Gunung bawah laut memiliki fungsi sebagai penyeimbang bumi. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an sebelum manusia melakukan penelitian.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Sebuah gunung bawah laut telah ditemukan di Samudra Pasifik baru-baru ini. Gunung yang tingginya mencapai 3.109 meter itu ditemukan oleh peneliti Schmidt Ocean Institute di California. Posisi gunung ini berada di 1.448 kilometer lepas pantai Chile. (cnnindonesia.com, 06-09-2024)
Fakta Menarik Gunung Bawah Laut
Gunung bawah laut tersebut ditemukan oleh Schmidt Ocean Institute setelah melakukan penjelajahan di wilayah itu hingga akhir Agustus. Penjelajahan yang berlangsung selama 28 hari itu menggunakan kapal penelitian R/V Falkor. Melalui penjelajahan tersebut, ditemukan beberapa fakta menarik tentang gunung laut.
Para peneliti memetakan gunung bawah laut tersebut menggunakan sistem sonar yang terletak di bawah lambung kapal. Gelombang suara yang dikeluarkan akan turun dan memantul kembali ke permukaan laut. Para peneliti kemudian menghitung waktu yang dibutuhkan oleh suara tersebut untuk kembali ke permukaan. Dengan cara itulah, para peneliti dapat mengukur ketinggian gunung laut.
Selain berhasil mengukur ketinggian gunung, para peneliti juga berhasil mengetahui topografi dasar laut di wilayah tersebut. Gunung bawah laut itu ternyata merupakan bagian dari pegunungan bawah laut dan menjadi habitat bagi taman spons, karang purba, serta spesies laut yang langka. Salah satu penghuninya adalah satu jenis cumi-cumi yang difilmkan untuk pertama kalinya.
Cumi-cumi dari genus Promachoteuthis ini sangat langka. Selama ini, para ilmuwan membuat karakterisasi cumi-cumi jenis ini berdasarkan sampel mati yang ditemukan di jaring. Mereka baru berhasil mendeskripsikan tiga spesies berdasarkan spesimen yang berhasil dikumpulkan. Beberapa spesimen tersebut berasal dari akhir tahun 1800-an.
Selain cumi-cumi Promachoteuthis, para peneliti gunung laut itu juga berhasil mendokumentasikan gurita Casper. Ini adalah untuk pertama kalinya gurita tersebut terlihat di Pasifik Selatan. Di samping itu, mereka juga menyaksikan Bathyphysa siphonophores yang dikenal sebagai monster spageti terbang.
Penemuan Gunung Bawah Laut Lain
Upaya pemetaan dasar laut menggunakan sistem sonar dipandang penting oleh para peneliti. Pasalnya, sekitar 71 persen permukaan bumi merupakan dasar laut. Namun, baru 26 persen dasar laut yang dipetakan menggunakan sistem tersebut.
Para ahli oseanografi juga memperkirakan bahwa di seluruh dunia terdapat setidaknya 100 ribu gunung bawah laut yang tingginya lebih dari 1.000 meter. Gunung-gunung tersebut merupakan habitat yang penting bagi berbagai spesies.
Gunung bawah laut tersebut lebih tinggi dari Gunung Olympus di Yunani yang tingginya mencapai 2.917 meter. Namun, gunung itu lebih kecil dari Gunung Fuji di Jepang yang tingginya mencapai 3.776 meter. Jika dibandingkan dengan Burj Khalifa di Dubai, gunung bawah laut tersebut tingginya hampir empat kali lipat dari dari bangunan yang tingginya mencapai 830 meter itu.
https://narasiliterasi.id/traveling/09/2024/pantai-teluk-penyu-yang-memesona/
Keajaiban Penciptaan Gunung
Bumi diciptakan oleh Allah Swt. sebagai tempat tinggal bagi manusia. Bumi tersusun dari empat lapisan, yaitu inti bumi, inti luar bumi, selimut atau mantel, serta kerak bumi. Lapisan inti terletak di bagian paling dalam, sedangkan kerak bumi adalah lapisan luar.
Lapisan kerak dan mantel bumi yang kaku dan padat disebut litosfer. Ketebalannya mencapai 100 kilometer. Litosfer terdiri dari lempeng-lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergerak menjauh, bertumbukan, atau menyamping. Pergerakan inilah yang menyebabkan terjadinya gempa. (wikipedia.org)
Menurut para ahli geologi, gunung juga terbentuk karena adanya pergesekan serta tumbukan pada lempengan-lempengan di kerak bumi. Saat terjadi tumbukan antara lempeng yang kuat dengan yang lemah, lempeng yang kuat akan menusuk ke ke dalam bumi, sedangkan yang lemah akan membentuk dataran tinggi serta gunung. Lempeng yang kuat akan membentuk semacam akar dan masuk jauh ke dalam bumi. Itulah sebabnya, bagian gunung yang di dalam bumi jauh lebih besar dari yang di atas permukaan.
Bagian gunung yang masuk ke dalam bumi inilah yang diibaratkan seperti pasak. Adanya pasak ini membuat bumi menjadi lebih stabil. Lapisan litosfer atau permukaan bumi yang mirip tumpukan papan-papan kayu itu tidak mudah bergeser karena sudah dipaku dengan gunung. (muslimah.hops.id, 10-03-2021)
Ternyata, Allah Swt. telah menjelaskan hal ini dalam QS. An-Nahl [16]: 15.
وَاَلْقَى فِي الْأرْضِ رَوَاسِيَ أنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَأنْهٰرًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya, “Dia telah memancangkan gunung-gunung agar bumi tidak berguncang bersamamu serta sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”
Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat ini bahwa setelah menciptakan bumi, Allah Swt. membiarkannya. Namun, bumi terus berguncang dan berdenyut seperti daging yang hidup. Para malaikat pun menyatakan bahwa bumi tidak layak untuk ditempati oleh siapa pun. Keesokan harinya, telah ada gunung-gunung yang menstabilkan bumi.
Dari ayat ini jelaslah bahwa gunung-gunung itu berfungsi menjaga keseimbangan bumi agar tidak berguncang. Dengan demikian, manusia dan binatang dapat hidup dengan nyaman karena bumi berputar dengan tenang. Tenangnya bumi ini diibaratkan seperti perahu yang tidak oleng saat sedang berlayar di sungai.
Itulah sebabnya, Allah Swt. menyebut gunung sebagai pasak atau paku bagi bumi. Allah Swt. telah menyebutkan hal ini dalam QS. An-Naba’ [78]: 7.
وَالْجِبَالَ اَوْتَادًا
Artinya, “Dan gunung-gunung sebagai pasak.”
Inilah keajaiban penciptaan gunung. Ia bukan sekadar tanah yang lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Namun, gunung diciptakan dengan fungsinya sebagai penyeimbang dan pasak agar bumi layak menjadi tempat tinggal manusia.
Khatimah
Demikianlah, Allah Swt. tidak pernah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Semua memberi manfaat bagi manusia serta makhluk lainnya. Semua itu akan menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. bagi orang yang berpikir.
Wallahua’lam bishawab. []
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
[…] Baca: Gunung Bawah Laut, Penyeimbang Bumi […]