
Umat Islam harus mempunyai kesadaran tanggung jawab untuk berperan aktif dalam perjuangan ini, bergerak bersama untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kemuliaan umat.
Oleh. Erna Astuti, A.Md
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.Id-Kemuliaan merupakan suatu keadaan mulia yang membuat dihormati dan dihargai. Umat Islam pernah menjadi umat yang mulia ketika mereka menjalankan ajaran Islam dengan sempurna, bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata'ala, dihormati, ditakuti oleh negara-negara lain, serta menjadi contoh bagi negara-negara lain. Lebih spesifiknya ketika umat Islam dapat menjadi umat yang mulia dan menjadi rahmatan lil'alamin (Rahmat bagi seluruh alam) seperti yang tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Imron: 110.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.…"
Kamis, 25-5-2025 dalam wawancara dengan fox News, Anggota Kongres dari partai Republik Randy fine memberikan komentar yang kontroversial untuk membombardir Gaza dengan bom nuklir seperti Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Komentar ini diutarakan terkait dalam menanggapi pembunuhan dua staf kedutaan Israel di Washington DC.
Pernyataan tersebut memicu kecaman keras dari Hamas yang merupakan gerakan perlawanan Palestina. Hamas menyatakan bahwa pernyataan Fine merupakan bentuk hasutan Genosida terhadap rakyat Palestina. Seruan Ekstrimis itu merupakan kejahatan besar juga menunjukkan mentalitas fasis rasis, juga menunjukkan pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip hukum Humaniter Internasional dan Konvensi Jenewa. Ungkapnya, seperti dilansir dari Anadolu. Beritasatu.com, Sabtu, 25-5-2025.
Sikap Pemimpin Negeri Muslim yang Tetap Bergeming
Diamnya dunia Islam atas apa yang terjadi di Palestina menjadi sebab eksisnya penjajah zionis Israel di Palestina. Hal itu menjadi bukti tatkala usulan Fine untuk menggunakan bom nuklir di jalur Gaza dan menyamakan wilayah kantong Palestina itu dengan Hiroshima dan Nagasaki. Sungguh usulan itu adalah penghinaan yang luar biasa bagi kaum muslim.
Kondisi ini sangat miris di mana sikap pemimpin negeri-negeri muslim yang tak terdorong untuk menunjukkan pembelaannya atas agama ini. Sikap mereka tetap bergeming hanya untuk mempertahankan kekuasaannya. Sikap itulah yang menjadi iron dome, kubah besi yang hakiki yang dimiliki oleh Zionis Israel dalam melanggengkan kekejamannya. Kondisi keadaan Gaza yang sangat memprihatinkan yang sudah dihancurkan sedemikian rupa. Bukannya mereka para pemimpin negeri-negeri muslim empati terhadap saudaranya di Palestina, tapi yang terjadi justru mereka makin kuat penghianatannya di dunia.
Baca juga: Dilema Resolusi Palestina
Sistem Aturan yang Tidak Memuliakan Manusia
Kondisi Gaza sudah makin memprihatinkan dan makin brutalnya agresi yang dilakukan Israel semenjak genosida yang dilakukan Israel pada 7 Oktober 2023. Korban warga Palestina yang tewas telah melampaui 54.000 orang. Menunjukkan gambaran kerusakan dan kekejaman buruknya sistem hidup hari ini yang tidak memuliakan manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah. Sistem saat ini yang dengan tega membunuh bayi-bayi yang tidak berdosa. Tentu saja sistem ini jelas tidak layak untuk diterapkan dalam memimpin dunia, serta pantas dalam mengatur hidup manusia.
Indahnya Aturan Islam
Berbeda halnya dengan Islam. Dalam Islam nyawa manusia sangat dihormati, meskipun dalam kondisi perang sekalipun. Seperti dalam TQS. Al-Maidah: 32
"Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh manusia seluruhnya…."
Di ayat ini menekankan bahwa nyawa manusia sangat berharga, oleh karena itu Islam memerintahkan untuk berlaku baik dan menjaga nyawa penduduk sipil serta fasilitas umum. Pengaturan perang dalam Islam sangat luar biasa indahnya. Kutipan aturan perang seperti: wanita, anak-anak, orang tua, dan orang yang tidak mampu berperang harus dilindungi dan tidak boleh diserang. Sandera harus diperlakukan dengan baik dan tidak boleh disiksa. Sehingga ketika Islam diterapkan jelas akan menjaga kemuliaan manusia serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Perjuangan Penegakkan Islam Kembali
Dengan makin memprihatinkannya kondisi Gaza juga kondisi dunia yang terpuruk karena berbagai permasalahan yang menimpa. Umat Islam makin menyadari bahwa persatuan umat sangat penting. Untuk menerapkan aturan Islam secara kaffah di muka bumi. Tegaknya Khilafah itu sesuatu yang mutlak dan disebut para ulama sebagai mahkota dari seluruh kewajiban.
Umat Islam harus mempunyai kesadaran tanggung jawab untuk berperan aktif dalam perjuangan ini, bergerak bersama untuk mengembalikan kejayaan Islam dan kemuliaan umat. Untuk itu umat membutuhkan adanya kepemimpinan jemaah dakwah yang tulus dan berpegang pada metode dakwah Rasulullah Shallallahu Alaihi wasalam. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam TQS Al-Imron: 104
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung…."
Ayat inilah yang menjadi landasan untuk wajib adanya kepemimpinan jemaah dakwah yang berpegang pada metode dakwah Rasulullah. Dengan dakwah umat bisa melihat dengan sangat jelas, sadar, dan faham bahwa tegaknya Islam sebagai ideologi di tengah kaum muslimin. Ini akan mewujudkan kemuliaan agama ini.
Hanya dengan penerapan Islam secara sempurna akan terwujud kemuliaan. Dan tidak akan berdiri Islam kecuali dengan pelaksanaan secara kaffah oleh khalifah rasyidah.
Seperti yang dialami umat Islam selama 13 abad yang lalu. Ketika umat menetapkan seluruh aturan-aturan dalam bingkai negara daulah Khilafah yang dipimpin para khalifah. Umat Israel lam menjadi negara pemimpin dunia dengan kemuliaannya dalam memimpin peradaban dunia serta menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan peradaban manusia. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
