Marriage is Scary, Pacaran No Worry ?

marriage is scary pacaran no worry

Marriage is scary bisa terjadi bila sejak awal menikah hanya untuk materi, bukan untuk mengabdi pada Ilahi.

Oleh. dr. Ratih Paradini
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Halo, Bestie, ayo ngaku siapa di sini yang jadi takut nikah gara-gara tren marriage is scary? Tidak bisa dimungkiri pada era digital seperti sekarang ini mudah sekali orang-orang membagikan pengalaman tentang kegagalannya dalam membina rumah tangga. Permasalahan selingkuh dan KDRT banyak yang FYP (For Your Page). Sampai-sampai membuat banyak kawula muda makin enggan untuk menikah. Contohnya saja kasus selebgram cantik asal Aceh yang mengalami KDRT oleh suaminya.

Kalau mau dilihat, kurang apa lagi seorang Cut Nabila ini? Sudahlah cantik dan bisa merawat diri, baik hati dan punya tiga anak yang lucu-lucu, masih saja diselingkuhi bahkan disiksa sang suami. Heran deh, laki-laki seperti itu mau cari perempuan seperti apalagi sih? Yang sudah mirip bidadari saja disakiti, apalagi yang model rempeyek kayak kita ini. Jadi benar-benar merasa marriage is scary.

Benarkah Marriage is Scary?

Kalau ketakutan untuk menikah jadi motivasi untuk memperbaiki diri, mempersiapkan metal dan finansial agar lebih matang menghadapi mahligai pernikahan maka tidak apa-apa, Bestie. Namun, kalau karena trust issue dengan pernikahan malah menjadikanmu nggak mau menikah, padahal itu merupakan ibadah, wah, ini hal yang mesti dievaluasi.

Memang menikah itu tidak gampang, cobaannya banyak, mulai dari masalah komunikasi, ekonomi, kesehatan sampai konflik dengan mertua atau ipar. Namun, bukan berarti pernikahan sangat menyeramkan sampai-sampai memusuhi sunah Nabi yang satu ini. Dalam peliknya cobaan rumah tangga banyak pula kebahagiaan dan keberkahan, tergantung bagaimana menjalaninya.

Pacaran No Worry?

Yang aneh pada kawula muda hari ini, mereka menganggap marriage is scary, tetapi pacaran malah no worry. Anak-anak muda takut menikah karena marak kasus KDRT, padahal kekerasan terhadap pacar juga tinggi. Data Komnas Perempuan menunjukkan laporan kekerasan di ranah personal selama 2022 yang tertinggi dengan jumlah 3.528 kasus adalah kasus kekerasan terhadap pacar, disusul kekerasan terhadap istri sebanyak 3.205 kasus (antaranews.com 9-3-2023).

Coba deh kawula muda renungkan, apakah dikasari, berzina berkali-kalai, diselingkuhi, tidak dinafkahi, dan tidak dinikahi itu hal yang  wajar dinormalisasi? Faktanya yang pacarannya udah sampai level itu juga ada. Lantas kenapa cuma nikah yang dianggap scary, tetapi pacaran malah no worry?

Come on, girls kamu terlalu berharga untuk diperbudak laki-laki yang hanya jualan kata-kata manis belaka. Kalau yang kamu butuhkan itu saja, mending baca buku-buku sastra. Kamu terlalu indah untuk dimanipulasi dan dimanfaatkan para buaya. Sudahlah waktumu terbuang percuma, hartamu dikeruk olehnya, kehormatanmu jangan sampai digadai juga. Lagipula seburuk-buruknya pernikahan masih ada peluang pahala di sana. Namun, seindah-indahnya pacaran hanya menyisakan dosa semata. Setuju, tidak?

Pacaran Itu Mendekati Zina

Pacaran itu jelas jalan mendekati zina karena faktanya orang pacaran pasti kasmaran dan sayang-sayangan tanpa ikatan halal. Padahal Allah Swt. sudah mengingatkan dalam firman-Nya di Al-Qur’an surah Al-Isra' ayat 32, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan jalan yang buruk."

Mendekatinya saja dilarang, apalagi berzina, hukuman Allah sangat tegas, loh. Bagi yang belum menikah dan melakukan zina maka hukumannya cambuk 100 kali. Bagi yang sudah menikah akan dirajam sampai mati, ih ngeri. Sayangnya aturan tegas kayak begini malah nggak diterapkan di sistem Negara sekarang, maklum Negara sekarang menganut demokrasi yang asasnya kebebasan, sih. Padahal aturan dari Allah itu sudah paling tokcer untuk menjaga kawula muda biar tidak gampang melakukan zina.

Allah Beri Aturan Karena Dia Sayang

Allah yang menciptakan laki-laki dan perempuan sehingga paling tahu luar dan dalam makhluk ciptaan-Nya seperti apa. Untuk itu Allah sudah beri batasan-batasan interaksi terhadap laki-laki dan perempuan. Mulai dari batasan aurat, larangan berduaan, larangan campur baur, kewajiban menundukkan pandangan dan aturan-aturan lain yang sering kali dianggap ribet bin ruwet oleh kaula muda. Namun, sejatinya itu adalah cara Allah menyayangi hamba-Nya. Allah tidak mau melihat kamu nangis-nangis sesenggukan gara-gara hamil di luar nikah dan ditinggal pacar begitu saja. Allah tahu kamu berharga makanya Dia menjaga dengan berbagi aturan-Nya.

Baca juga: Marriage is (not) Scary

Jangan percaya bujuk rayu para lelaki buaya yang bilang mau tanggung jawab kalau beraninya cuma mengajak pacaran. Namun, ketika diajak ke jenjang lebih serius malah menghilang. Kalau dia cuma mengajak pacaran, fix dia itu red flag karena kata-kata Allah saja tidak didengarkan apalagi cuman kata-katamu. Sama Allah saja dia berani khianat, yakin kalau sama kamu dia bakalan setia? So, yuk sadar, jangan mau diajak pacaran sebelum halal.

Agar Tidak Terpengaruh Marriage is Scary

Marriage is scary bisa terjadi bila sejak awal menikah hanya untuk materi, bukan untuk mengabdi pada Ilahi. Masalah-masalah sepele bisa jadi pemicu keretakan bahkan menimbulkan permasalahan lebih besar. Persoalan istri kecapekan yang cuma butuh apresiasi dan pelukan, malah dapatnya handuk basah yang diletakkan sembarangan bisa memicu pertikaian. Suami yang kurang iman akan kesal hingga melampiaskan dengan kekerasan bahkan mudah terjerat wanita lain yang lebih lembut dan menggoda.

Menikahlah karena Allah Swt., jadikan ia ladang meraih pahala. Kurangnya pasangan tidak akan membuat gelap mata sampai melukai bahkan selingkuh darinya. Jadikan muhasabah untuk sama-sama berbenah, memperbaiki komunikasi yang salah, serta fokus pada kebaikan-kebaikan yang begitu banyak pada pasangan. Wallahualam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
dr.Ratih Paradini Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Politik Dinasti Tumbuh Subur dalam Demokrasi
Next
Digital Overload pada Perempuan dan Solusinya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yuli Sambas
17 days ago

Kesian anak2 remaja zaman sekarang,,, dapet infonya yang serem2 banget tentang pernikahan. Padahal klo saja fakta dan info yang beredar adalah keluarga umat Islam di masa Islam diterapkan secara kaffah, dijamin akan berpikir bahwa marriage is wonderfull

Karena menikah hanya dalam kerangka ibadah

Atien
Atien
14 days ago

Mirisnya pemikiran anak remaja zaman sekarang. Mereka enjoy ketika pacaran tapi malah takut saat dihalalkan. Sudah begitu rusaknya pergaulan anak zaman now. Saatnya Islam menuntut mereka ke jalan yang benar.
Barakallah mba@dokter Ratih

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram