
Kini, telah kutemukan jalan pulang
Dalam Islam Kaffah
Jalan menuju kedamaian jiwa
Jalan menuju keabadian hakiki
Oleh. Arda Sya'roni
Kontributor NarasiLiterasi.Id
NarasiLiterasi.Id-Teringatku di masa lalu
Jalan kelam yang kutempuh
Berkelok tak tentu arah
Terasa gelap dan menyesakkan dada
Dunia pun seakan runtuh
Tiada tangan menyambut
Tiada bahu 'tuk bersandar
Aku pun kehilangan arah
Terperosok dalam jurang nestapa
Terjerembab dalam nista
Inginku bangkit dan berlari menjauh
Namun, langkah kaki terus menapak arah yang salah
Lagi dan lagi
Lalu, kumerenung
Sendiri dalam sunyi
Meratapi diri
Menyesal tak bertepi
Hingga cahaya terang menuntunku
Menerangi jalanku
Membawaku bangkit dari keterpurukan
Kini, telah kutemukan jalan pulang
Dalam Islam Kaffah
Jalan menuju kedamaian jiwa
Jalan menuju keabadian hakiki
Dengan Islam Kaffah
Kutemukan makna hidup
Untuk apa aku hidup
Untuk apa aku berjuang
Kemana kaki ini harus ku langkahkan
Kepada siapa aku harus bersandar
Bahagiaku saat kutemukan jalan pulang itu
Jalan menuju kebahagiaan abadi
Jalan menuju Allah yang selalu mengulurkan tangan padaku
Meski diri ini berjelaga
Meski diri berselimut dosa
Dalam dekapan-Nya kutemukan kedamaian
Dalam rengkuhan tangan-Nya kutemukan ketenangan
Semoga hijrahku abadi adanya
Meski tertatih langkah
Aku takkan berpaling dari-Nya
Hingga maut menghampiri
Sidoarjo, 25 Juli 2025
Baca juga: Penegakan Syariat Islam Kaffah dalam Bingkai Khilafah
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
