
Ketangguhan sistem ekonomi Islam akan mampu melawan dominasi asing dari segala pengaruhnya yang merusak.
Oleh. Rini
(Kontributor NarasiLiterasi.Id)
NarasiLiterasi.Id-Dilansir dari TEMPO.CO, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat. Nilai tukar melemah hingga sebesar 59 poin atau 0, 36 persen. Pada pembukaan perdagangan Kamis, 3 April 2025 kurs rupiah turun hingga level Rp16.772 dari sebelumnya yang berada di posisi Rp16.713 per dolar AS. (Jumat, 4 April 2025)
Penyebab Anjloknya Rupiah
Menurut pengamat mata uang Ibrahim Assuabi, anjloknya mata uang rupiah disinyalir ada dua yang mempengaruhinya yakni domestik (dalam negeri) dan global (internasional).
Pertama, pengaruh domestik dipengaruhi oleh pembentukan Danantara dan pernyataan Presiden Prabowo tentang keberadaan saham yang dinilai sebagai permainan judi dan tidak ada hubungannya dengan masyarakat bawah. Pernyataan itulah yang memberikan dampak munculnya kekhawatiran para investor sehingga banyak dana asing keluar dari pasar modal. Apalagi kepengurusan Danantara yang dinilai oleh para investor akan banyak melibatkan peran pemerintah termasuk pengawasan mekanisme pasar modal itu sendiri juga menjadi penyebab keluarnya dana asing.
Kedua, yakni pengaruh internasional dari anjloknya rupiah adalah imbas dari kenaikan tarif dasar yang telah resmi diputuskan pada, 2 April 2025 oleh Donald Trump terkait semua barang impor yang masuk paling rendah sebesar 10 persen. Pemangkasan suku bunga bentuk kehati-hatian Bank Sentral AS atau Federasi Reserve juga memberikan dampak pesimistis pada pasar itu sendiri.
Dampak anjloknya rupiah
Anjloknya nilai rupiah terhadap dolar mengingatkan kembali pada kondisi Indonesia di masa krisis tahun 1998, meski sempat menguat kembali. Krisis ini terus berulang bahkan pada masa pemerintah Jokowi (2017-2024) nilai rupiah terus melemah dan tetap berada di level Rp10.000 ke atas. Saat ini Indonesia berada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan di awal masa kepemimpinan Presiden Prabowo rupiah melemah hingga tembus Rp16.772.
Dampaknya, bukan saja pada kenaikan barang impor tetapi, pada saatnya akan menyebabkan efek domino di berbagai sektor. Terjadinya inflasi terutama terhadap barang-barang yang berbahan baku impor tidak dapat dihindari. Melonjaknya utang luar negeri baik pihak pemerintah atau perusahaan yang memiliki utang luar negeri. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan dolar meningkat terutama untuk pelunasan utang, impor barang kebutuhan bahan baku. Apalagi Indonesia sudah sangat tergantung dengan barang impor.
Ekonomi Kapitalisme yang Hipokrit
Kebijakan ekonomi kapitalis menunjukkan wajah aslinya yang sangat hipokrit. Kebijakan yang tidak konsisten bahkan terhadap ide-ide dasar yang disebarkan. Pasar bebas bentuk liberalisasi nyatanya hanya ditujukan untuk negara-negara berkembang saja. Namun, menolak ketika kebijakan itu mengancam perekonomian mereka. Kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan manfaat saja dengan berkedok investasi.
Baca juga: Ambil Peran Perubahan VS #KaburAjaDulu
Solusi Ekonomi Islam
Dengan penerapan ekonomi Islam yang sangat lengkap akan mampu menghilangkan faktor-faktor utama yang muncul dari diberlakukannya sistem kapitalisme. Sistem kapitalisme yang rusak itulah penyebab utama melemahnya mata uang sebuah negara dan menguatnya mata uang negara maju dan kuat seperti dominasi dolar pada saat ini untuk mempermainkan negara berkembang lain.
Mekanisme Islam dalam menyelesaikan problematika ini di antaranya:
Pertama, menghentikan praktik riba baik yang dijalankan oleh perusahaan dan pemerintah. Keberadaan riba di tengah-tengah kehidupan hanya akan memunculkan buble ekonomi atau gelembung-gelembung ekonomi. Namun sejatinya negara dalam keadaan terjebak utang. Seperti Indonesia ini termasuk negara yang sudah terjerat utang. Antara utang pokok dan bunga bisa menghantarkan kepada kebangkrutan sebuah negara.
Kedua, sistem moneter berbasis emas dan perak sebagai mata uang yang kuat dan bernilai tinggi. Tidak akan mudah dipermainkan oleh negara lain.
Ketiga, menghilangkan pasar modal. Keberadaan pasar modal inilah menjadikan mekanisme pasar non real dan real tidak seimbang.
Keempat, negara akan mengambil peran sebagai pengelola sumber daya alam yang telah disediakan oleh Allah Swt. Sumber daya alam tidak akan diprivatisasi dan diserahkan pengelolaannya kepada swasta dan asing. Karena sesungguhnya sistem ekonomi Islam tidak mengenal leberalisasi.
Konsep kepemilikan harta dalam Islam pun sangat jelas. Harta individu, harta umum, harta negara mempunyai mekanisme yang unik dalam perolehan maupun pendistribusiannya.
Khatimah
Dengan memahami perbedaan penerapan ekonomi Islam dengan ekonomi kapitalisme akan dapat ditemukan gambaran bahwa berjalannya roda ekonomi Islam berbasis dari distribusi harta. Artinya kebutuhan pokok rakyat harus terpenuhi secara sempurna yaitu individu perindividu. Bukan hanya klaim pertumbuhan ekonomi meningkat tetapi kesejahteraan rakyat tersekat, peluang kerja hilang, harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal dan tak terjangkau. Kesenjangan hidup makin tampak nyata seperti penerapan sistem ekonomi kapitalisme saat ini.
Namun, penerapan ekonomi Islam yang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan negara Islam itu sendiri. Negara Islam hanya akan menerapkan Islam secara menyeluruh berlandaskan Al-Qur'an dan hadis. Dalam sebuah institusi Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh seorang khalifah yang taat dan amanah. Ini sejalan dengan yang telah dicontohkan oleh Rasululloh dalam sabdanya "Imam/ Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya."(HR. Muslim dan Ahmad).
Sungguh ketangguhan sistem ekonomi Islam akan mampu melawan dominasi asing dari segala pengaruhnya yang merusak. Dan negara ini akan diarahkan pada keselamatan dan keberkahan. Tidakkah kaum muslim merindukannya?
Wallahualam bissawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
