Operasi Telerobotik Berhasil di Indonesia, Bangga Gak, Tuh?

Operasi telerobotik berhasil di Indonesia-3

Kita senang dan bangga dengan kemajuan dunia kedokteran Indonesia, tetapi kita juga sedih karena pastinya operasi telerobotik akan sangat mahal dan sulit diakses oleh semua rakyat.

Oleh. Puput Ariantika, S.T.
(Kontributor Narasiliterasi.id)

NarasiLiterasi-Hi, Guys para penggemar NarasiLiterasi, tetapi cocoknya gue panggil apa, ya? Gimana kalau gue panggil Sobat NL aja, ya? Biar akrab, he he. Sobat NL sudah pada tahu, belum? Negara kita telah berhasil melakukan operasi jarak jauh dengan menggunakan robot (telerobotik). Keren gak, tuh? Nah, yang buat lebih keren lagi adalah operasi ini yang  pertama dilakukan pada manusia dan berhasil se-Asia Tenggara, lo! Masyaallah. Bahkan operasi telerobotik ini pernah dilakukan di Thailand dan Singapura, tetapi hanya pada manekin, bukan pada manusia. Bangga 'kan jadi bangsa Indonesia?

Operasi jarak jauh dilakukan pada pasien kista ginjal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan dokternya berada di Rumah Sakit Ngurah Rai, Bali. Operasi dengan jarak pisah antara Jakarta dan Bali sejauh 1.200 km berhasil dilakukan dan ini menjadi langkah besar dalam transformasi kesehatan Indonesia. Bahkan ketua tim telerobotik, Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), Ph.D. mengatakan bahwa operasi ini menjadi momen bersejarah untuk kedokteran Indonesia karena merupakan telerobotic surgery pertama dilakukan oleh anak bangsa. Masyaallah.

Manfaat Operasi Telerobotik

Dikutip dari kompas.com bahwa operasi jarak jauh dengan robot memberikan manfaat dan kemudahan bagi dokter ataupun pasien, seperti kolaborasi dokter dari berbagai spesialis, meningkatkan akurasi operasi, mengurangi risiko infeksi, dan meminimalkan perpindahan pasien karena mereka tidak perlu menempuh jarak jauh untuk melakukan operasi. Namun, beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan operasi jarak jauh adalah latency time kurang dari 150 ms, kecepatan internet di atas 50 Mbps, dan jitter kurang dari 10 ms. Jaringan internet yang stabil juga diperlukan untuk mendukung proses telerobotic surgery. Persiapannya harus matang ya, Sobat NL karena ini berkaitan dengan nyawa manusia.

Kita senang dan bangga dengan kemajuan dunia kedokteran Indonesia, tetapi kita juga sedih karena pastinya operasi telerobotik akan sangat mahal dan sulit diakses oleh semua pihak, khususnya rakyat miskin. Kita makan saja susah, kuliah mahal, belum lagi setelah lulus kuliah sulit dapat kerja. Duh, kadang kalau dipikir-pikir susah juga, ya jadi kita. Teknologi oke, eh kitanya yang gak oke. Teknologi canggih, eh kitanya gak punya uang.

Operasi Telerobotik di Dunia Kapitalis

Kenapa ya, kalau dipikir-pikir, sekarang teknologi makin canggih, tetapi biaya hidup makin mahal? Jawabannya karena kita hidup dalam sistem kapitalisme yang telah menjadikan seluruh hidup kita berstandar materi. Jadi orientasi kita hanya materi. Begitu pun dengan kemajuan teknologi, pendidikan, politik, kesehatan, dan apa pun itu. Operasi telerobotik yang berhasil dilakukan pun tidak luput dari kapitalisasi dunia kesehatan, bahkan ini terjadi secara otomatis, lo! Ditambah lagi adanya UU kesehatan yang makin mengukuhkan kapitalisasi ini sehingga rakyat miskin tidak bisa memperoleh layanan kesehatan dengan baik. Jadi, kesimpulannya orang miskin dilarang sakit, ya.

Baca: https://narasiliterasi.id/opini/09/2024/gaza-merindukan-kehadiranmu/

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan pokok dan hak rakyat yang harus dipenuhi oleh negara. Jadi, baik miskin atau kaya, masyarakat mempunyai hak yang sama terhadap fasilitas dan layanan kesehatan, termasuk operasi telerobotik. Ya, balik lagi, sih karena negara kita juga mengadopsi sistem kapitalisme maka negara hanya berfungsi sebagai regulator, bukan pengurus rakyat. Ada uang diurusi, jika tidak ada uang, mohon maaf silakan pulang. Begitulah konsep hidup yang punya standar manfaat.

Kesehatan dalam Islam

Sebenarnya kita sudah lama hidup dengan kondisi ini, rakyat berjuang sendiri, gak ada yang peduli. Negara dan para pejabat akan muncul ketika menjelang pemilu saja. Setelah itu, kita dilupakan. Miris gak, tuh? So, kita harus sadar dan bangkit. Hidup kita hari ini gak bisa cuma gini-gini saja. Kita harus bergerak untuk mengubah kondisi hari ini. Tidakkah kita ingat motivasi dari Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Ar-Rad' ayat 11, yaitu:

إِنَّ الله لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya: "Sesungguhnya Allah Swt. tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah, keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Nah, Sobat NP sudah tahu belum kita mengubah kondisi ke arah mana? Kita adalah manusia yang diciptakan oleh Allah Swt. maka kita harus ikut aturan Allah Swt. ketika hidup di dunia ini sebab Allah Swt. bukan hanya Maha Pencipta, tetapi juga Maha Pengatur. Jadi, supaya hidup kita terurusi, kita harus menerapkan hukum Allah Swt., yaitu syariat Islam.

Dalam Islam, fasilitas dan layanan kesehatan akan diberikan secara gratis oleh negara. Kenapa bisa? Ini karena negara dalam Islam berfungsi sebagai pengurus rakyat sehingga semua kebutuhan rakyat akan dipenuhi oleh negara. Sebagaimana pada masa kekhilafahan Islam terdapat rumah sakit keliling yang mendatangi setiap rumah untuk mengecek kesehatan seluruh rakyat

Sejarah juga membuktikan kemajuan teknologi di bidang kesehatan ketika syariat Islam diterapkan dalam kehidupan. Bahkan operasi bedah pertama kali dilakukan oleh kaum muslim. Keren gak, tuh? Pertama di dunia, lo!

Keren Kali 'kan?

Sobat, ada yang lebih keren lagi. Kedokteran modern hari ini tidak lepas dari pengaruh dunia kedokteran Islam. Banyak alat-alat kedokteran khusus di bidang bedah telah ditemukan oleh ilmuwan muslim, yaitu Abu al-Qasim az-Zahrawi, seperti pisau bedah, cagut (benang bedah), sendok bedah, pengait, dan banyak lagi. Berbagai temuan itu telah membuat az-Zahrawi dikenal sebagai Bapak Ilmu Bedah Dunia dan di Eropa dikenal dengan nama Albucasis. Masyaallah.

Sampai di sini, paham 'kan Sobat NL, kenapa kita harus hidup dengan aturan Allah Swt. Yuk, bangkit buat perubahan, jangan rebahan saja. Wallahua'lam bishawab.[]

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Puput Ariantika Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Mewujudkan Perdamaian di Semenanjung Korea
Next
Gadai SK, Tradisi Miris Abdi Negara
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram