Scan Retina, Lemahnya Keamanan Data Rakyat

scan retina

Scan retina mata berkaitan dengan keamanan data seseorang. Penyalahgunaan data retina mata seseorang merupakan bentuk kejahatan yang harus diantisipasi oleh negara.

Oleh. Puput Ariantika, S.T.
Kontributor NarasiLiterasi.Id

NarasiLiterasi.Id-Scan retina mata marak terjadi belakangan ini. Masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan scan lantaran imbalan yang diberikan cukup menggiurkan. Masyarakat mengatakan untuk satu kali scan bisa dibayar Rp175 ribu sampai Rp800 ribu tergantung pihak penyedia uang. Scan retina mata dan pencairan uang dilakukan di Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Prosesnya cukup sederhana, masyarakat hanya download aplikasi Worldcoin, daftar, kemudian menonton video, lanjut scan retina mata, dan selesai. (Tempo.co.id, 13-05-2025)

Scan retina mata yang dilakukan oleh masyarakat dianggap sangat mengkhawatirkan, pasalnya tindakan itu berpotensi pada pencurian data pribadi dan pelanggaran privasi. Perlu diketahui bersama bahwa retina mata adalah salah satu data biometrik paling sensitif yang tidak dapat diubah. Pakar hukum siber Uİ Edmon Makarim mengungkapkan retina mata sangat rentan untuk disalahgunakan jika jatuh ke tangan orang jahat.

Cara Kerja Scan Retina Mata

Scan retina mata adalah teknologi autentikasi biometrik. Alat yang bekerja dengan teknologi inframerah berdaya rendah ke mata, cahaya yang diserap oleh pembuluh darah menghasilkan pola digital yang unik untuk setiap retina mata manusia. Pola yang terlihat sebagai alat untuk mengidentifikasi dan memverifikasi data pribadi seseorang layaknya sidik jari. Selain itu, jaringan retina mata cepat rusak ketika seseorang meninggal. Hal ini juga menjadi keunikan tersendiri karena hanya bisa dilakukan oleh manusia yang masih hidup.

Scan retina mata diaplikasi untuk keamanan data tingkat tinggi dengan tingkat keakuratan yang tinggi, seperti keamanan di area perbatasan, imigrasi, investigasi kejahatan, identifikasi tersangka kriminal, dll. Selain itu data yang dihasilkan juga bisa digunakan di berbagai aplikasi keamanan data.

Penyebab Maraknya Scan Retina Mata

Penyebab utama maraknya scan retina mata di kalangan masyarakat adalah sejumlah uang sebagai imbalan yang menggiurkan. Di tengah impitan ekonomi yang kian buruk, scan retina mata adalah solusi untuk mendapatkan uang dengan cara yang paling mudah dan cepat. Masyarakat tidak mempertimbangkan efek buruk di kemudian hari akibat scan retina mata yang mereka lakukan. Terlebih ketidakpahaman masyarakat tentang sistem keamanan data pribadi melalui scan retina mata.

Fenomena ini tak luput dari konsep hidup kapitalisme yang menjadikan masyarakat miskin sampai ke tingkat yang paling rendah. Pekerjaan sulit diakses, kebutuhan pokok mahal, pendidikan mahal, dan lebih parah penguasa tidak peduli dengan kondisi buruk masyarakat saat ini. Berbagai kebijakan pemerintah malah membuat hidup rakyat makin menderita, seperti menaikkan tarif pajak, harga BBM tak kunjung membaik dan harga kebutuhan pokok pun tak terkendali. Jadi, kemiskinan menyebabkan masyarakat tak peduli terhadap keamanan data mereka sendiri. Satu hal yang pasti dengan melakukan scan retina mata, mereka bisa melanjutkan kehidupannya.

Kejahatan Scan Retina Mata

Scan retina mata berkaitan dengan keamanan data seseorang. Aplikasi yang dapat memberikan uang kepada masyarakat setelah melakukan scan retina mata, tentu tak ingin rugi. Bahkan, bisa dikatakan mereka bisa mendapatkan berkali-kali lipat keuntungan dari data retina mata seseorang. Jalan yang ditempuh pastinya penuh kejahatan. Ada beberapa kejahatan yang bisa dilakukan terhadap penyalahgunaan data retina mata seseorang, yaitu:

Pertama, pencurian data pribadi. Retina adalah data biometrik yang sensitif sehingga rentan disalahgunakan untuk pencurian data pribadi seseorang, seperti identitas, nomor rekening, sertifikat rumah, dll. Pencurian data ini bisa berujung kasus penipuan terhadap seseorang.

Kedua, penipuan. Melalui scan retina mata, data pribadi seseorang bisa digunakan untuk melalukan kejahatan, seperti penipuan, pemerasan, dan pinjaman atas nama orang lain.

Ketiga, kehilangan manfaat perawatan kesehatan. Hal ini bisa terjadi jika data medis seseorang diambil para penjahat data.

Keempat, peretasan akun. Ketika akun seseorang diretas, kemudian penjahat memposting hal-hal yang tidak baik sampai pada hal-hal memalukan.

Kelima, kehilangan karier, reputasi, bahkan bisa meninggalkan jejak kejahatan untuk seseorang yang datanya telah disalahgunakan.

Keenam, pencurian data pajak. Penjahat data bisa saja menyamar menjadi petugas pajak dan membebankan pajak besar kepada seseorang tanpa diketahui siapa pun.

Ada banyak lagi kejahatan yang bisa dilakukan dari penyalahgunaan data pribadi. Tentu, semua ini tak terlepas dari sistem kapitalisme yang diterapkan di dunia hari ini. Kapitalisme telah melahirkan kejahatan yang beraneka ragam, mulai dari kejahatan yang dilakukan anak-anak, perempuan hingga penggunaan teknologi. Orientasi materi menjadi akar masalahnya. Jadi, banyak masyarakat yang melakukan scan retina mata karena imbalan uang, begitu pun dengan aplikasi tentu karena uang. Uang dalam kapitalisme adalah sumber kebahagiaan hakiki sehingga tak heran jika data seseorang juga dipandang sebagai sumber materi yang menggiurkan.

Baca juga: Data Pribadi Bocor, Negara Teledor

Keamanan Data dalam Islam

Dalam Islam, kehidupan bernegara butuh beberapa hal untuk menjamin keamanan data rakyat, yaitu:

Pertama, ketakwaan individu. Dalam Islam ketakwaan individu sangat penting, apalagi dalam hal keamanan data. Oleh karena itu, negara akan mendidik setiap generasi kaum muslim agar memiliki ketakwaan kepada Allah Swt. semata. Seseorang tidak akan meminta dan menyalahgunakan data orang lain demi materi. Seseorang pun tidak akan mudah memberikan datanya kepada orang lain yang bukan bagian dari pegawai negara. Masing-masing individu menyadari bahwa keamanan data sangat penting sehingga harus dijaga privasinya.

Kedua, menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Setiap individu akan dijamin kebutuhan pokoknya oleh negara dan setiap kepala keluarga akan dipastikan memiliki pekerjaan demi memenuhi kewajiban nafkah untuk keluarganya. Hal ini pernah disampaikan dalam hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, “Sesungguhnya salah seorang dari kalian mengambil tali, lalu ia datang dengan membawa seikat kayu bakar di punggungnya, kemudian ia menjualnya sehingga Allah mencukupi kebutuhannya. Itu lebih baik dari pada ia meminta-minta kepada orang, lalu ada yang memberi dan ada pula yang menolaknya.”

Ketiga, negara Islam akan melakukan upaya dalam mengembangkan teknologi mutakhir di berbagai bidang yang dibutuhkan, termasuk teknologi untuk melindungi data rakyatnya. Hal ini di mulai dari adanya sistem pendidikan berbasis teknologi dan industri untuk mencetak para pakar teknologi.

Dalam Islam, negara sungguh menjalankan perannya secara maksimal sebagai pengurus dan pelindung rakyat. Perlindungan akan diberikan secara totalitas, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Imam/khalifah laksana penggembala dan dia akan bertanggung jawab terhadap gembalanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Khatimah

Kejahatan yang beraneka ragam saat ini muncul akibat penerapan sistem kapitalisme, termasuk kejahatan penyalahgunaan data scan retina mata. Jual beli data secara ilegal telah diaminkan oleh sistem yang berorientasi materi. Oleh karena itu, tak patut bagi kaum muslim membiarkan kejahatan ini terus merajalela di tengah-tengah kehidupan. Sudah saat untuk mengakhiri sistem jahat yang memanipulasi segala hal demi uang dan menggantinya dengan sistem Islam yang penuh dengan kemuliaan. Wallahu’alam bishawab.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Puput Ariantika Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Lansia Bermartabat dalam Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram