Zionis Kian Brutal di Baitul Maqdis

Zionis Kian brutal di Baitul maqdis

Salah satu dari agenda zionis Yahudi selain menguasai tanah Palestina, juga ingin menjauhkan, dan memalingkan umat dari sejarah Baitul Maqdis itu sendiri.

Oleh. Aurum
Kontributor NarasiLiterasi.Id

NarasiLiterasi.Id-Berita akhir-akhir ini tentang Palestina kian mengoyak hati. Gempuran demi gempuran yang menewaskan warga sipil yang tak berdosa kian menambah daftar korban kebiadaban yang dilakukan zionis Yahudi kepada saudara kita di Palestina. Dalam serangan rudalnya, kali ini dokter Marwan Al-Sultan yang merupakan direktur rumah sakit Indonesia di Palestina menjadi salah satu korban. Menurut Lubna anak dari dokter Marwan AL-Sultan, "Rudal pesawat tempur F-16 menargetkan kamar ayahnya, semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamar yang ditargetkan oleh rudal," ucapnya. (BBC NEWS Indonesia, Rabu, 02-07-2025)

Di mana Para Pemimpin muslim?

Reaksi keras dari berbagai kalangan masyarakat dunia terhadap kebiadaban yang dilakukan zionis Yuhadi yang kian hari kian brutal membabi buta terus berlangsung di seluruh dunia.

Demonstrasi demi demonstrasi solidaritas terhadap pelanggaran kemanusiaan di Palestina kian marak. Usaha kemanusiaan yang diusahakan oleh sekelompok aktivis kemanusiaan untuk menerobos blokade zionis Yahudi telah dilakukan. Namun, para penguasa dunia tetap bungkam.

Di samping itu, para penguasa muslim malah mempertontonkan kemesraannya dengan penjajah tersebut, bergandengan tangan dengan Zionis dan para sekutunya. Kekuasaan, jabatan dan kekayaan seolah menutup nurani dan membutakan rasa persaudaraannya terhadap saudaranya di Palestina.

Para penguasa muslim seolah lupa tentang sejarahnya, bagaimana tanah Palestina begitu berharga bagi agamanya. Hal tersebut tidak menjadi heran karena memang salah satu dari agenda zionis Yahudi selain menguasai tanah Palestina, juga ingin menjauhkan, dan memalingkan umat dari sejarah Baitul Maqdis itu sendiri. Sehingga ketika saudaranya diperlakukan keji dan salah satu tanah yang diistimewakan tersebut dijajah dan ingin direbut paksa, mereka seolah tak peduli.

Kungkungan pemikiran dan jauhnya umat dari sejarah membuat para penguasa muslim lalai terhadap tugasnya dan abai terhadap saudaranya. Hal tersebut menambah luka hati kaum muslim di dunia yang tak mampu berbuat banyak untuk membantu saudaranya di Palestina.

Belajar Sejarah Untuk Membantu Palestina

Penjajahan berlangsung puluhan tahun di bumi Palestina. Perlakuan-perlakuan keji dilakukan ekstrimis terhadap kaum muslim di belahan bumi. Ini adalah keadaan genting yang butuh penyelesaian yang cepat dan tepat. Sehingga tidak hanya sampai pada solusi yang parsial dipermukaan saja yang hakekatnya ia bukanlah solusi yang hakiki yang membawa keberkahan dan keridaan Allah Sang Pencipta.

Ketika para pemimpin kaum muslim abai terhadap saudaranya, umat jauh dari ajaran agamanya. Ia asing dari sejarahnya. Maka, penjajahan demi penjajahan terhadap tanah kaum muslim adalah keniscayaan. Sehingga kenal dengan sejarahnya dekat dengan agamanya merupakan salah satu kunci untuk membebaskan Palestina. Dengan belajar sejarah umat menjadi paham bagaimana istimewanya Baitul Maqdis bagi kaum muslim. Juga bagaimana kedamaian bumi Syam menjadi simbol kedamaian di dunia.

Baca: Zionis Makin Brutal, Khilafah adalah Keharusan

Kewajiban Menerapkan Aturan Islam dalam Institusi Negara

Dalam sejarah dikatakan bagaimana ketika Islam memimpin dua pertiga dunia dengan menerapkan aturan Islam dalam institusi negara. Kedamaian itu dirasakan seluruh manusia di dalamnya. Mayarakat muslim, Nasrani, dan Yahudi, hidup rukun berdampingan lebih dari tiga belas abad lamanya.

Sejarah mengajarkan kepada kita bagaimana ketika kaum muslimin bersatu, memiliki perasaan yang sama, memiliki pemikiran yang sama, aturan Islam yang diterapkan dalam institusi negara dalam bingkai khilafah memberikan kedamaian bagi dunia.

Menjadi kewajiban kita bersama untuk belajar kembali sejarah. Selain itu kita harus turun andil dalam mengedukasi umat untuk kembali mengenal sejarahnya, mengenal agamanya. Sehingga ketika umat paham dan memiliki perasaan dan pemikiran yang sama, maka persoalan tanah Palestina dan seluruh persoalan umat manusia akan tercerahkan.

Sejarah menunjukan bagaimana kedamaian dan kegemilangan peradaban begitu terasa dan lamanya dirasakan dunia ketika Islam diterapkan dalam institusi negara. Dan hanya dengan Islamlah keberkahan dan kedamaian itu tercipta. Karena Islam bukan hanya agama ritual semata. Islam adalah agama dengan seperangkat aturan yang mengatur urusan pribadi individu, masyarakat hingga urusan bernegara.

Dalil yang Menguatkan

Hal tersebut sesuai dengan terjemah Hadis Riwayat HR. Ahmad, Abu Dawud ath-Thyalisi, dan Al-Bazzar yaitu :
"Kemudian akan ada kenabian sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian akan ada Khilafah 'ala minhajin nubuwwah (Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian), kemudian akan ada kerajaan yang zalim sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian akan ada kekuasaan yang memaksa (kezaliman) sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian akan ada kembali Khilafah 'ala minhajin nubuwwah.
(HR. Ahma, Abu Dawud ath-Thyalisi, dan Al-Bazzar)

Dari terjemah hadis tersebut dapat diartikan bahwa sebelum hari ahir akan ada masa dimana manusia di bumi ini diatur kembali oleh pemerintahan dibawah naungan khilafah sesuai dengan yang dicontohkan Nabi. Hal tersebut menjadi berita gembira sekaligus tantangan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, karena Islam akan kembali menguasai dunia dengan khilafah sehingga dunia menjadi damai dan sejahtera tidak lagi hanya angan belaka, namun juga sekaligus menjadi tantangan karena kedamaian dan kesejahteraan di bawah aturan Islam itu perlu diusahakan dan didakwahkan atau disebarkan ke seluruh penjuru dunia.

Dari hadis tersebut juga dapat diartikan bahwa persoalan palestina dan seluruh persoalan umat muslim dan manusia saat ini hanya akan selesai ketika umat sadar dan paham sejarah dan agamanya serta sadar dan paham pentingnya penerapan Islam dalam institusi negara. Karena hanya dengan Islam ketika diterapkan dalam institusi negara dalam bingkai khilafah.
Wallahualam bissawab. []

Disclaimer

www.Narasiliterasi.id adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  www.Narasiliterasi.id melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan www.Narasiliterasi.id. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Aurum Kontributor NarasiLiterasi dan Praktisi Kesehatan
Previous
Zionis Makin Brutal, Khilafah adalah Keharusan
Next
Kebangkitan Islam dalam Peta Kekuatan Dunia
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram