Hidup Sebagai Perjuangan, Bukan Penderitaan

“Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan perjuangan. Dan itu yang akan membuat sebuah rumah Indah.”


Oleh: Ana Putri Belia Sembiring

Judul Buku : Ibuk,
Penulis : Iwan Setyawan
Jenis buku : Fiksi
Tahun Terbit : 2012
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 293
ISBN : 978-602-03-2998-7

NarasiPost.com - “Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat.”

“Hidup adalah perjalanan untuk membangun rumah untuk hati. Mencari penutup lubang-lubang kekecewaan, penderitaan, ketidakpastian, dan keraguan. Akan penuh dengan perjuangan. Dan itu yang akan membuat sebuah rumah Indah.”

“Itulah hidup, Yek, memang mesti dijalani dengan kuat, tabah. Dengan perjuangan. Rasa enak itu baru terasa setelah kita melalui perjuangan itu.”

Bayek, anak lelaki Ibuk satu-satunya telah mengubah banyak warna hidup mereka sekeluarga menjadi lebih berwarna. Warna suram yang seringkali membayangi Ibuk ketika mendidik anaknya sedari kecil hingga dewasa membuat Ibuk selalu bertekad untuk mengusahakan pendidikan bagi kelima anaknya; Isa, Nani, Bayek, Rini, dan Mira. Kerja keras Ibuk dan Bapak pada akhirnya menghadirkan Pelangi yang mereka nanti selama ini. Sebuah Kehidupan yang jauh lebih baik dibanding dulu.

Ibuk, novel karya penulis national best seller Iwan Setyawan. Berkisah tentang sebuah pesta kehidupan yang dipimpin oleh seorang perempuan sederhana yang perkasa. Tentang sosok perempuan bening dan hijau seperti pepohonan yang menutupi kegersangan, yang memberi napas bagi kehidupan.

Buku ini mengangkat kehidupan sehari-hari. Pembaca akan mudah akrab dengan alur cerita karena bahasa yang dipakai sangat easy reading (ringan untuk dibaca). Buku ini layak dibaca oleh siapa saja, terutama remaja. Karena penulisnya mengisahkan kisah hidupnya sendiri di buku ini, meski lewat fiksi, semangat dan motivasinya benar-benar tersampaikan secara jelas kepada pembaca.

Penulis juga memiliki pengalaman yang luar biasa, dari anak seorang kenek angkot bisa menjadi direktur perusahaan besar di Amerika Serikat. Bintang lima untuk buku ini.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Mereformasikan Diri Dengan Tauhid
Next
The Subtle Art of Not Giving a Fuck
bubblemenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram