
Ibu-ibu dapat meningkatkan peran aktifnya dalam membimbing gen Z untuk menyambut dan memaksimalkan bulan Ramadan dengan ketakwaan yang meningkat.
Oleh. Susi Rahma
(Kontributor Narasiliterasi.id)
Narasiliterasi.id-Mengambil tema "Menjadi Ibu Bijak di Era Digital, Membimbing Gen Z Meraih Ramadan Penuh Berkah (Tadabur QS. Al-Baqarah: 183)", majelis taklim Lentera Qur'an kembali digelar pada pekan pertama di Masjid Raya Bandung, Jalan Lengkong, Alun-Alun Bandung pada Ahad 2 Februari 2025. Hadir sebagai Pembicara Ustazah Dina Riska Lestari, S.Kom. Beliau adalah founder Komunitas Muslim Syantik.
Tak terasa bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari. Kerinduan akan bulan Ramadan terus menggema di dada, semoga kita disampaikan kepadanya. Sebagai ibu tentu memiliki tantangan tersendiri di bulan Ramadan. Selain menyiapkan makanan untuk keluarga, Ramadan juga menjadi momen dalam peningkatan ketakwaan kepada Allah Swt. baik bagi diri pribadi, anak, beserta anggota keluarga semua. Sebagaimana dijabarkan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 183 berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
Selanjutnya Ustazah memaparkan bahwa takwa itu adalah menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah.
Mengapa Harus Ibu?
Ibu memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan nilai-nilai keagamaan pada anak, terutama di era digital yang penuh tantangan. Gen Z memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga membutuhkan pendekatan yang spesifik dalam pembinaan.
Kemudian tidak bisa kita mungkiri bahwa generasi Z agak berbeda karakter dengan generasi sebelumnya. Dibutuhkan kecerdasan ibu terutama tsaqafah Islam agar penyampaian kita bisa mengena pada mereka. Begitu penuturan Ustazah. Dengan demikian, ibu perlu belajar uslub/sarana tertentu agar tidak membosankan bagi anak dalam menerima pemahaman Islam.
Juga harus dipahami oleh ibu-ibu, papar Ustazah bahwa ketakwaan individu saja tidak cukup untuk membentuk kesalehan anak kita. Namun, diperlukan juga ketakwaan masyarakat sebagaimana dulu dilakukan oleh Rasulullah dengan berdakwah ke tengah-tengah masyarakat. Ustazah melanjutkan betapa kita juga sebagai ibu dituntut untuk memiliki wawasan luas dan strategi dalam membimbing gen Z untuk meningkatkan ketakwaan di bulan Ramadan.
Menjadi Ibu Masa Kini
Tak dimungkiri bawah gen Z dan dunia digital seperti dua sisi yang tidak terpisahkan. Bagaimana media sosial dan internet memengaruhi pola pikir dan perilaku gen Z yang berlawanan dengan Islam. Bagai 2 sisi mata uang, media memiliki dampak positif dan negatif teknologi terhadap perkembangan spiritual gen Z.
Baca juga: Mendidik Generasi AI
Menjadi ibu masa kini berati menjadi ibu yang melek teknologi dan bijak dalam mendampingi gen Z. Mereka, anak-anak kita, papar Ustazah, memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi dunia saat ini. Kita harus mengidentifikasi tantangan yang dihadapi gen Z dalam menjalankan ajaran agama di era modern.
Pergaulan dan tren masa kini berpengaruh terhadap keimanan dan ketakwaan gen Z. Faham hidup bebas, konsumerisme memasuki benak-benak mereka hanya dalam satu genggaman bernama telpon seluler. Kita harus terus belajar dan belajar dalam mengatasi permasalahan yang muncul dan mencegah penyimpangan pada gen Z.
Manusia yang mulia dan utama, Rasulullah saw. yang membawa risalah Islam ke seluruh alam. Sudah seharusnyalah kita meneladani metode dakwah Rasulullah dalam membentuk ketakwaan individu dan masyarakat, yang kebanyakan dari kalangan muda, jelas Ustazah. Bagaimana para sahabat yang berjuang menjadi garda terdepan dalam membela Islam adalah para pemuda, sebut saja Ali bin Abi Thalib dan lain sebagainya.
Berikut adalah peran ibu dalam menyiapkan ananda dan generasi umat memasuki Ramadan:
Pertama, menciptakan suasana Ramadan yang kondusif di rumah.
Kedua, mendorong gen Z untuk aktif beribadah dan mengaktualisasikan nilai-nilai Ramadan.
Ketiga, membangun komunikasi efektif dengan gen Z dan mengajak mereka berdiskusi tentang Islam kaffah.
Keempat, menjadi teladan dalam beribadah dan berperilaku mulia.
Kelima, memberikan motivasi dan apresiasi kepada gen Z dalam menjalankan ibadah puasa dan amalan lainnya.
Adapun kiat-kiat dalam membina ketakwaan gen Z bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini dan membangun syakhsiyah islamiah..
Kedua, membiasakan gen Z dengan amalan-amalan sunah.
Ketiga, memfasilitasi gen Z untuk mempelajari agama secara intensif dan melalui berbagai media yang menguatkan ketaatan.
Keempat, mengajak gen Z berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dan dakwah.
Kelima, mendoakan gen Z agar menjadi generasi yang beriman dan bertakwa.
Sebagai penutup ustazah berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini ibu-ibu dapat meningkatkan peran aktif dalam membimbing gen Z untuk menyambut dan memaksimalkan bulan Ramadan dalam meningkatkan ketakwaan. Tak lupa bahwa ketakwaan individu saja tidak cukup untuk membentuk masyarakat Islam.
Dibutuhkan juga dakwah ke tengah-tengah masyarakat dalam rangka mewujudkan cita-cita penerapan syariat Islam secara kaffah. Kemudian yang terkahir dibutuhkannya institusi Khilafah yang menjadi penerap syariat Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Semoga kita diberikan keistikamahan dalam mendidik anak-anak kita, juga dalam menjalankan aktivitas dakwah yang mulia ini. Doa yang dilantunkan Ustazah menjelang penutupan kajian. Wallahualam bissawab.[]
Disclaimer
www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

[…] Baca juga: Ibu, Membimbing Generasi Meraih Ramadan Penuh Berkah […]