Hentikan Penderitaan Anak-Anak Gaza!

Hentikan Penderitaan Anak-Anak Gaza!

Sesungguhnya semua penderitaan yang menimpa anak-anak Palestina, bukan sekadar konflik kemanusiaan saja. Penderitaan yang Israel ciptakan itu tidak lain adalah penjajahan atas bumi Palestina dan genosida atas rakyatnya.

Oleh. Ni'matul Afiah Ummu Fatiya
(Kontributor Narasiliterasi.id)

Narasiliterasi.id-Penderitaan anak-anak Gaza harus dihentikan! Mungkin kalimat itu yang bisa kuungkapkan ketika menyaksikan kondisi anak-anak Palestina yang semakin mengenaskan.
Kebrutalan serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, 14.500 orang di antaranya adalah anak-anak. Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestiana UNRWA, setiap satu jam satu anak tewas di Jalur Gaza akibat serangan biadab Israel.

Tentu saja hal ini menambah panjang daftar jumlah korban serta beban penderitaan kaum muslim di Palestina. Bahkan Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini sendiri mengatakan bahwa Israel telah melanggar semua peraturan perang di Jalur Gaza. “Serangan terhadap sekolah dan rumah sakit telah menjadi hal biasa. Dunia tidak boleh menjadi kebal terhadap ini. Semua perang memiliki aturan dan semua aturan itu telah dilanggar,” ungkapnya seperti yang dimuat di tirto.id (23-12-2024).

Lazzarini juga memperingatkan bahwa anak-anak Gaza menghadapi risiko kematian akibat cuaca dingin karena ketiadaan tempat tinggal yang memadai. Sementara rumah sakit yang menjadi objek vital juga tak luput dari sasaran keganasan Israel. Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan menjadi tanda hancurnya fasilitas kesehatan utama yang masih beroperasi di Gaza Utara. WHO mengatakan serangan Israel yang tak kunjung berhenti itu sangat mengganggu upaya WHO untuk memastikan fasilitas kesehatan di Gaza Utara masih berfungsi, bahkan secara minimal.

Penderitaan Belum Berakhir

Meskipun telah banyak memakan korban, tetapi penderitaan rakyat Palestina sepertinya belum segera berakhir. Semua itu karena belum tampak adanya upaya serius untuk mengakhiri semua penderitaan ini. PBB yang memosisikan dirinya sebagai polisi dunia, yang menjaga perdamaian dunia, nyatanya tidak berhasil menciptakan perdamaian dunia. Meskipun banyak upaya yang telah dilakukan melalui organisasi di bawah naungannya, tetapi itu sebatas retorika saja. Misalnya beberapa waktu yang lalu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Keduanya dituduh sebagai penjahat perang di Palestina. Namun, sampai saat ini tidak ada kabar bahwa mereka telah ditangkap atau diadili.

Tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh ICC, UNRWA melalui pernyataan Lazzarini juga sekadar menyerukan gencatan senjata. Apalagi WHO yang hanya sebatas memastikan faskes di Gaza berfungsi atau tidak. Semua upaya itu sudah pasti tidak akan membawa Palestina keluar dari penderitaan yang telah diciptakan oleh Israel dan dilindungi oleh AS dan sekutunya atas nama PBB. Sementara itu negara-negara tetangga, bahkan penguasa negeri-negeri muslim selama ini hanya sebatas melakukan pembahasan di forum-forum Internasional. Dengan hasil berupa kecaman belaka atau mengikuti arahan PBB dengan solusi dua negara. Ini sungguh menyakitkan.

Biang Penderitaan

Sesungguhnya semua penderitaan yang menimpa anak-anak Palestina bukan sekadar konflik kemanusiaan saja. Penderitaan yang Israel ciptakan itu tidak lain adalah penjajahan atas bumi Palestina dan genosida atas rakyatnya. Terjadinya genosida ini bukan baru berlangsung satu tahun, melainkan sudah terjadi bahkan sebelum entitas penjajah Yahudi berdiri pada tahun 1948. Maka upaya yang dilakukan pun tidak cukup hanya dengan gencatan senjata atau solusi dua negara. Harus ada upaya perlawanan untuk mengusir Israel dari tanah jajahannya. Palestina dengan seluruh rakyatnya selama ini memang telah berjuang untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan yang telah menciptakan penderitaan yang tiada tara. Namun demikian, upaya mereka belum membuahkan hasil.

Perlu diketahui bahwa keberadaan Israel yang menjajah Palestina sampai saat ini tidak terlepas dari peran negara-negara kapitalis Barat, terutama Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Melalui perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 antara Inggris dan Perancis, negara-negara Timur Tengah dibagi-bagi menjadi beberapa wilayah di bawah kendali mereka. Kemudian melalui Deklarasi Balfour yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris tahun 1917 yang mengumumkan dukungannya terhadap pendirian “rumah nasional bagi bangsa Yahudi” di Palestina yang merupakan wilayah Daulah Utsmaniyah. Adapun AS merupakan negara pertama yang mengakui berdirinya negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948. Hubungan Israel-AS merupakan simbiosis mutualisme dari aspek ekonomi dan militer. Sampai sekarang AS merupakan sekutu utama bagi Israel. Maka tidak heran ketika solusi yang ditawarkan oleh PBB (AS) adalah solusi yang hanya menguntungkan pihak Israel saja.

Solusi atas Penderitaan Palestina

Jelaslah sudah kaum muslim baik yang berada di Palestina maupun di belahan dunia lain tidak bisa berharap pada PBB untuk menyelesaikan konflik dalam negeri mereka. Karena konflik yang telah menimbulkan penderitaan ini sesungguhnya adalah konflik ideologi, kapitalisme vs Islam. Maka solusi atas konflik Palestina adalah merebut kembali tanah dan rumah warga Palestina dari tangan Yahudi. Untuk merebutnya, maka dibutuhkan aktivitas jihad serta pengiriman bantuan militer dari negeri-negeri muslim, terutama dari negeri-negeri muslim terdekat Palestina. Namun sayangnya negeri-negeri muslim itu malah menormalisasi hubungan dengan Yahudi. Bukankah ini berarti mereka mengkhianati saudara seakidah mereka, Palestina?

Perlu diketahui juga, status tanah Palestina adalah tanah kharajiah yang menjadi milik kaum muslim hingga hari kiamat. Maka tidak layak Palestina diserahkan dan dikuasai oleh kafir Yahudi. Oleh karena itu, kaum muslim harus punya agenda sendiri untuk membebaskan penderitaan kaum muslim di Palestina khususnya dan di seluruh dunia umumnya. Agenda besar yang harus dijalani itu tidak lain adalah menyatukan pemikiran dan perasaan seluruh dunia Islam. Selain itu juga membangkitkan pemikiran dan kebutuhan mereka akan penerapan syariat Islam secara kaffah melalui tegaknya Daulah Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwah.

Baca juga: Bersatu Membebaskan Palestina

Butuh Partai ideologis

Semua aktivitas ini hanya bisa dilakukan oleh partai politik Islam ideologis. Partai ini yang akan memimpin umat dan melakukan pembinaan kepada para pemuda dengan tsaqafah Islam. Partai ini pula yang akan memberikan pemahaman Islam politik sehingga menjadikan mereka sosok-sosok yang berkepribadian Islam. Melalui pembinaan inilah akan lahir kader-kader dakwah yang tangguh yang akan mengantarkan umat menuju perubahan hakiki. Perubahan yang dimaksud adalah diterapkannya sistem Islam dalam seluruh kehidupan serta menggantikan sistem kapitalisme yang telah menyebabkan penderitaan.

Sistem Islam yang dipimpin oleh seorang Khalifah ini yang akan melindungi setiap jengkal tanah kaum muslim dari tangan-tangan jahil para penjajah. Khalifah dalam sistem Islam berperan sebagai junnah (perisai) bagi umat. Khalifah pula yang akan memimpin kaum muslim mengirim tentara untuk membebaskan Palestina. Wallahualam bissawab. []



Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor Narasiliterasi.id
Ni'matul Afiah Ummu Fatiya Kontributor Narasiliterasi.id
Previous
Kehilangan
Next
Pajak dalam Kapitalisme vs Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram