi di permukaan bumi. Pemanasan global itu sendiri terjadi karena aktivitas manusia yang terus mengeksplorasi bumi. Akibat keserakahan manusia, bumi pun tengah berada pada ambang kerusakan. Sudah saatnya manusia mengambil langkah  konkret untuk menghentikan segala hal yang berdampak buruk bagi bumi sebelum bencana yang terjadi makin dahsyat dan makin mengerikan.

Wallahu a’lam bishowaab []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Arum Indah Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Industri Manufaktur Indonesia Anjlok di Titik Terendah
Next
Awan Mendung di Kota Bandung
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
novianti
novianti
29 days ago

Iklim akhir-akhir ini sangat panas. Kondisi ini seharusnya sudah cukup mengingatkan kita bahwa konsep kapitalisme benar-benar membawa kerusakan pada semua sisi. Kehidupan manusia dibuat babak belur tanpa ampun. Banyak yang menderita dan harus mati pelan-pelan.

trackback

[…] Baca juga: Badai Makin Dahsyat, Ada Apa? […]

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram