Pemuda Pelopor Perubahan Wujudkan Generasi Khoiru Ummah

Pemuda pelopor perubahan

Generasi ini sejatinya memiliki potensi besar sebagai pelopor perubahan, apabila sistem yang mengikat mereka diubah sesuai petunjuk Al-Qur’an.

Oleh. Susi Rahma
Kontributor NarasiLiterasi.Id

NarasiLiterasi.Id-Majelis Taklim Lentera Qur'an kembali digelar pada hari Ahad, 7 Desember 2025. Kali ini mengangkat tema Pemuda Pelopor Perubahan Wujudkan Umat Terbaik (Tadabbur QS. Ar Ra'du [13] : 11). Sementara pemateri MTLQ kali ini adalah ustazah Hj. Frida Afriyani S.P. (Mubalighoh Kota Bandung, Pembina MTLQ, Ketua Yayasan Pendidikan Gemilang)

Generasi muda hari ini kerap dicap sebagai generasi yang lemah, rapuh secara mental, dangkal pemikiran, dan jauh dari nilai-nilai Islam. Tidak sedikit pula yang terjebak dalam arus hedonisme, sekularisme, dan gaya hidup serba instan.

Namun, Hj. Frida Afriyani menegaskan bahwa kelemahan generasi saat ini bukanlah kelemahan yang bersifat permanen atau kodrati. Melainkan akibat dari sistem yang rusak dan menjauhkan manusia dari aturan Allah. Karena itu, generasi ini sejatinya memiliki potensi besar sebagai pelopor perubahan, apabila sistem yang mengikat mereka diubah sesuai petunjuk Al-Qur’an.

Butuh Perubahan

Dalam tadabbur QS. Ar-Ra’du [13] ayat 11, Allah Swt. berfirman bahwa Dia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Ayat ini mengandung pesan mendalam tentang tanggung jawab manusia terhadap perubahan.

Perubahan bukan hanya soal kondisi lahiriah tetapi juga perubahan cara berpikir, cara pandang, dan orientasi hidup. Jika umat ingin bangkit, kuat, dan kembali mulia, maka perubahan itu harus dimulai dari kesadaran individu untuk kembali tunduk pada aturan Allah.

Dalam konteks kepemudaan, ayat ini menjadi pemantik semangat bahwa pemuda bukan sekadar objek zaman, melainkan subjek perubahan. Pemuda adalah pelaku sejarah. Dari tangan merekalah lahir peradaban-peradaban besar.

Sayangnya, sistem hari ini justru menjauhkan pemuda dari peran strategisnya tersebut. Mereka lebih sering diarahkan menjadi pencari kerja daripada pemimpin umat, lebih didorong untuk mengejar popularitas daripada memperjuangkan kebenaran, dan lebih sibuk mengejar dunia daripada memikirkan akhirat.

Visi Besar Umat

Padahal, Allah telah menetapkan visi besar bagi umat Islam sebagai khayru ummah sebagaimana yang tercantum dalam QS. Ali Imran ayat 110. Umat Islam dipilih sebagai umat terbaik bukan karena jumlah, bukan pula karena harta, melainkan karena tugas besar yang diemban, yaitu menyeru kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.

Namun predikat ini tidak akan terwujud jika umat Islam, khususnya para pemudanya, masih terjebak dalam sistem yang merusak dan menjauhkan dari nilai-nilai Islam.

Baca juga: Brain Rot Mengintai Generasi

Tiga Pilar Solusi

Oleh karena itu, untuk mewujudkan generasi muda sebagai pelopor perubahan dan mengantarkan umat kembali menjadi khayru ummah, Hj. Frida Afriyani memaparkan pentingnya menempuh tiga pilar solusi yang saling berkaitan.

Ketakwaan Individu

Pilar pertama adalah ketakwaan individu. Perubahan besar selalu dimulai dari perubahan pada diri sendiri. Setiap pemuda perlu menata kembali hubungannya dengan Allah Swt., memperbaiki ibadah, menjaga akhlak, dan membangun kepribadian Islam yang lurus.

Ketakwaan bukan hanya tampak dalam ritual ibadah, tetapi juga dalam cara berpikir, mengambil keputusan, dan bersikap terhadap kehidupan. Ketika individu bertakwa telah terbentuk dalam jumlah yang banyak, maka akan lahir masyarakat yang kuat secara moral dan spiritual.

Dakwah di Tengah Masyarakat

Pilar kedua adalah dakwah di tengah-tengah masyarakat. Ketakwaan individu tidak boleh berhenti pada dirinya sendiri, tetapi harus meluas dalam bentuk dakwah, ajakan, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pemuda memiliki energi, kreativitas, dan keberanian yang besar.

Potensi ini harus diarahkan untuk menyuarakan Islam, menyampaikan kebenaran, serta melawan berbagai pemikiran dan budaya yang bertentangan dengan syariat. Dakwah tidak selalu harus dilakukan dari mimbar besar, tetapi bisa dimulai dari lingkup keluarga, lingkungan pertemanan, hingga media sosial yang saat ini menjadi ruang pertempuran pemikiran.

Penerapan Syariat Islam

Pilar ketiga adalah penerapan syariat Islam secara kaffah melalui adanya daulah Khilafah. Menurut pemaparan beliau, ketakwaan individu dan dakwah masyarakat tidak akan sempurna tanpa adanya sistem yang melindungi dan menerapkan hukum-hukum Allah dalam seluruh aspek kehidupan.

Banyak pemuda yang memiliki potensi, tetapi menjadi lemah karena terhimpit oleh sistem yang salah. Sistem yang membiarkan kemaksiatan tumbuh, ketidakadilan merajalela, dan kebenaran dibungkam. Oleh karena itu, diperlukan sebuah institusi yang menegakkan syariat Allah secara menyeluruh, yaitu daulah Khilafah, sebagai payung hukum dan kepemimpinan umat.

Khatimah

Dengan tiga pilar ini, ketakwaan individu, dakwah masyarakat, dan tegaknya syariat Islam, generasi yang hari ini dianggap lemah dapat bangkit menjadi generasi pemuda pelopor perubahan. Mereka bukan hanya menjadi penonton sejarah, tetapi menjadi pelaku utama kebangkitan Islam. Inilah jalan hakiki untuk mewujudkan kembali umat terbaik di muka bumi, sebagaimana yang telah Allah janjikan dalam Al-Qur’an. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Susi Rahma
Susi Rahma Kontributor NarasiLiterasi.Id
Previous
Menjadi 'The Next Mush'ab' Versi Goresan Pena
Next
Ironi Keuntungan Produsen Senjata di Tengah Konflik Peperangan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram