Hijrah Mengobati Hati

Sebagai seorang muslimah harus kuat dan senantiasa hanya bergantung pada pertolongan Allah. Jika sebagai seorang istri dizalimi pasangan sendiri bisa jadi itu adalah cara Allah agar kita jangan pernah meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu berdakwah dan bersyukur atas setiap keadaan. Baik keadaan senang, maupun cukup, bahkan keadaan susah sekalipun jangan pernah meninggalkan Allah.

Oleh. Desi Wulan Sari
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Kala gejolak hati sedang meronta, menandakan bahwa ada perasaan yang tidak tenang dalam diri seseorang. Terkadang keimanan berada pada titik tertinggi, semua ingin diraih menggapai rida ilahi. Namun, tatkala godaan menguasai, terkadang hawa nafsu tak mampu mengontrol dan membawa nikmat iman ini ke lubuk hati terdalam.

Sebagai seorang muslim tentuya telah mengetahui bahwa tujuan hidupnya adalah untuk melanjutkan kehidupan Islam. Hal ini berlaku bagi muslim dan muslimah yang memiliki kewajiban untuk berdakwah sepanjang hidupnya. Saling menasihati dan bersabar adalah ciri seorang muslim dalam urusan dakwahnya bagi kemaslahatan umat.

Namun, perasaan hati, kondisi, dan situasi setiap kehidupan yang dialami seorang muslim berbeda-beda termasuk sahabatku tercinta. Dia adalah seorang wanita yang memiliki keluarga dengan kehidupn yang cukup. Tetapi seiring berjalannya waktu, berbagai peristiwa dan cobaan hidup yang dialaminya telah membawanya pada kekhilafan sang pasangan.

Tenggelam dalam Kekecewaan

Berawal dari pernikahnnya yang bahagia, mereka dikarunia tiga orang anak yang tumbuh dengan baik, sehat, cerdas dan terdidik. Beruntung, sekolahnya memiliki lingkungan yang baik dalam mendidik agama anak-anaknya. Kesuksesan yang dialami sahabatku karena kerja keras sang suami selama ini, mulai dari mobil, motor, perhiasan, dan memenuhi kebutuhan ekstra anak-anaknya dapat mereka penuhi. Sebagai seorang istri tentu ia hanya bisa mendoakan dan bersyukur atas setiap rezeki yang diterimanya.

Setelah 15 tahun berlalu, tiba-tiba sahabatku mengatakan bahwa ia butuh biaya tambahan sebesar 500 ribu rupiah untuk biaya pengobatan suaminya, karena ternyata sang suami terkena penyakit kelamin yang harus segera diobati. Kaget bercampur kasihan aku mendengarnya, tanpa ragu langsung aku berikan apa yang dibutuhkan sahabatku. Dan ternyata kenyataan pahit itu datang, sahabatku dikhianati rumah tangganya dengan kesenangan sesaat oleh suaminya. Godaan di luar sana tanpa adanya keimanan dapat membuat sebuah keluarga baik pun menjadi hancur karenanya.

Satu per satu harta yang dimiliki mulai dari motor, mobil, perhiasan, dan tabungan sahabatku mulai terkuras. Dan yang ada di pikirannya saat ini adalah bagaimana menyelamatkan anak-anaknya agar bisa keluar dari keluaga yang tidak memiliki ketenangan saat ini. Sahabatku tidak memiliki siapa-siapa yang dapat membantu kesulitannya kini, yang ada ia hanya bisa berpikir dan mulai instrospeksi diri mengapa cobaan ini harus terjadi pada dirinya.

Suatu saat datang beberapa orang berkulit gelap, wajah garang, badan besar ke rumah sahabatku. Ternyata mereka adalah para debt collector yang menagih utang suaminya, selidik punya selidik akhirnya ia mengetahui bahwa suaminya telah bermain curang, dan dituntut untuk mengembalikan uang yang telah digunakannya. Pantas saja, suaminya telah jarang pulang karena bersembunyi dari para penagih utang itu.

Syok, tentu saja. Sahabatku hanya bisa menangis dan merasa kecewa bahkan dikhianati oleh suami yang sangat dicintainya. Komunikasi yang awalnya terjalin dengan baik, lambat laun semakin jauh, dan anak-anaknya semakin kehilangan figur seorang ayah dalam diri mereka. Bahkan di waktu yang tidak tepat dari semua kekecewaan yang dialaminya, tiba-tiba di hadapannya datang seorang wanita yang mengaku sebagai istrinya, Astagfirullah, cobaan apa lagi yang harus ia hadapi dalam rumah tangganya.

Sahabatku tak mampu menghakimi sang suami dengan semua kekacauan ini, ternyata kelebihan materi memang bisa membuat orang gelap mata, tersesat dan membentuk pribadi yang jauh dari agama. Bahkan dirinya pun tak mampu menyalahi dirinya sendiri. Baginya, apa yang telah ia alami adalah teguran dari Allah, atau Allah ingin melihat kesabaran yang dia miliki, atau Allah ingin menaikkan derajat keimanan sahabatku. Baginya semua itu adalah takdir yang harus dijalani dengan ikhlas, menerima qada dan qadar yang Allah berikan dalam hidupnya.

Kami menatap cakrawala jingga di tepi pantai, menemani sahabat yang aku punya, mendengarkan semua keluh kesahnya, kesedihannya, kekecewaannya, kekhawatirannya apa yang akan ia hadapi di masa yang akan datang. Mantap sudah jalan perceraian adalah satu-satunya jalan terbaik yang ingin ditempuh agar ia dapat menata hidupnya kembali demi ketiga buah hatinya yang akan menjadi tanggung jawabnya kini.

Ia mengatakan padaku bahwa dalam renungannya, doanya, dan tobatnya pada Allah ia ingin hijrah seutuhnya. Gaya hidup dan kehidupan masa lalu akan ia tinggalkan. Ia ingin menjadi seorang muslimah yang baru, yang semakin dekat dengan Tuhannya. Dalam deraian sisa  air mata yang ia miliki, aku melihat kesungguhan niat yang kuat untuk perubahan yang ia inginkan.  Terkadang Allah ingin menunjukkan hamba-Nya agar kembali kepada syariat-Nya dengan cara yang drastis, atau sebenarnya sinyal-sinyal telah lama Allah berikan kepadanya. Namun, bisa jadi karena gemerlapnya harta dunia yang menghalangi, sehingga tanda-tanda itu tidak tampak di depan matanya.

Sahabatku, …

Aku bangga padamu, di saat kau jatuh, kau tidak menyerah pada keadaan. Justru dengan ujian terberat ini kau bangkit untuk memulai hidupmu yang baru. Yakinlah, Sahabatku, Allah Maha Pengampun bagi hamba-Nya yang mau bertobat.

Aku sampaikan kepadanya bahwa hijrah tidak terbatas pada siapa pun. Seperti hijrah zhahiriy yang dilakukan Rasulullah saw. berpindah tempat dari Mekkah ke Madinah menuju tempat yang lebih baik.  Dan hijrah ma’nawiyyaitu perubahan dari satu kondisi ke kondisi yang lebih baik. Menjauhkan diri dari masa lalu yang jauh dari kemaksiatan, kezaliman hingga meninggalkan Allah sebagai Rabb manusia.

Obat Terbaik dalam Kehidupan

Sahabatku, aku percaya Allah senantiasa memberikan cobaan yang sanggup dihadapi oleh hamba-Nya. Setiap takdir yang diberikan pastilah yang terbaik untukku dan untukmu juga. Karena di dalam setiap kesulitan akan ada kemudahan.

Allah Swt. berfirman dalam QS. Al Insyirah, ayat 5:

فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا

“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan”

Maka, mulailah melangkahkan kakimu kembali kepada pelukan Allah yang penuh rahmat dan kasih sayang kepada hambanya. Aku berusaha membantu menunjukkan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menjalani hijrah yang telah terpatri dalam dirinya.

Bismillah, inilah hal-hal yang harus dilakukan untuk memulai hijrahmu,

  1. Meluruskan niat hijrah hanya untuk Allah, ikhlas.
  2. Bersihkan hati, jiwa, dan raga.
  3. Yakin pada rezeki yang akan diterima tanpa rasa khawatir.
  4. Melaksanakan salat wajib tepat waktu, khusyuk, dan menambah salat sunah.
  5. Perbanyak zikir sebagai pengobat hati.
  6. Membiasakan bermuamalah sesuai syariat.
  7. Perbanyak puasa sunah meminta rida dan doa ampunan.
  8. Memilih dan mengikuti komunitas hijrah agar mendukung niat menjadi istikamah.
  9. Nikmati proses dan kesabaran.

Sahabatku, aku mencintaimu karena Allah. Susah dan senang adalah roda kehidupan yang harus dihadapi. Sebagai seorang muslimah harus kuat dan senantiasa hanya bergantung pada pertolongan Allah. Jika sebagai seorang istri dizalimi pasangan sendiri bisa jadi itu adalah cara Allah agar kita jangan pernah meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu berdakwah dan bersyukur atas setiap keadaan. Baik keadaan senang, maupun cukup bahkan keadaan susah sekalipun jangan pernah meninggalkan Allah.

Aku yakin engkau adalah seorang wanita yang tangguh, yang tidak akan kalah pada kerasnya kehidupan. Dan yakinlah, tidak ada yang tidak bisa memberimu kebahagiaan sejati kecuali Allah. Bagaimana cara kita mempraktikkan syahadat yang telah kita baiatkan pada Allah, istikamah dengan hati dan jiwa, jujur dalam setiap keadaan, menjalani ibadah dan ketaatan kepada Allah secara berkesinambungan. Itulah hijrah kita yang sebenarnya. Wallahu a’lam bishawab.

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Desi Wulan Sari Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Pajak Mencekik Rakyat di Zamrud Khatulistiwa
Next
Sihir Kapitalisme dalam Rumah Tangga: Pernikahan Toksik Merajalela
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

17 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Daiyah Isty
Daiyah Isty
1 year ago

MasyaAllah, tips hijrah yang bisa segera di aplikasikan oleh semua yang ingin istikamah.

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago
Reply to  Daiyah Isty

InsyaAllah semoga bermanfaat dan ada ibtohnya dalam kisah ini

Maya Rohmah
Maya Rohmah
1 year ago

Kisah yang mengharu biru.

Semoga beliau diistikamahkan dalam hijrahnya.

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago
Reply to  Maya Rohmah

Aamiin kekuatan seorang wanita, seorang ibu tetap tegar untuk anak anaknya

Aya Ummunajwa
Aya Ummunajwa
1 year ago

Semoga sang sahabat, juga kita semua senantiasa Istiqomah dalam ketaatan..aamiin

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago
Reply to  Aya Ummunajwa

Aamiin InsyaAllah ya mbak

sar tinah
sar tinah
1 year ago

Masyaallah, saat kita terpuruk dan terluka, sahabat yng salihah bisa menjadi penolong dan pelipur lara. Semoga kita semua selalu diberi keistikamahan dalam dakwah dan hijrah kita.

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago
Reply to  sar tinah

Aamiin ya Allah

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

Mengingat Allah, dan kembali padaNya adalah obat hati yang paling manjur..

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago
Reply to  R. Bilhaq

Benar mbak

Mimi Muthmainnah
Mimi Muthmainnah
1 year ago

Ketika ujian mendera, terkadang kehadiran sahabat menjadi obat mujarab meski ia hanya sekadar menjadi pendengar setia. Dan hanya cukup mengatakan, "Menangislah jika mampu melepaskan sesakmu"

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago

MasyaAllah benar mbak hanya bahu sahabat yang dibutuhkan

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago

Hijrah totalitas sangat mengobati keterpurukan yang paling dalam

Aidha
Aidha
1 year ago

Ujian yang datang, tanda bahwa pertolongan dan kasih sayang Allah dekat. Yakinlah Allah tidak akan menguji diluar mampu hamba Nya. Ingatlah kepahitan yang menyapa, tak akan abadi. Karena ini hanya dunia. Terus belajar Islam dan menerapkan syariat dalam kehidupan. Karena ketaatan kita adalah obat hati terbaik.

desi. ratna
desi. ratna
1 year ago
Reply to  Aidha

Aamiin Iya mbak benar sekali - Pemgobat hati hanya Islam dan Allah sebaik baik penolong

Sherly
Sherly
1 year ago

Dari setiap kisah bisa diambil pelajaran dan hikmah ❤️❤️❤️

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram